Analisis Frekuensi Tubrukan Kapal pada Daerah Rawan Kecelakaan di Selat Singapura

Arie Setiawan, Kemas (2018) Analisis Frekuensi Tubrukan Kapal pada Daerah Rawan Kecelakaan di Selat Singapura. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04211440000043-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
04211440000043-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Selat Singapura merupakan salah satu selat yang cukup banyak dilewati oleh kapal karena letaknya yang cukup strategis. Kapal yang memiliki rute pelayaran dari Samudera Hindia menuju Laut Cina Selatan, ataupun sebaliknya, pasti akan melewati Selat Singapura. Kapal yang melintas pun bervariasi dari jenis muatan dan ukurannya, sehingga alur tersebut memiliki kepadatan yang tinggi. Padatnya lalu lintas kapal yang melewati Selat Singapura menyebabkan adanya area rawan kecelakaan. Salah satu kecelakaan yang mungkin terjadi adalah tubrukan antar kapal. Ada 3 skenario tubrukan yang dapat terjadi, yaitu head-on situation, crossing situation, dan overtaking situation. Frekuensi tubrukan kapal dianalisis menggunakan perhitungan manual dan perhitungan komputasi IWRAP. Perhitungan manual didasarkan dari pendekatan yang dilakukan oleh Fujii.
Berdasarkan hal tersebut, kajian untuk mengetahui frekuensi dari tubrukan kapal di Selat Singapura dilakukan dengan melakukan modelling leg pada daerah rawan kecelakaan dan didapatkan hasil dari crossing collision, head on collision, dan overtaking collision dengan nilai berturut-turut sebesar 0,0163894, 0,000323316, dan 0,0114227. Dari hasil tersebut dilakukan validasi untuk mengecek error yang dihasilkan dari perhitungan manual terhadap hasil komputasi IWRAP. Dari hasil validasi, didapatkan nilai yaitu sebesar 98,8% untuk head on collision, 91,2% untuk overtaking collision, dan 97,12% untuk crossing collision. Hasil prediksi frekuensi untuk 3 skenario adalah 0,0199703 untuk crossing collision, 0,000393945 untuk head on collision, dan 0,0139234 untuk overtaking collision. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa frekuensi tubrukan kapal pada daerah rawan kecelakaan di Selat Singapura dibawah satu kejadian dalam satu tahun. Konsekuensi dari tubrukan kapal berupa analisis tumpahan minyak di Selat Singapura dimodelkan dengan aplikasi GNOME. Pemodelan dilakukan dengan memodelkan tumpahan sebesar 100 MT. Hasil pemodelan tumpahan minyak yang terjadi adalah jumlah minyak yang terapung sebesar 44,3 MT, yang mencapai pantai sebesar 29,2 MT, dan yang terevaporasi dan terdispersi sebesar 26,5 MT. ================================================================================================
The Singapore Strait is one of the straits that is quite a lot passed by the ship because the location is quite strategic. Ships that have a route from the Indian Ocean to the South China Sea, or vice versa, will surely pass through the Strait of Singapore. The passing ship also varies from the type of cargo and size but has a high density. The density of ship traffic passing through the Strait of Singapore has caused the area to be vulnerable to accident. One of the possible vulnerabilities is ship collision. There are 3 possible collision scenarios, namely the crossing scenarios, the head on scenarios, and the overtaking scenarios. The ship's collision frequency is analyzed using manual calculations and computational calculations of IWRAP. Manual calculations are based on the approach taken by Fujii.
Based on these matters, a study to determine the frequency of ship collisions in the Singapore Strait was done by modeling leg and the result of crossing collisions, head on collisions, and overtaking collisions with consecutive values of 0,0163894, 0,000323316, and 0,0114227. From these results validation is done to check errors resulting from the results of the manual on the results of calculation of IWRAP. From the validation results, the value of 98.8% for head on collision, 91.2% for overaking collision, and 97,12% for crossing collision. Frequency prediction results for 3 scenarios are 0,0199703 for crossing collision, 0,000393945 for head on collision, and 0,0139234 for overtaking of collisions. From these results, it can be seen that ship collision in accident prone areas in the Singapore Strait is below one event in one year. The consequences of ship collisions in the form of oil spill analysis in the Singapore Strait are modeled with GNOME applications. Modeling is done by modeling a spill of 100 MT. The result of the oil spill modeling was the amount of floating oil of 44.3 MT, which reached the coast of 29.2 MT, and which was evaporated and dispersed by 26.5 MT.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tubrukan Kapal, IWRAP Theory, Selat Singapura, GNOME, Tumpahan Minyak
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Kemas Arie Setiawan
Date Deposited: 18 Jul 2021 21:20
Last Modified: 18 Jul 2021 21:20
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/57250

Actions (login required)

View Item View Item