Pemanfaatan Hasil Fermentasi Limbah Cair Kelapa Sawit dengan Azospirillum sp. Sebagai Pupuk Cair Organik

Trisno, Ivani Livia (2019) Pemanfaatan Hasil Fermentasi Limbah Cair Kelapa Sawit dengan Azospirillum sp. Sebagai Pupuk Cair Organik. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211440000070-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
03211440000070-Undergraduate_Theses.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Setiap ton produksi minyak kelapa sawit menghasilkan 2,5 ton limbah cair kelapa sawit (LCKS). LCKS mengandung organik yang tinggi dan dapat mencemari badan air. LCKS yang digunakan berasal dari kolam penampungan Perusahaan X. Jumlah LCKS yang perlu ditampung meningkat seiring dengan terus beroperasinya perusahaan. Hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan lahan untuk kolam penampungan. LCKS yang telah ditampung pun tetap mengandung organik yang tinggi. Maka, diperlukan alternatif pengolahan agar kebutuhan akan lahan dapat dikurangi. Oleh karena tingginya kandungan organik pada LCKS, LCKS dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dengan diolah terlebih dahulu. Pemanfaatan LCKS sebagai pupuk bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan, perusahaan, dan dapat menggantikan peran pupuk kimia yang dapat mencemari lingkungan. Pengolahan yang dapat dilakukan dengan mereduksi kandungan organik melalui proses fermentasi. LCKS hasil fermentasi dapat dikategorikan sebagai biofertilizer atau pupuk hayati karena mengandung bakteri Azospirillum sp.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian karakteristik LCKS yang telah ditampung. Kemudian LCKS difermentasi dengan penambahan Azospirillum sp. dan pengenceran. Pengenceran yang digunakan adalah tanpa pengenceran, pengenceran 10x dan 100x. Azospirillum sp. yang digunakan berbentuk serbuk dan cair. Pada bioaktivator serbuk, ditambahkan sebanyak 1g dan 0,5g. Sedangkan pada bioaktivator cair, ditambahkan sebanyak 5mL dan 10mL. Setelah itu dilakukan pengamatan pengaruh pupuk hasil fermentasi terhadap pertumbuhan tanaman dan juga dibandingkan dengan pupuk kimia. Tanaman yang digunakan adalah tanaman lidah buaya dan mentimun.
Hasil penelitian ini yaitu LCKS dari kolam penampungan Perusahaan X belum memenuhi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. LCKS memiliki kandungan BOD dan COD sebesar 233,14 mg/L dan 462,51 mg/L, TKN 381,6 mg/L, total P 205,41 mg/L, amonium 373,51 mg/L, nitrat 3,65 mg/L, fosfat 17,66 mg/L, dan pH 8,07. Selain itu, diketahui bahwa penambahan bioaktivator meningkatkan pertumbuhan jumlah Azospirillum sp secara signifikan. Pada fase stationer, di setiap pengenceran, jumlah koloni terbanyak terdapat pada reaktor B dan D (penambahan bioaktivator sebanyak 1 gram dan 10 mL). Penambahan bioaktivator serbuk dapat meningkatkan nilai pH sehingga nilai pH tidak memenuhi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/ SR.140/10/2011. Pada akhir fermentasi seluruh reaktor selain reaktor L2 dan L3, telah memasuki fase kematian. Seletah fermentasi, reaktor dengan jumlah Azospirillum sp. terbanyak adalah L3 (tanpa penambahan bioaktivator dengan pengenceran 100x). Pupuk hasil fermentasi berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan tanaman. Pupuk L2 (LCKS pengenceran 10x tanpa penambahan bioaktivator) memberikan pengaruh signifikan terhadap lidah buaya. Pupuk tanpa pengenceran memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan mentimun.
================================================================================================
Each ton of palm oil producedwill result 2.5 ton ofPOME.High organic contain in POME can polute the environment. POME used in this experiment was from X Company’s ponding system. Pond requirement increasesalong withcompany’s productionwhichresult of land requirement.Forthis treatment does not make POME’s characteristics fullfilled the regulation of water bodyby the government, indeed alternative treatment is nessesary to be developed. Organic substant in POME made POME becomea great source asorganic fertilizer. It will give benefitfor society, environment, stakeholder, and could minimize the application of chemical fertilizer which polute the environment. POME need to be treated before utilized as fertilizer. Fermentation couldtreatPOME. Fermented POME will contain lower organic and also Azospirillum sp.which made the POME become biofertilizer.In this experiment, POME from X Company’sponding system analyzed. Azospirillum sp.addition and POME dilution wereused as variabelin fermentation process. POME dilluted1x, 10x, and 100x. Azospirillum sp. used in the form of powder and liquid. In powder bioactivators, 1g and 0.5g wereadded. Whereas in liquid bioactivators, 5mL and 10mL wereadded.POME biofertilizer then testedonplant growth. Aloe veraand CucumisSativusL. wereused as these plant are economically benefit and able to grow in peat land. The test include comparing biofertilizer with chemical fertilizer (Urea).This studyfound that POME from the Company ponding system donot fulfillPeraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014Tentang Baku Mutu Air Limbah. POME
ivcharacteristics are BOD 233.14mg/L,COD462.51mg/L, TKN381.6mg/L, Phosphorus205.41mg/L, ammonium 373.51mg/L, nitrate3,65mg/L, phosphate 17.66mg/L, and pH8.07. Addition of biactivatorshassignificant effect on colony’s number ofAzospirillum sp. Duringstationer phase, on every dilution, reactor B (addition of 1 gram powder) and D (addition of 10 mL liquid) havehighest colony’s number. Due to addition of powder bioactivator, reactor’s pH was increase and donot fulfill Peraturan Menteri Pertanian Nomor70/Permentan/ SR.140/10/2011.On the end of fermentation, for all reactors except L2 and L3 (control with 10x and 100x dilution) areon death phase, the highest colony’s number of Azospirillumsp.was on L3. Fermented POME/biofertilizer give significant effect on plant growth. The most significant biofertilizer for Aloe verais L2 and for CucumisSativusL. are POME with no dilution

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSL 681.8 Tri p-1 2019
Uncontrolled Keywords: LCKS, pupuk cair organik, lidah buaya, mentimun, Azospirillum sp.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General) > S633.5 Fertilizers
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Ivani Livia Trisno
Date Deposited: 14 Jul 2021 08:30
Last Modified: 14 Jul 2021 08:30
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/60962

Actions (login required)

View Item View Item