Zakaria, Vinson Intar (2019) Desain Modifikasi Gedung Apartemen Tower 2 The Arundaya Surabaya dengan Menggunakan Metode Beton Pracetak dan Dual System Sesuai ACI 318M-14. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111540000057-Undergraduate_Theses.pdf Download (12MB) | Preview |
Abstract
Pertumbuhan penduduk yang pesat di kota Surabaya turut mendorong kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. Akan tetapi, dengan lahan yang semakin terbatas berdampak pada sulitnya para pengembang properti untuk menyediakan tempat tinggal yang layak huni. Konsep hunian vertikal merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan keterbatasan lahan dan kebutuhan rumah untuk tempat tinggal. Salah satu pengembang properti yang menggunakan konsep hunian vertikal adalah PT. Kopel Lahan Andalan (KOPELLAND) yang mendirikan apartemen The Arundaya Surabaya.
Dalam bidang teknik sipil, metode konstruksi gedung beton bertulang yang umum digunakan adalah beton konvensional (cast-in-situ) dan beton pracetak. Gedung Apartemen The Arundaya Surabaya terdiri atas 48 lantai dan 4 basement (1 semi basement dan 3 basement) yang pada kondisi sebenarnya dirancang dengan menggunakan metode beton konvensional (cast-in-situ). Metode konstruksi seperti ini akan membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya dan juga kualitas beton yang dihasilkan tidak menentu karena dipengaruhi oleh faktor cuaca dan kualitas sumber daya manusia. Maka dari itu, dalam tugas akhir ini akan dilakukan modifikasi desain menjadi 12 lantai dan 1 basement. Elemen struktur bangunan, yaitu pelat, balok, dan kolom akan dimodifikasi juga dengan menggunakan metode beton pracetak. Sistem bangunan yang dipakai adalah sistem ganda (dual system).
Bagian sambungan merupakan hal yang terpenting dalam suatu struktur beton pracetak. Kinerja sambungan sangat berhubungan dengan keadaan batas struktural, proses produksi, ereksi, dan pemeliharaan struktur itu sendiri. Desain sambungan yang tepat merupakan kunci utama untuk keberhasilan prefabrikasi. Penulis menggunakan produk dari Peikko Group dan NMB Splice Sleeve untuk sambungannya.
Untuk melakukan analisa struktur dan desain bangunan, penulis menggunakan ETABS 2016 sebagai program bantu. Tujuan dari tugas akhir ini adalah menghasilkan bangunan struktur beton bertulang yang tahan gempa dengan metode beton pracetak untuk mempercepat waktu konstruksi. Beberapa peraturan dan referensi dalam mendesain beton pracetak antara lain ACI 318M-14, ASCE/SEI 7-16, PPIUG 1983, SNI 1726:2012, dan PCI Design Handbook Precast and Prestressed Concrete Sixth Edition.
================================================================================================
Rapid population growth in Surabaya influences the demand for residential area. However, the limited availability of residential area makes property developers barely able to provide decent homes standard. Vertical living is such an obvious solution to the challenge of housing growing and limited availability of residential area. One of the property developers who has applied this solution is PT. Kopel Lahan Andalan (KOPELLAND) that is currently building The Arundaya Surabaya Apartment.
In civil engineering, the commonly used construction methods for reinforced concrete building are conventional (cast-in-situ) concrete and precast concrete. The Arundaya Surabaya apartment has 48 floors and 4 basements (1 semi basement and 3 basements) and it is built using conventional method (cast-in-situ). Building using this method not only takes a significant amount of time but also causes uncertainty in concrete strength due to some factors, such as weather and human resources. In this final project, The Arundaya Surabaya Apartment will be modified to only have 12 floors and 1 basement. The structural elements of the building, specifically slab, beam and column, are also modified using precast concrete method. The system used in this building is dual system.
Connections are among the most essential parts in precast structures. Their performance relates to the structural limit states, as well as to manufacture, erection and maintenance of the structure itself. Proper design of connections is one major key to a successful prefabrication. The writer uses products from Peikko Group and NMB Splice Sleeve for the connections. The analysis of connections is based on ACI 318M-14.
In order to get the structural analysis and design of the building, the writer uses ETABS 2016 as the engineering software. The objective of this final project is to produce an earthquake resistant reinforced concrete building using precast concrete method to save construction time. Some codes and references for designing precast concrete are ACI 318M-14, ASCE/SEI 7-16, PPIUG 1983, SNI 1726:2012 and PCI Design Handbook Precast and Prestressed Concrete Sixth Edition.
Actions (login required)
View Item |