Pengaruh Desain Canyon Bangunan Terhadap Lingkungan Termal di Daerah Pesisir Kota Selatpanjang

Rahman, Boby (2018) Pengaruh Desain Canyon Bangunan Terhadap Lingkungan Termal di Daerah Pesisir Kota Selatpanjang. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08111550040003-MASTER_THESIS.pdf]
Preview
Text
08111550040003-MASTER_THESIS.pdf - Accepted Version

Download (6MB) | Preview

Abstract

Meningkatnya jumlah lantai bangunan di Kota Selatpanjang memberikan perubahan pada desain geometri canyon bangunan. Canyon disini merupakan ruang linier diantara bangunan dan berperan sebagai ventilasi perkotaan. Efek dari perubahan tersebut menyediakan permukaan ganda bagi proses refleksi sinar matahari dan penghalang aliran udara sehingga mempengaruhi kinerja lingkungan termal yang dapat mengarah terjadinya fenomena Urban Heat Island (UHI). Adanya keterkaitan antara bangunan dan kinerja lingkungan termal menyebabkan perlunya kajian terhadap desain canyon bangunan didalam kondisi yang berbeda yaitu kondisi yang dipengaruhi oleh bangunan penghalang tepi air.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan simulasi software ENVI-met V3.1. Koleksi data didapat dari studi lapangan dan simulasi. Studi lapangan mengidentifikasi aspek lingkungan dan bangunan yang meliputi: 1) Area terbangun (Build up area); 2) Desain geometri canyon didefenisikan oleh aspek rasio tinggi bangunan berbanding lebar jalan (H/W) dan panjang koridor jalan (canyon) berbanding lebar jalan (L/W). Eksperimen dilakukan pada desain geometri canyon perkotaan dengan hasil akhir dapat memaparkan kinerja lingkungan termal yang dihasilkannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan desain canyon dengan H/W tinggi pada Kota Selatpanjang menghasilkan temperatur udara lebih rendah dibandingkan desain canyon dengan H/W rendah. Selisih perbandingan kedua tipe desain canyon yaitu 1-2.4 °C. Pada kondisi eksperimen, H/W tetap menghasilkan kondisi yang sama dengan pengukuran lapangan. Meskipun didalam kondisi tanpa bangunan penghalang tepi air dengan kenaikan nilai kecepatan aliran udara hingga 2.4 m/s tidak memberikan perubahan yang signifikan pada nilai temperatur udara baik pada deep canyon maupun shallow canyon yaitu dengan selisih hanya 0.44-0.91 °C. Sejalan dengan kondisi temperatur udara diatas, tidak adanya bangunan penghalang menurunkan nilai kelembaban udara sebesar 8-10%. Hal tersebut dikarenakan adanya pertukaran udara yang lebih baik didalam desain canyon bangunan jika dibandingkan skenario 2 dan 3. Pada kondisi L/W, Short canyon menghasilkan perubahan nilai kecepatan aliran udara lebih rendah jika dibandingkan long canyon pada semua level ketinggian.

Kata kunci: Kinerja lingkungan termal, Desain canyon bangunan, Bangunan penghalang tepi air
===================================================================================================
The increasing number of floors in Selatpanjang city are places of canyon design geometry. This canyon is a linear space between buildings and functions as urban vents. The geometric effects of the building provide results for the process of sunlight reflection and the airflow barrier from the Urban Heat Island (UHI) environment. The existence of linkages between the Building and the environmental performance and resistance to the design of the building in different conditions with the condition of the building.
This research is an experimental research using ENVI-met V3.1 software simulation. Collection of data obtained from field study and simulation. Field studies identify environmental and building aspects that include: 1) Build up area; 2) The canyon geometry design is defined by the aspect of the height ratio of the building versus the width of the road (H/W) and the length of the road corridor (canyon) versus the width of the road (L/W). Conducting experiments on urban canyon geometry design with the final result can expose the urban coastal canyon design model of the coastal area and its thermal environmental performance.
The results of this study show that canyon design with high H/W at Kota Selatpanjang resulted in lower air temperature than canyon design with low H/W. Difference between the two types of canyon design is 1-2.4 °C. Under experimental conditions, H/W still produces the same conditions as field measurements. Although in a condition without a barrier building with an increase in airflow velocity up to 2.4 m/s does not provide significant changes in air temperature values in both the deep canyon and shallow canyon ie by a margin of only 0.44-0.91 °C. In line with the above air temperature conditions, the absence of a barrier building lowers the air humidity value by 8-10%. This is due to better air exchanges in the building canyon design when compared to scenarios 2 and 3. Under L/W conditions, short canyon results in a change in the value of lower airflow velocity when compared to long canyon at all altitude levels.

Keyword: Thermal environment, Design canyon building, Waterfront barrier building

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kinerja lingkungan termal, Desain canyon bangunan, Bangunan penghalang tepi air
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
N Fine Arts > NA Architecture > NA6600 Education buildings
Divisions: Faculty of Architecture, Design, and Planning > Architecture > 23101-(S2) Master Thesis
Depositing User: boby rahman
Date Deposited: 22 Jul 2021 21:13
Last Modified: 22 Jul 2021 21:13
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/57730

Actions (login required)

View Item View Item