Kajian Perbedaan Kelembaban Tanah terhadap Reduksi CO2 Udara Ambien oleh Pohon Trembesi dan Pohon Akasia

Safira, Zulfa (2019) Kajian Perbedaan Kelembaban Tanah terhadap Reduksi CO2 Udara Ambien oleh Pohon Trembesi dan Pohon Akasia. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 032115400049-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
032115400049-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Pencemaran udara yang disebabkan oleh karbondioksida (CO2) telah memberikan kontribusi terbesar dalam pemanasan global yakni sebasar 50%. Pohon Trembesi dan Pohon Akasia merupakan jenis tanaman yang sering dijumpai keberadaannya ditepi jalan sebagai tanaman pelindung jalan, ataupun ditanam di hutan-hutan kota yang memiliki kemampuan penyerapan CO2 terbesar hingga ribuan kg/tahun. Kemampuan menyerap polutan yang tinggi ini menyebabkan kedua tanaman ini banyak digunakan sebagai pohon pelindung jalan untuk mereduksi polutan terutama CO2 yang diakibatkan oleh proses pembakaran pada kendaraan bermotor. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses fotosintesis antara lain adalah kelembaban tanah dan jenis tanaman sehingga dalam penelitian ini digunakan 2 faktor sebagai variabel penelitian yakni jenis tanaman dan kelembaban tanah. Sampel pohon Trembesi dan Pohon Akasia yang digunakan sebanyak masing-masing 3 buah pohon yang ditanam dalam 9 pot dengan ketentuan pot 1 kelembaban tanahnya 100%, pot 2 kelembaban tanah 80%, dan pot 3 kelembaban tanah 60%, masing-masing pot diisi dengan tanah dengan volume yang sama, kemudian diukur kelembaban tanahnya menggunakan alat ukur soil tester. Konsentrasi CO2 diudara yang diukur setiap satu jam sekali selama 13 jam mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB menggunakan CO2 meter dengan konsepan sampling engikuti standar sampling model box. Metode perhitungan integrasi diferensiasi digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan pola laju perubahan nilai konsentrasi CO2 dan menghitung nilai kumulatif konsentrasi CO2 (KCO2) sehingga didapatkan integrasi kurva laju perubahan. Nilai KCO2 dapat digunakan sebagai indikator proses reduksi CO2. Laju perubahan konsentrasi CO2 (KCO2) didapatkan dari deferensiasi kurva konsentrasi CO2 fungsi waktu = ∫▒ΔC/Δt, dimana ∆C adalah perubahan konsentrasi CO2 selama satu rentang waktu (∆t). JIka nilai KCO2 bertanda negatif (-), artinya reduksi CO2 lebih besar daripada emisi CO2. Jika nilai KCO2 bertanda positif (+) artinya reduksi CO2 lebih kecil dari emisi CO2, dan nilai CO2 sama dengan nol (0) artinya proses reduksi maupun emisi CO2 udara ambien berjalan seimbang.
Nilai penyerapan CO2 (KCO2) pada pohon trembesi lebih besar daripada nilai KCO2 pada pohon akasia dengan persen kelembaban tanah yang paling optimal dalam penyerapan CO2 (KCO2) pada pohon trembesi dan akasia adalah 60%.
===============================================================================================================================
Air pollution caused by carbon dioxide (CO2) has provided the largest contribution to global warming, which is 50%. Trembesi and acacia are plants that are often found on the roadside as road protection plants, or are planted in urban forests that have the greatest CO2 absorption capacity of up to thousands of kg/year. This ability to absorb high pollutants causes both of these plants to be widely used as road protection trees to reduce pollutants, especially CO2 caused by combustion processes in motorized vehicles.
The various factors that can influence of photosynthesis, 2 factors are used as research variables, namely the type of plant and soil moisture. Samples of Trembesi and Acacia were used for 3 trees each planted in 9 pots with the provisions of pot 1, the soil moisture was 100%, pot 2 soil moisture 80%, and pot 3 soil moisture 60%, each pot filled with soil with the same volume, then measured the soil moisture using a soil tester measuring instrument. The CO2 concentration in the air is measured once every hour for 13 hours starting at 06.00 WIB until 18.00 WIB using CO2 meters with the sampling concept following the standard sampling model box. The differentiation integration calculation method is used in this study to determine the pattern of changes in CO2 concentration values and calculate the cumulative value of the concentration of CO2 (KCO2) so that the rate curve changes in integration. KCO2 value can be used as an indicator of CO2 reduction process. The rate of change in concentration of CO2 (KCO2) is obtained from the differentiation of the CO2 concentration curve of the time function = ∫▒ΔC/Δt, where ∆C is the change in CO2 concentration over a time span (∆t). If the value of KCO2 is negative (-), it means that CO2 reduction is greater than CO2 emissions. If the value of KCO2 is positive (+), it means that CO2 reduction is smaller than CO2 emissions, and the CO2 value is zero (0), which means that the ambient air reduction and CO2 emissions are balanced. The value of absorption of CO2 (KCO2) in the trembesi tree is greater than the value of KCO2 in the acacia tree with the most optimal percentage of soil moisture in CO2 absorption (KCO2) in trembesi and acacia trees is 60%.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: acacia, ambient air, CO2 reduction, soil water content, trembesi.
Subjects: Q Science
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD171.75 Climate change mitigation
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD192.5 Bioremediation
Divisions: Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Theses
Depositing User: Zulfa Safira
Date Deposited: 19 Jul 2024 07:48
Last Modified: 19 Jul 2024 07:48
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/60933

Actions (login required)

View Item View Item