Hadatu, Theresia Lisieux Mariana (2019) Alternatif Revitalisasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Supit Urang Kota Malang. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
LAPORAN TA repository.pdf - Accepted Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sanitasi, menuju 100% akses sanitasi layak bagi masyarakat. Upaya pemerintah Kota Malang untuk mencapai target tersebut yaitu dengan membangun fasilitas pengolahan lumpur tinja yang berlokasi di Dusun Supit Urang, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun. Dalam pelaksanaanya operasional IPLT Supit Urang masih belum terlaksana dengan baik. Beberapa parameter tidak memenuhi baku mutu yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Beberapa unit di IPLT Supit Urang tidak beroperasi dan terjadi ketidaksesuiaian desain pada unit Solid Separation Chamber (SSC). Hal ini menyebabkan diperlukannya adanya perencanaan kembali dari sistem pengolahan di IPLT. Tujuan dari tugas akhir ini adalah merencanakan kembali unit-unit IPLT Supit Urang agar efluen dapat memenuhi baku mutu dan menyusun Bill of Quantity (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) perencanaan. Metode pengumpulan data menggunakan metode survei lapangan dan pencarian data ke beberapa dinas terkait sehingga dapat mengetahui gambaran umum tentang IPLT Supit Urang mulai dari debit influen, karakteristik lumpur tinja influen, karakteristik efluen, data kependudukan, dan dapat mengetahui kondisi eksisting dari IPLT secara menyeluruh. Persentase pelayanan IPLT yang direncanakan sebesar 60% dari penduduk yang memiliki tangki septik baik yang permanen maupun semi permanen. Dengan pelayanan 7 hari kerja, diperoleh debit lumpur tinja yang masuk ke IPLT Supit Urang sebesar 119 m3/hari. IPLT Supit Urang eksisting yang direncanakan oleh DPUPR Kota Malang telah memenuhi baku mutu, namun untuk kapasitas pelayanan hanya sebesar 45 m3/hari, lahan yang digunakan terlalu besar yaitu 1368 m2. Maka direcanakan alternatif revitalisasi IPLT dengan menggunakan unit SSC, tangki aerasi, SDB dan bak desinfeksi. Dengan total lahan yang dibutuhkan sebesar 2083 m2 untuk kapasitas pengolahan 119 m3/hari. Perhitungan BOQ dan RAB menggunakan HSPK Kabupaten Malang tahun 2016 dan didapatkan biaya sebesar Rp. 2.130.000.000 untuk pembangunan keseluruhan.
================================================================================================
Malang City Government is committed to addressing sanitation issues, towards 100% access to proper sanitation for the community. The effort of the Malang City government to achieve this target is by building a faecal sludge treatment plant located in Supit Urang Hamlet, Mulyorejo Village, Sukun Subdistrict. In implementing the operation of the Supit Urang IPLT, it has not been implemented properly. Some parameters do not qualifiedto the standards, the Republic of Indonesia Minister of Environment and Forestry Regulation Number 68 of 2016 concerning Waste Water Quality Standards. Some units in the Supit Urang IPLT did not operate and design incompatibility occurred in the Solid Separation Chamber (SSC) unit. This causes the need for re-design of treatment systems. The purpose of this final project re-design the Supit Urang IPLT units so that effluents can qualified the standards and compile the Bill of Quantity (BOQ) and the Planning Budget (RAB) plan. The method of data collection uses the field survey method and data search to several related agencies so that it can find a general description of the Supit Urang IPLT starting from influent discharge, influent sludge characteristics, effluent characteristics, population data, and can be aware of the existing conditions of the IPLT as a whole. The planned percentage of IPLT services is 60% of the population who have both permanent and semi-permanent septic tanks. With a 7-day service, obtained faecal sludge flow that goes to Supit Urang IPLT is 119 m3 / day. The existing Supit Urang IPLT planned by DPUPR Malang City has qualified the standard, but for the service capacity of only 45 m3 / day, the land used is too large at 1368 m2. Then the alternative revitalization of IPLT is planned using the SSC unit, aeration tank, clarifier, SDB and disinfection tank. With a total land needed of 2083 m2 for processing capacity of 119 m3 / day. Calculation of BOQ and RAB using HSPK Malang 2016 and obtained a fee of Rp. 2.130.000.000 for the whole construction.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSL 628.364 Had a-I-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | air limbah domestik, evaluasi, IPLT, lumpur tinja, revitalisasi |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD767.7 Sewage sludge treatment and disposal |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Theresia Lisieux Mariana Hadatu |
Date Deposited: | 27 Sep 2021 01:27 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 06:22 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/60730 |
Actions (login required)
View Item |