Efendy, Anwar (2019) Analisis Uji Ketahanan Deformasi (Creep) Campuran Aspal Beton Dengan Penggunaan Flyash Sebagai Agregat Buatan Geopolimer Untuk Perkerasan Surface Runway. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111750060017-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Kerusakan yang terjadi pada perkerasan runway bandara salah satunya yaitu deformasi, yang menyebabkan lapis permukaan (surface) terjadi pengelupasan dan retak. Ketahanan deformasi (Creep) campuran aspal terkait dengan kekakuan campuran, dan dipengaruhi oleh temperatur dan waktu pembebanan secara signifikan. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya deformasi pada runway, seperti adanya tekanan beban berulang yang disebabkan oleh antrian pesawat berukuran besar dan cuaca di Indonesia yang panas dan sering terjadi hujan. Agregat menjadi salah satu komponen terpenting dalam campuran aspal beton. Sehingga dibutuhkan ketersediaan agregat yang cukup banyak, mengingat pembangunan infrastruktur di Indonesia terus meningkat. Dengan demikian agregat yang tersedia di alam sudah mulai berkurang jumlahnya. Oleh sebab itu diperlukan inovasi material baru untuk mengatasi hal tersebut, seperti penggunaan flyash sebagai agregat buatan geopolimer pada campuran aspal beton.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa pengujian antara lain pengujian Marshall yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari campuran perkerasan agregat buatan dengan menggunakan gradasi rapat yang mengacu pada spesifikasi gradasi Federal Aviation Administration (FAA) dan gradasi terbuka oleh Béton Bitumineux Aéronautiques (BBA) dengan syarat spesifikasi dan karakteristik yang sesuai untuk perkerasan runway bandara, kemudian dilakukan pengujian ketahanan terhadap deformasi (Creep) pada campuran perkerasan agregat buatan gradasi terbuka (BBA) dengan menggukan alat UTM30 Dynapave.
Berdasarkan hasil karakterisitik dari pengujian Marshall diperoleh nilai kadar aspal optimum, dengan campuran gradasi FAA memiliki nilai KAO yang lebih rendah yaitu 5.1% dibanding nilai KAO pada campuran aspal dengan gradasi BBA sebesar 6.1%. Setelah dilakukan pengujian Creep dari variasi beban I (100 kPa), variasi beban II (400 kPa) dan variasi beban III (500 kPa) dengan pengulangan beban sebanyak 3600 kali pada temperatur suhu 60 ºC diketahui bahwa nilai ketahanan deformasi dari masing-masing variasi beban berturut-turut adalah 7535,47μƐ (sampel belum runtuh), 93520μƐ (sampel runtuh pada cycle 1559x) dan 98476,97μƐ (sampel runtuh pada cycle 480x). Disimpulkan bahwa campuran perkerasan dengan agregat buatan bergradasi terbuka (BBA) pada KAO 6,1% tidak mampu menahan deformasi dalam jangka waktu yang cukup lama ketika diberikan beban 400 kPa dan 500 kPa.
==================================================================================================================
Damage to the airport runway pavement is one of them is deformation, which causes the surface layer to occur flaking and cracking. Deformation resistance (Creep) of asphalt mixture is attendant with mixed stiffness, and is significantly affected by temperature and loading time.There are some factors that cause deformation on the runway, such as the pressure of repeated loads caused by large queues of aircraft and hot weather in Indonesia and frequent rain. The aggregate is one of the most important components in concrete asphalt mixture. So that there is a large extent of aggregate needed, considering that infrastructure development in Indonesia continues to increase. Thus the aggregate available in nature has begun to decrease in amount. Therefore, new material innovations are needed to overcome this, such as the use of flyash as an artificial aggregate of geopolymers in concrete asphalt mixtures.
This research was carried out in some tests including Marshall testing which intended to determine the characteristics of artificial aggregate pavement mixtures, using dense gradations that refer to the Federal Aviation Administration (FAA) gradation specifications and open gradations by Béton Bitumineux Aéronautiques (BBA) with specification requirements and characteristics that are suitable for airport runway pavement. Then testing the resistance to deformation (Creep) on the artificial gradation aggregate pavement mixture by using the UTM30 Dynapave.
Based on the characteristics of the Marshall test the optimum bitumen content value was obtained, with a mixture of dense gradations has a lower OBC value of 5.1% compared to the OBC value in an asphalt mixture with an open gradation of 6.1%. After testing Creep test from variations I with load (100 kPa), variations II with load (400 kPa) and variations III with (500 kPa) with repetition of loads as much as 3600 times at a temperature of 60 ͦ C it is known that the deformation resistance values of each load variation are 7535.47μƐ (sample has not collapsed), 93520μƐ (sample collapses at 1559x cycle) and 98476.97μƐ (sample collapses at cycle 480x). It was concluded that the pavement mixture with open-graded artificial aggregate (BBA) at 6.1% OBC was not able to survive deformation for quite a long time when given a load of 400 kPa and 500 kPa.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkerasan runway, flyash, agregat buatan geopolimer, karakteristik Marshall, KAO, uji Creep |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA441 Aggregates T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA443.A7 Asphalt T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE175 Road and highway design |
Divisions: | Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Theses |
Depositing User: | ANWAR EFENDY |
Date Deposited: | 07 May 2020 03:28 |
Last Modified: | 07 May 2020 03:28 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/62764 |
Actions (login required)
View Item |