Flexarena: Gelanggang Olahraga Berkonsep Arsitektur Adaptif

Ramadiansyah, Faiz (2018) Flexarena: Gelanggang Olahraga Berkonsep Arsitektur Adaptif. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08111440000066-Undergraduate Thesis.pdf]
Preview
Text
08111440000066-Undergraduate Thesis.pdf - Accepted Version

Download (8MB) | Preview

Abstract

Dewasa ini, beberapa arsitektur dan bangunan memiliki permasalahan yang kompleks. Salah satunya adalah arsitektur berumur pendek (Short Life Architecture). Banyak arsitektur didirikan dengan biaya yang mahal dan proses pengerjaan yang sulit ditinggalkan begitu saja setelah acara/event selesai. Penyebabnya adalah karena arsitektur tersebut hanya memiliki satu jenis fungsi/tipologi. Misalnya sebuah cafe hanya diperuntukkkan untuk cafe, kantor untuk kantor dan sebagainya. Akibatnya, ketika bangunan tersebut memiliki pergerseran fungsi maka bangunan tersebut tidak memiliki kesiapan untuk berubah fungsi dan cenderung ditinggalkan oleh masyarakat/pengguna.
Ketidaksiapan dari bangunan tersebut disebabkan oleh fleksibilitas bangunan yang tidak baik. Oleh karena itu, di dalam desain ini dipakai pendekatan arsitektur fleksibel. Arsitektur fleksibel adalah arsitektur yang bersifat multifungsi dan crossdisiplinary, sehingga membuat arsitektur fleksibel lebih inovatif dan ekspresif ketimbang arsitektur yang stagnan. Arsitektur yang fleksibel sangat menitikberatkan penggunaan bangunan secara multifungsi. Penggunaan bangunan secara multifungsi pada dasarnya sudah pernah dibahas oleh Bernard Tschumi dalam bukunya yang berjudul architecture and disjunction. Dimana di dalamnya terdapat metode disjungsi yang sangat membantu untuk membuat bangunan rancang yang adaptif dan fleksibel. Di dalam metode disjungsi terdapat lima sub-metode yang diantaranya superimposisi, dekonstruksi, cinegram, no sense/no meanning, dan program and distanciation.
Oleh karena itu, Flexarena di desain untuk menjawab permasalahan yang ada. Flexarena merupakan bangunan yang memiliki adaptabilitas yang lebih baik dibandingkan bangunan gelanggang olahraga lainnya karena, di dalam flexarena memungkinkan untuk dipakai berbagai macam aktivitas tanpa merubah bentukan bangunan. Selain itu, bentuk dari flexarena dibuat berdasarkan superimposisi dari berbagai macam aktivitas Selain itu bentuk dari flexarena diambil dari superimosisi dari berbagai macam aktivitas/kegiatan yang memiliki konfigurasi khusus seperti konfigurasi grid 10x10 sebagai tempat parkir, arah grid yang mengarah ke kiblat, serta bentukan bangunan yang di desain mirip seperti sawah.
===================================================================================================
Today, some architecture and buildings have complex problems. One of them is Short Life Architecture. Many architectures are established at a high cost and the process of work is difficult to leave just after the event / event is over. The reason is because the architecture has only one type of function / typology. For example a cafe is only intended for cafe, office for office and so on. As a result, when the building has a function of the building, it does not have the readiness to change its function and tends to be abandoned by the community / users.
The unpreparedness of the building is caused by poor building flexibility. Therefore, in this design a flexible architecture approach is adopted. Flexible architecture is a multifunctional and cross-disciplinary architecture, thus making flexible architecture more innovative and expressive than stagnant architecture. Flexible architecture emphasizes the use of buildings multifunctionally. The use of buildings multifunctionally has been discussed by Bernard Tschumi in his book entitled architecture and disjunction. Where in it there is a method of disjunction that is very helpful to make building design that is adaptive and flexible. In the disjunction method there are five sub-methods including superimposition, deconstruction, cinegram, no sense / no meanning, and program and distanciation.
Therefore, Flexarena is designed to answer the existing problems. Flexarena is a building that has better adaptability compared to other gym buildings because, within flexarena allows to use various activities without changing the building formation. In addition, the shape of flexarena is based on the superimposition of various activities. In addition, the shape of flexarena is derived from superimoses of various activities / activities that have special configurations such as the 10x10 grid configuration as a parking lot, the direction of the grid that leads to Qibla, and the formation of buildings in the design is like a rice field.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Adaptif, Disjungsi, Fleksibel, Umur Pendek
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Faculty of Architecture, Design, and Planning > Architecture
Depositing User: Faiz Ramadiansyah
Date Deposited: 29 Jul 2021 09:39
Last Modified: 29 Jul 2021 09:39
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/58027

Actions (login required)

View Item View Item