Penilaian Risiko Berbasis Business Continuity Management Di PT. X Pada Perusahaan Pelayaran Harbour Tug

Sebayang, Ingdiranta Zefanya Br (2019) Penilaian Risiko Berbasis Business Continuity Management Di PT. X Pada Perusahaan Pelayaran Harbour Tug. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04211646000021-Undergraduate_Theses.pdf] Text
04211646000021-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tingginya frekuensi pelayaran di Indonesia menyebabkan aktifitas di pelabuhan semakin meningkat. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya risiko atau kecelakaan yang dapat terjadi. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan menjadi fokus utama untuk mencegah dan mengurangi hal tersebut. Faktor tersebut dapat berupa Human Error, manajemen yang buruk, faktor alam dan lain-lain. Dampak dari kecelakaan dapat merugikan banyak pihak seperti crew kapal, perusahaan, kapal, muatan yang dibawa, lingkungan. Salah satu aspek penting yang dapat mengurangi dampak kecelakaan yaitu faktor keselamatan. Ada berbagai otoritas pengaturan pada sisi keselamatan seperti port state dan flag state. Tingginya angka kecelakaan mendorong perusahaan untuk menerapakan sistem Business Continuity Management (BCM) untuk menghadapi setiap kemungkinan kecelakaan yang berpotensi akan terjadi. BCM mencakup Business Continious Plans (BCP) yang dapat menangani setiap potensi kecelakaan dalam suatu perusahaan. Pada penilitan ini memiliki 3 tujuan yaitu: melakukan analisis risiko, memberikan rekomendasi dari hasil analisis yang dilakukan, serta mengetahui bagaimana penerapan BCM pada PT. X. Beberapa tahap dalam melakukan analisis risiko yaitu: mengetahui tingkat dari setiap risiko yang ada pada PT.X, melakukan pengelompokan pada setiap risiko, dan melakukan penilaian risiko dengan metode BWM (Best Worst Method). Metode yang digunakan dalam identifikasi risiko adalah dengan menggunakan media kuesioner dan wawancara. Hasil dari penilaian risiko didapatkan bahwa risiko yang mengalami penyimpangan secara bertingkat dari yang paling tinggi yaitu: tabrakan kapal tunda dengan nilai 0.61; perubahan selera pelanggan dengan nilai 0.45; kegagalan mesin pada kapal dengan nilai 0.45; dan kedatanagan suku cadang yang tertunda dengan nilai 0.39. Sehingga dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa nilai penyimpangan yang paling tinggi adalah tabrakan kapal tunda. Adapun mitigasi atau rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi atau mencegah risiko tersebut yaitu dengan fokus terhadap pelaksanaan Plan Maintenance System.
================================================================================================
The high shipping frequency in Indonesia causes activities at the port to increase. This is related to the increased risk or accidents that can occur. The factors that cause accidents are the main focus to prevent and reduce this. These factors can be in the form of Human Error, poor management, natural factors and others. The impact of an accident can be detrimental to many parties such as crew, company, ship, cargo carried, environment. One important aspect that can reduce the impact of accidents is safety. There are various authority settings on the safety side such as port state and flag state. The high number of accidents encourages companies to apply the Business Continuity Management (BCM) system to deal with any potential accident that will occur. BCM includes Business Continious Plans (BCP) that can handle every potential accident in a company. This research has 3 objectives, namely: conducting risk analysis, providing recommendations from the results of the analysis carried out, and knowing how to apply BCM to PT. X. Several stages in carrying out risk analysis are know the level of each risk that exists at PT. X, grouping each risk, and conducting risk assessment with the Best Worst Method. The method used in risk identification is using media questionnaires and interviews. The results of the risk assessment found that the risk of experiencing a deviation in stages from the highest is a tugboat collision with a value of 0.61; changes in customer tastes with a value of 0.45; engine failure on ships with a value of 0.45; and the availability of delayed parts with a value of 0.39. So the results of this study it was concluded that the highest deviation value is a tugboat collision. The mitigation or recommendations are give to reduce or prevent these risks by focusing on the implementation of the Plan Maintenance System.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSSP 658.155 Seb p-1 2019
Uncontrolled Keywords: Best Worst Methode, Business Continuity Management, Risk assessment
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.28 Planning. Business planning. Strategic planning.
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD49 Crisis management. Emergency management
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Ingdiranta Zefanya Br Sebayang
Date Deposited: 04 Nov 2021 07:54
Last Modified: 04 Nov 2021 07:54
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/61417

Actions (login required)

View Item View Item