Firdauz, Ardhian Bayu (2015) Pemetaan Zona Nilai Tanah Wilayah Surabaya Berdasarkan Fasilitas Umum Dengan Pendekatan Analisis Korespondensi. Diploma thesis, Institut Technology Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
1312030092-Non Degree.pdf - Published Version Download (973kB) | Preview |
Abstract
Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta di
Indonesia, selain itu Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan,
industri dan pendidikan di Jawa Timur. Pada tahun 2000 penduduk kota
Surabaya mencapai 2.599.796 jiwa dengan kepadatan penduduk 7.966
jiwa/km2 dan meningkat di tahun 2010 menjadi 2.765.487 jiwa dengan
kepadatan 8.303/km2, akan tetapi luas lahan di Surabaya tetap sama yaitu
333.063 km2. Pada tahun 1993 Citraland Surabaya menjual properti dengan
harga lahan Rp 400.000/m² sedangkan pada tahun 2012 harga tanah di di
rentang harga Rp. 5.000.000 - Rp 8.000.000/m². BPN dapat menangani
variasi penentuan harga tanah dengan landasan yang jelas, yaitu dengan
ZNT (Zona Nilai Tanah). Pembuatan ZNT pada suatu kota atau wilayah
berdasarkan pengambilan sampel harga tanah pada beberapa titik, apabila
nilainya seragam dapat dijadikan satu zona.. Dengan adanya beberapa
variabel yang diduga memiliki sebuah pengaruh terhadap ZNT peneliti akan
menggunakan Analisis Korespondensi yang sederhana untuk mengetahui
hubungan antara variabel. Wilayah di Surabaya memiliki perbedaan
karakteristik dalam hal banyak fasilitas umum dan banyaknya zona yang
terbentuk. Antara 3 pasang data Zona Nilai Tanah terhadap Fasilitas Umum
dan Pembagian Wilayah, hanya variabel ZNT terhadap wilayah di Surabaya
yang tidak saling berhubungan. Analisis Korespondensi sudah mampu
menjelaskan 3 pasang variabel > 80% dan hampir semua variabel memiliki
kecenderungan antar variable yang diteliti. Saran yang dapat diberikan jenis
fasilitas umum yaitu pendidikan lebih baik dibangun merata.
=======================================================================================================
Surabaya is a second biggest metropolitan city after Jakarta in Indonesi.
On 2000 Surabaya reach 2.599.796 people with people density 7.966
people/km2 and increase on 2010, the people become 2.765.487 with people
density 8.303/km2, however land area in Surabaya still same that is 333.063
km2. On 1993 Citraland Surabaya sold land properties with price about
Rp. 400.000/m², while on 2012 that land area price on interval Rp.
5.000.000-Rp. 8.000.000/m². BPN could handle variation on determination
land area price with a clear foundation, namely with ZNT (Zona Nilai
Tanah). ZNT was made on a region based on sample land price on a couple
point, if the price is uniform it can be make a ZNT. Because there is many
variables that be expected has a correlation with ZNT, the Correspondence
Analysis would be the simplest best method to discover a connection
between variable. Region in Surabaya has a different characteristic in case
sum of public facility and sum of zone that created. Between 3 dataset, that
is Zona Nilai Tanah to Public Facility and Region Surabaya, only variable
Zona Nilai Tanah to Region Surabaya didn’t dependent. Correspondence
Analysis has been able to explain that 3 datasets more than 80% dan almost
all variable had a trend between studied variable. As a suggestion,kind of
public facility such as education is better to spread all over region in
Surabaya, because based on this analysis educational facility only focused
on east Surabaya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | RSSt 519.537 Fir p |
Uncontrolled Keywords: | Analisis Korespondensi, ZNT, Harga Tanah, Surabaya |
Subjects: | H Social Sciences > HA Statistics |
Divisions: | Faculty of Mathematics and Science > Statistics > 49401-(D3) Diploma 3 |
Depositing User: | Mr. Tondo Indra Nyata |
Date Deposited: | 05 Dec 2018 02:45 |
Last Modified: | 05 Dec 2018 02:45 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/60074 |
Actions (login required)
View Item |