Wijaya, Bernard Thredy William (2019) Behavior Of Low-Cost Rubber Base Isolation Using Glass Fiber Based Reinforcement. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03111750020001-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2023. Download (24MB) | Request a copy |
Abstract
Pada saat gempa Padang pada tahun 2009, kerusakan banyak terjadi pada bangunan rumah tinggal sederhana. Hal ini menjadi salah satu fakta yang mengejutkan dimana seharusnya bangunan rumah tinggal sederhana lebih tahan apabila terkena gempa. Peristiwa ini menyebabkan munculnya gagasan di mana kita harus dapat menciptakan sebuah sistem yang ramah gempa untuk rumah tinggal, salah satunya menggunakan base isolation.
Sejak tahun 1980-an, base isolation telah banyak digunakan sebagai perangkat seismik untuk bangunan di derah gempa tinggi di banyak negara maju. Namun, penggunaan tersebut masih sangat terbatas dikarenakan faktor biaya yang tinggi dan hanya bisa diaplikasikan pada bangunan medium-high rise building. Agar base isolation dapat digunakan secara luas , maka diperlukan suatu inovasi agar dapat mencapai konsep yang dinamakan dengan low-cost base isolation.Terdapat banyak inovasi untuk dapat mengurangi harga base isolation, salah satunya dengan menggunakan perkuatan fiber. Perkuatan fiber terbukti memiliki kekuatan yang tidak kalah dengan plat baja dengan harga yang jauh lebih rendah.
Pada studi ini, dilakukan suatu pendekatan untuk mencapai konsep low-cost base isolation. Base isolation yang dibuat terdiri dari karet bermutu rendah dikombinasikan dengan perkuatan fiber yang dinamakan Glass Fiber Reinforced Base Isolator (GFRBI). Program eksperimental akan dibagi menjadi dua bagian besar yaitu eksperimen untuk materiall pembentuk GFRBI dan pengujian skala laboratorium untuk isolator GFRBI yang telah jadi. Hasil dari program eksperimental akan diverifikasi menggunakan pendekatan analitik.
Hasil dari program eksperimental menunjukkan bahwa karet bermutu rendah yang berasal dari Indonesia memiliki kualitas yang jauh berbeda dari standard seharusnya, sehingga pengujian harus selalu dilakukan untuk menjamin mutu karet. Kekakuan lateral rata-rata yang didapatkan dari base isolator adalah sebsear 515 N/mm dengan damping ekuivalen sebesar 7.11%. Model analitik menunjukkan bahwa bangunan dengan GFRBI menunjukkan performa lebih baik dibandingkan bangunan dengan perletakan jepit. Ditunjukkan dalam studi ini bahwa GFRBI dapat meningkatkan performa bangunan rumah tinggal sederhana.
================================================================================================
During the Padang earthquake in 2009, a lot of damage occurred to simple residential buildings. This is one of the surprising facts where simple residential buildings should be more resistant when hit by an earthquake. This event led to the emergence of an idea where we must be able to create an earthquake-friendly system for houses, one of which uses base isolation.
Since the 1980s, base isolation has been widely used as a seismic resistant device for buildings in earthquake prone areas in many developed countries. However, the use is still very limited due to its high price and it can only be applied to medium-high rise buildings. In order to increase the viability of isolator use in earthquake prone area, an innovation is needed to achieve a concept named low-cost base isolation. There are many innovations to reduce the price of base isolation, one of which is by using fiber reinforcement. It was proven that fiber reinforcement is not inferior to steel plates in terms of strength at a much lower price.
In this study, an approach was taken to achieve the concept of low-cost base isolation. Base isolation was made of low-grade rubber originated from Indonesia, combined with fiber reinforcement namely Glass Fiber Reinforced Base Isolator (GFRBI). The experimental program will be divided into two major parts namely the experimental program for raw material of GBRI and laboratory scale testing for the finished GFRBI product. The later results will be verified by using analytical approach.
The results of the experimental program show that low-quality rubber originating from Indonesia has a quality that is much different from the standard it should, so testing must always be done to guarantee the quality of rubber. The mean lateral stiffness obtained from the base isolator is 515 N / mm with damping equivalent to 7.11%. The analytical model shows that buildings with GFRBI shows better performance than conventional building. It was shown in this study that the GFRBI can improve the performance of simple residential buildings
Actions (login required)
View Item |