Perancangan Film Pendek Batik Akulturasi Jawa dan Tionghoa sebagai Media Promosi Batik Lasem

Saputra, Irfandaris (2018) Perancangan Film Pendek Batik Akulturasi Jawa dan Tionghoa sebagai Media Promosi Batik Lasem. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3413100062-Ungraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
3413100062-Ungraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (10MB) | Preview

Abstract

Batik Tulis Lasem pernah menjadi salah satu dari lima sentra batik terbesar Hindia Belanda, sejajar dengan industri batik di daerah-daerah Surakarta, Pekalongan, Yogyakarta, dan Cirebon. Batik Tulis Lasem sendiri memiliki ciri khas warna merah yang tidak bisa ditiru oleh daerah lain yaitu warna merah Abang Getih Pithik. Motif dari Batik Tulis Lasem memadukan motif Jawa dan Tionghoa. Batik Tulis Lasem hingga saat ini masih mempertahankan teknik batik tulis dalam pembuatannya. Untuk bersaing dengan keempat batik lainnya yang sudah menggunakan teknik batik cap dan printing, dibutuhkan promosi yang dapat mengenalkan ciri khas dan keunikan Batik Tulis Lasem.
Perancangan promosi Batik Tulis Lasem dilakukan dengan metode penilitian kualitatif yaitu wawancara dan observasi langsung di Lasem. Wawancara di lakukan dengan Dinas Perindustrian, Pedagangan, dan Koperasi Kabupaten Rembang, Pengrajin, Sejarahwan guna menggali masalah, memperdalam konten, dan mengetahui target audiens. Observasi dilakukan guna mengetahui jejak peninggalan budaya. Semua metode yang digunakan dianalisis kembali dengan studi eksisting yang sudah ada sehingga menghasilkan konsep desain.
Hasil dari semua analisis penelitian tersebut digunakan dalam perancangan film pendek dengan konsep “Akulturasi Budaya dalam Selembar Kain”. Konten utama dari film ini adalah mengenalkan ciri khas Batik Tulis Lasem sebagai Batik akulturasi Jawa dan Tionghoa dan memiliki warna merah Abang Getih Pithik yang khas sehingga audiens dapat mengenali Batik Tulis Lasem berbeda dengan batik lainnya. Konten tersebut disampaikan dengan tema kelestarian Batik Tulis Lasem melalui storytelling yang menceritakan tentang anak pengusaha Batik Tulis Lasem yang awalnya memutuskan untuk merantau hingga pada akhirnya memilih meneruskan usaha Batik Tulis Lasem. Film pendek ini memiliki pesan bahwa Batik Tulis Lasem merupakan warisan dan kebanggaan masyarakat Lasem yang sudah dijaga hingga sekarang. Diharapkan film pendek ini dapat menjadi salah satu media pendukung untuk mepromosikan Batik Tulis Lasem.
============================================================
Lasem Batiks was once one of the five largest batik centers of the Dutch East Indies, its parallel to the batik industry in the areas of Surakarta, Pekalongan, Yogyakarta, and Cirebon. Batik Tulis Lasem itself has a characteristic red color that can not be imitated, it’s called red color “Abang Getih Pithik”. Motif from Batik Tulis Lasem combines Java and Chinese motifs. Of the number of entrepreneurs and production of Batik Tulis Lasem still left with batik from the four regions. This happens because another batik has a cheaper price by using the technique of batik cap and printing on batik. So that Batik Tulis Lasem less desirable by consumers. Promotion from Batik Tulis Lasem also still less because only through exhibition and making Showroom Lasik Batik.
The design of the promotion of Lasem Batiks is done by qualitative research method that is interview and observation directly in Lasem. Interviews were conducted with the Department of Industry, Trade, and Cooperatives of Rembang District, Artisans, Historians to explore problems, deepen the content, and know the target audience. Observations were conducted to find traces of cultural heritage. All the methods used were re-analyzed with existing studies to produce design concepts.
The result of the design is a short film with the concept of "Pride Acculturation Two Cultures in a Fabrics". The main content of this film is introducing the characters of Lasem Batiks as Batik acculturation of Java and Tionghoa and has a distinctive red color “Abang Getih Pithik” so that the audience can recognize Lasem Batiks different from other batiks. The content is delivered with the theme of Lasem Batiks preservation through storytelling which tells about the child of Lasem Batiks businessman who originally decided to wander up to ultimately choose to continue the Lasem Batiks business. So this short film has a message that Batik Tulis Lasem is a legacy and pride of Lasem community that has been guarded until now. This short film expected to be one of the supporting media for promoting Lasem Batiks.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSDP 778.59 Sap p
Uncontrolled Keywords: Batik Tulis Lasem, Promosi, Film Pendek, Jawa, Tioanghoa, Lasem Batiks, Promotion, Short film, Javanese, Chinesse
Subjects: N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Faculty of Architecture, Design, and Planning > Visual Communication Design > 90241-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Saputra Irfandaris
Date Deposited: 03 Nov 2020 03:00
Last Modified: 03 Nov 2020 03:00
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/59281

Actions (login required)

View Item View Item