Analisis Pembentukan Tarif Jasa Layanan Barang Pada Pelabuhan: Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Lufiantoro, Mochammad (2019) Analisis Pembentukan Tarif Jasa Layanan Barang Pada Pelabuhan: Studi Kasus Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

	Text Laporan Tugas Akhir_04411240000015.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2023. Download (1MB) | Request a copy
	Text 04411240000015-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2023. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Menurut Asosiasi Pemilik Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (INSA) biaya terbesar dalam sistem logistik merupakan biaya yang harus dikeluarkan pada saat barang berada di pelabuhan. Selain itu menurut peraturan pemerintah margin keuntungan yang diambil memiliki batas maskimal 25% dari unit cost. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang komponen pembentukan tarif jasa pelayanan barang pada pelabuhan. Menurut data dan standar kinerja operasional pelabuhan yang ditentukan pemerintah, kinerja operasional Terminal jamrud adalah 0,72 untuk jasa dermaga, 0.09 untuk gudang, 1,58 untuk lapangan penumpukan, serta lebih dari 1 untuk jasa bongkar muat tiap jenis muatan. Dengan berdasarkan PM. Menhub No 95 Tahun 2015 yang mengatur tentang pembentukan tarif jasa layanan barang pada pelabuhan, komponen tarif adalah teridiri dari komponen dasar biaya tetap dan biaya tidak tetap. Dari komponen dasar tersebut merupakan pembentuk dari biaya operasional yang dipisahkan lagi operasional langsung dan operasional tidak langsung. Dimana dari analisa yang telah dilakukan tarif yang berlaku memiliki margin keuntungan yang berada di atas ketentuan 25% dari biaya pokok produksi. Serta komponen biaya pengadaan alat dan fasilitas serta produksi pada jasa merupakan faktor yang paling mempengaruhi terhadap perubahan tarif yang berlaku.
================================================================================================
According to the Indonesian National Shipping Owner Association (INSA) the biggest cost in the logistics system is costs that must be incurred when the goods are in the port. In addition, according to government regulations the profit margin taken has a maximum limit of 25% of unit cost. So this study aims to analyze the components of the establishment of goods service tariff rates at the port. Based on government-determined port data and operational performance standards, the operational performance of emerald terminals is 0.72 for wharf’s services, 0.09 for warehouses, 1.58 for stockpiles, and more than 1 for loading and unloading services for each type of cargo. Based on PM. Minister of Transportation No. 95 of 2015 which regulates the establishment of tariffs for goods services at ports, the tariff component is composed of the basic components of fixed costs and variable costs. From these basic components are the formers of separated operational costs, direct and indirect operational operations. Where from the analysis that has been carried out the applicable tariff has a profit margin that is above the 25% from unit cost. As well as the components of the cost of procuring equipment and facilities and production on services are the factors that most influence the changes in the applicable rates.

Item Type:	Thesis (Undergraduate)
Additional Information:	RSTrL 388.049 Luf a-1 2019
Uncontrolled Keywords:	tarif, pembentukan biaya, biaya operasional, kinerja operasional pelabuhan, jasa pelabuhan, jasa layanan barang.
Subjects:	T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC363 Floating harbors. Including floating docks, piers, etc V Naval Science > V Naval Science (General)
Divisions:	Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Mochammad Lufiantoro
Date Deposited:	10 Aug 2021 00:56
Last Modified:	10 Aug 2021 00:56
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/61217

Actions (login required)

View Item