Penentuan Faktor Emisi Spesifik Untuk Estimasi Tapak Karbon Beserta Pemetaannya Dari Sektor Permukiman Dan Persampahan Di Kabupaten Sumenep

Ardedah, Nurfakhrina Ramadhani (2015) Penentuan Faktor Emisi Spesifik Untuk Estimasi Tapak Karbon Beserta Pemetaannya Dari Sektor Permukiman Dan Persampahan Di Kabupaten Sumenep. Undergraduate thesis, Institut Technology Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3313201026-Master Thesis.pdf]
Preview
Text
3313201026-Master Thesis.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penggunaan bahan bakar dalam kegiatan memasak merupakan salah satu
penyumbang emisi karbon dalam sektor permukiman. Selain penggunaan bahan
bakar untuk memasak, limbah padat yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga
juga merupakan penyumbang emisi GRK. Dalam penelitian ini dihitung nilai
Faktor Emisi Spesifik (FES) dari penggunaan bahan bakar untuk memasak dan
FES dari persampahan di Kabupaten Sumenep. Setelah didapatkan nilai FES,
diharapkan nilai FES tersebut dapat digunakan untuk menghitung estimasi emisi
tapak karbon di kota atau kabupaten lain dengan fungsi pengembangan wilayah
yang sama dengan Kabupaten Sumenep. Sebelum didapatkan nilai FES, dihitung
besarnya emisi dari setiap sampel menggunakan IPCC Guidelines, setelah itu
dapat dihitung nilai Faktor Emisi Spesifik (FES) di Kabupaten Sumenep. Setelah
didapatkan nilai FES, dihitung besarnya emisi karbon setiap kecamatan. Apabila
sudah didapatkan emisi karbon setiap kecamatan, dilakukan pemetaan tingkat
konsentrasi karbon di Kabupaten Sumenep.
FES di Kabupaten Sumenep didapatkan dari hasil perhitungan penggunaan
bahan bakar untuk memasak dan persampahan. Penggunaan bahan bakar untuk
memasak menghasilkan FES perkotaan sebesar 0,4 ton CO2/rumah tangga.tahun
sedangkan FES pedesaan sebesar 1,61 ton CO2/rumah tangga.tahun. Pada sektor
persampahan terdapat 2 FES yaitu FES pembakaran sampah terbuka sebesar
6,1x10-2 ton CO2-eq/orang.tahun sedangkan untuk FES pembuangan sampah ke
TPA sebesar 7,9x10-2 ton CO2-eq/orang.tahun.
Setelah didapatkan nilai FES, dilakukan perhitungan emisi setiap
kecamatan yang merupakan nilai total emisi dari penggunaan bahan bakar dan
persampahan beserta pemetaannya agar penyebaran tapak karbon tersebut dapat
terlihat kecamatan mana yang menyumbang emisi karbon tertinggi, sedang, dan
terendah. Hasil perhitungan emisi karbon di setiap kecamatan, menunjukkan
bahwa emisi tertinggi berada pada kecamatan Pragaan dengan nilai emisi sebesar
33.029 ton CO2 sedangkan untuk nilai emisi terendah berada pada kecamatan
Kalianget sebesar 8.783 ton CO2. Berdasarkan pemetaan tingkat konsentrasi emisi
karbon di Kabupaten Sumenep, dari 18 kecamatan dapat diketahui bahwa ada 3
kecamatan yang emisinya tergolong sangat rendah, 3 kecamatan tergolong rendah,
6 kecamatan tergolong sedang, 4 kecamatan tergolong tinggi, dan 2 kecamatan
tergolong sangat tinggi.
==================================================================================================
The use of fuel in cooking is one of contributor to carbon emissions in
the residential sector. In addition to the use of fuel for cooking, solid waste
generated from household activities also contribute to GHG emissions. Emission
calculation method of the Intergovernmental Panel on Climate ( IPCC ) uses
Specific Emission Factors (SEF) in Sumenep. In this study, we calculated value
Specific Emission Factors (SEF) on the use of fuel for cooking and SEF of waste
in Sumenep. Having obtained the value of SEF, SEF The expected value can be
used to calculate the estimated emissions of carbon footprint in the city or other
districts with similar regional development function with Sumenep. Before the
obtained value of SEF, calculated the amount of emissions from each sample
using the IPCC Guidelines, as it can be calculated value Specific Emission
Factors (SEF) in Sumenep. Having obtained the SEF value, calculated the
amount of carbon emissions each district. If already obtained carbon emissions
each district, the mapping level of carbon concentration in Sumenep.
SEF in Sumenep from the calculation of each sector. The use of fuel for
cooking produce urban SEF is 0.40 tonnes CO2/ household.year while rural SEF
is 1.61 tonnes of CO2/household.year. In the waste sector there are two waste
incineration SEF, SEF for open burning is 6,1x10-2 tonnes of CO2-eq/person.year
whereas SEF for waste disposal to landfill is 7,9x10-2 tonnes of CO2-
eq/person.year. Having obtained the value of SEF, emission calculation every
district which is the total value of emissions from fuel use and waste.
Having obtained the value of SEF, emission calculation every district
which is the total value of emissions from fuel use and waste as well as the
mapping so that the spread of the carbon footprint can be seen where the subdistrict
which accounts for the highest carbon emissions, medium, and low. The
results of calculation of carbon emissions in each sub-district, showed that the
highest emissions are at Pragaan sub-district with the total value of 33.029 tonnes
of CO2, while for low emission values are at Kalianget sub-district of 8.783 tons
of CO2. Based on the mapping of the concentration level of carbon emissions in
Sumenep district, from 18 sub-districts, it can be seen that there are 3 subdistricts
were classified as very low emissions, 3 sub-districts is low, 6 subdistirics
as moderate, 4 sub-districts is high, and 2 sub-districts classified as very
high.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RTL 363.738 7 Ard p
Uncontrolled Keywords: Bahan Bakar, Emisi, FES, Persampahan, Tapak Karbon
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD883.5 Air--Pollution
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 07 Sep 2018 07:34
Last Modified: 07 Sep 2018 07:34
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/59600

Actions (login required)

View Item View Item