Perancangan Jaringan Wireless Mesh Ad-Hoc Menggunakan Protokol Routing Better Approach To Mobile Ad-Hoc Network (B.A.T.M.A.N) Advanced Untuk Area Rural

Kurniawati, Nazmia (2019) Perancangan Jaringan Wireless Mesh Ad-Hoc Menggunakan Protokol Routing Better Approach To Mobile Ad-Hoc Network (B.A.T.M.A.N) Advanced Untuk Area Rural. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 07111650032001-Master_Thesis.pdf] Text
07111650032001-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (11MB) | Request a copy

Abstract

Jumlah pengguna seluler di Indonesia sudah mencapai lebih dari 406 juta sambungan aktif. Namun hanya sekitar 41.39 % dari seluruh wilayah Indonesia yang tercakup oleh infrastruktur telekomunikasi seluler. Area rural yang memiliki penduduk sedikit dan kekurangan fasilitas, dirasa bukan tempat yang cocok untuk investasi. Sehingga hanya sedikit perusahaan layanan telekomunikasi yang mau membangun jaringannya di area rural. Oleh karena itu solusi alternatif diperlukan untuk membawa telekomunikasi ke area rural.
Jaringan wireless mesh ad-hoc merupakan jaringan terdistribusi di mana setiap node dapat berkomunikasi secara langsung dengan node tetangganya. Routing protokol dibutuhkan untuk mengatur rute pengiriman informasi. Routing B.A.T.M.A.N Advanced adalah salah satu routing protokol yang digunakan pada jaringan ini. Kelebihan routing ini adalah identitas neighbor yang terdeteksi adalah MAC address perangkat sehingga IP address tidak dibutuhkan dalam routing ini.
Pada penelitian ini dilakukan perancangan jaringan wireless mesh ad-hoc di dua area rural yang memiliki kontur tanah berbeda: Pulau Sebira yang memiliki kontur tanah datar dan Desa Ngadas yang memiliki kontur tanah berbukit. Proses perancangan yang dilakukan adalah: mengidentifikasi profil area, meverifikasi karakteristik area, menentukan luas jangkauan, mengidentifikasi layanan; aplikasi; dan teknologi jaringan, mengestimasi QoS, menentukan komponen jaringan, menentukan kapasitas, menentukan posisi node, menghitung link budget, melakukan verifikasi kinerja jaringan, dan mengestimasi biaya. Dari hasil simulasi, dibutuhkan 3 buah node untuk mengcover Pulau Sebira dan 8 node untuk Desa Ngadas. Berdasarkan hasil kalkulasi link budget, received signal di Pulau Sebira memiliki nilai -76 dBm dan link radio di Desa Sebira berkisar antara -78 hingga -85 dBm. Berdasarkan hasil perhitungan nilai link Pulau Sebira memiliki nilai Eb/N0 20.34-20.57 dB dan Desa Ngadas memiliki nilai Eb/N0 11.62-21.59 dB Jumlah server yang dibutuhkan untuk menampung seluruh user dengan presentase blocking maksimal 2% di Pulau Sebira adalah 1 buah server Raspberry Pi sedangkan di Desa Ngadas dibutuhkan 2 buah Raspberry Pi yang bekerja secara paralel. Dan dari hasil kalkulasi kapasitas jaringan dengan memperhitungkan efek multi-hop, 3 buah node di Pulau Sebira dan 8 node di Desa Ngadas dapat mengakomodasi kebutuhan user.
==================================================================================
Cellular users in Indonesia has reached 406 million active users. However telecommunication infrastructure covered only 41.39% of the whole area. Having few residents and insufficient facilities, rural area isn’t a good spot for investment. This results in only a few telecommunication service providers that is willing to build their network in such area. Therefore an alternative solution for bringin telecommunication to rural area is needed. Wirelessmeshad-hoc network is a distributed network where every node able to communicate to its neighbornodes directly. Routingprotocol is needed to control information delivery routes. B.A.T.M.A.N Advanced is one of the routingprotocolused in wirelessmeshad-hoc network. The advantage of this routing is detected neighbors’ identity is MAC address. Therefore IP address planning isn’t needed when implementing this routing. In this research, wirelessmeshad-hoc network for two rural area that has different terrain is designed. The first area is Pulau Sebira that has flat terrain while the second area is Desa Ngadas that has hilly terrain. Design process is started with identifying region profile, verifying rural area characteristics, determining coverage area, identifying service; application; and network technology, estimating QoS, determining network components, determining network capacity, determining nodes’ position, calculating linkbudget, verifying network performance, and estimating cost. From simulation result, 3 nodes are needed to cover Pulau Sebira while in Desa Ngadas 8 nodes are needed. Based on linkbudget calculation, received signal in Pulau Sebira is -76 dBm while in Desa Ngadas between -78 to -85 dBm. Based on calculation, Eb/N0 in Pulau Sebira has value between 20.34-20.57 dB and in Desa Ngadas has value between 11.62-21.59 dB. Numbers of server needed to accomodate all users while maintaining blocking percentage under 2% in Pulau Sebira is 1 Raspberry Pi server and 2 parallel working Raspberry Pi in Desa Ngadas. From capacity calculation result with considering multi-hop effect, 3 nodes in Pulau Sebira and 8 nodes in Desa Ngadas are enough to accomodate the required bandwidth.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTE 621.384 Kur p
Uncontrolled Keywords: perancangan, wireless mesh ad-hoc, B.A.T.M.A.N Advanced, area rural
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK5103.2 Wireless communication systems. Two way wireless communication
T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK5101 Telecommunication
Divisions: Faculty of Electrical Technology > Electrical Engineering > 20101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Nazmia Kurniawati
Date Deposited: 24 May 2021 07:53
Last Modified: 02 Dec 2021 06:23
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/60159

Actions (login required)

View Item View Item