Ramadhani, Dimas Luthfi (2018) Pembuatan Asam Cuka dari Nira Siwalan dengan Proses Fermentasi. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
10411500000070_Non_Degree.pdf - Accepted Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Cuka adalah suatu kondimen yang dibuat dari bahan yang
bergula atau berpati melalui fermentasi alkohol yang diikuti dengan fermentasi asetat. Nira siwalan merupakan suatu jenis cairan atau ekstrak yang mengandung kadar gula relatif tinggi. Adapun tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan asam asetat dari buah siwalan dengan proses fermentasi, serta untuk ntuk mengetahui cara membuat asam asetat dari nira siwalan sesuai dengan SNI.Pada penelitian ini penulis memanfaatkan nira siwalan untuk dijadikan asam cuka dan mengetahui konsentasi asam cuka dari pembuatan asam cuka dari nira siwalan. Tahap yang pertama adalah pre-treatment memanaskan nira siwalan pada suhu 70o. Tahap kedua adalah melakukan fermentasi yang pertama secara anaerob selama 24 jam dengan mikroba saccharomycest cerevisiae. Tahap ketiga adalah menganalisa kadar etanol pada nira siwalan yang sudah ditambahkan saccharomyces cerevisiae dengan analisa distilasi. Tahap keempat
adalah fermentasi dengan acetobacter aceti yaitu dengan ditambahkan nya acetobacter aceti kedalam nira siwalan dan didiamkan secara aerob selama 5 hari. Tahap kelima adalah menganalisa hasil fermentasi acetobacter aceti dengan analisa titrasi. Dari percobaan yang dilakukan, hasil yang mengecil dikarenakan faktor asam yang tidak sesuai dengan pH optimal dari acetobacter aceti. Di pH 3 fermentasi acetobacter aceti pada waktu 24 jam dengan analisa distalasi mendapatkan hasil asam cuka 0,33%, Di pH 3,5 fermentasi acetobacter aceti pada waktu 24 jam dengan analisa distalasi mendapatkan hasil asam cuka 0,525%, Di pH 4 fermentasi acetobacter aceti pada waktu 24 jam dengan analisa distalasi mendapatkan hasil asam cuka 0,9%, Di pH 5 fermentasi acetobacter aceti pada waktu 24 jam dengan analisa distalasi mendapatkan hasil asam cuka 2,595%. Semakin besar pH fermentasi, maka semakin besar konsentrasi asam asetat yang didapat. Penurunan pH kecil mempengaruhi pembuatan asam cuka, penurunan kadar asam cuka dipengaruhi dari pH yang kecil sedangkan optimal fermentasi acetobacter aceti pada pH 5-6.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Siwalan, Bakteri, Fermentasi, Asam Cuka |
Subjects: | Q Science > QR Microbiology T Technology > TP Chemical technology > TP156 Crystallization. Extraction (Chemistry). Fermentation. Distillation. Emulsions. |
Divisions: | Faculty of Vocational > 24305-Industrial Chemical Engineering Technology |
Depositing User: | Dimas luthfi ramadhani |
Date Deposited: | 18 Jul 2021 23:09 |
Last Modified: | 18 Jul 2021 23:09 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/57504 |
Actions (login required)
View Item |