Variyana, Yeni and Hakim, Muhammad Luqman (2015) Inovasi teknologi alat pemurnian garam dari impuritiesnya menghasilkan high sodium chloride melalui metode rekristalisasi dengan penambahan koagulan PAC. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
undergraduated thesis.pdf Download (988kB) | Preview |
Abstract
Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, namun usaha meningkatkan produksi garam belum diminati, termasuk dalam usaha meningkatkan kualitasnya.
Proses pemurnian ini secara garis besar dilakukan dengan tiga tahap: tahap pertama (koagulasi), yaitu dengan menambahkan ion dengan muatan yamg berlawanan agar menimbulkan destabilisasi partikel koloid sehingga lapisan difusi akan mengecil dan memungkinkan bekerjanya gaya tarik menarik antar partikel. Koagulannya adalah PAC dan penambahan NaOH dan Na2CO3 yang ditambahkan ke dalam larutan garam dan dilakukan pengadukan. Na2CO3 ditambahkan terlebih dahulu sebelum NaOH.Tahap kedua (flokulasi), dengan penambahan flokulan untuk membentuk flok-flok yang lebih besar dan lebih berat, akibatnya densitas padatan yang terbentuk menjadi lebih besar dan laju pengendapan menjadi naik. Flokulasi dilakukan dengan pengadukan lambat untuk mencegah pecahnya flok tersebut. Tahap ketiga (sedimentasi), semua flok-flok yang terbentuk akan turun ke dasar wadah memisahkan diri dari larutan dengan percepatan maksimum padatan sesuai konsentrasinya Tahap keempat (Filtrasi), yaitu dengan melewatkan fluida yang telah terpisah dari endapannya pada medium penyaringan.
Kadar NaCl terbaik pada garam hasil rekristalisasi adalah penambahan koagulan PAC 15 ppm. Kadar ini telah memenuhi SNI 06-0303-1989 sebesar (98,5% d.b) untuk kualitas garam industri soda elektrolisis.
=====================================================================================================
Salt is one requirement that is complementary to the needs of food and a source of electrolytes to the human body. Although Indonesia is a maritime country, but the effort to increase the production of salt is not desirable, including in an effort to improve its quality.
This purification process is broadly done in three phases: the first phase (coagulation), by adding ion with a charge opposite yamg that cause destabilization of colloidal particles so that the diffusion layer will shrink and allow the operation of attractive forces between the particles. Koagulannya is PAC and the addition of NaOH and Na2CO3 were added to the saline solution and stirring. Na2CO3 was added prior to the second NaOH. Part of (flocculation), with the addition of flocculant to form a floc-floc larger and heavier, consequently density solids that formed became larger and the deposition rate to be increased. Flocculation carried out with slow stirring to prevent the outbreak of the floc. The third stage (sedimentation), all formed floc-floc will drop to the bottom of the container broke away from the solution with maximum acceleration corresponding solids concentration fourth stage (Filtration), namely by passing the fluid that has been separated from the sediment at the filtering medium.
From the experiment result are obtained as follows, the highest mass result PAC coagulant addition of 15 ppm. These levels have fulfilled SNI 06-0303-1989 of (98.5% db) to the quality of industrial salt soda electrolysis
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | RSK 661.4 Var i |
Uncontrolled Keywords: | PAC, Garam industri, Rekristalisasi, SNI |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD430 Water--Purification. |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24401-(D3) Diploma 3 |
Depositing User: | - Taufiq Rahmanu |
Date Deposited: | 15 Apr 2019 03:30 |
Last Modified: | 15 Apr 2019 03:30 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/62757 |
Actions (login required)
View Item |