Patriadi, Andi (2015) Rekayasa percabangan sungai Bengawan Solo dengan model numerik dua dimensi untuk optimalisasi aliran ke floodway plangwot. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3113205006-paper.pdf - Published Version Download (726kB) | Preview |
Preview |
Text
3113205006-Master_Theses.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
Preview |
Text
3113205006-presentation.pdf - Presentation Download (4MB) | Preview |
Abstract
Daerah Bengawan Solo Hilir merupakan daerah yang sering dilanda banjir
akibat luapan sungai di setiap musim penghujan. Untuk menanggulangi hal tersebut,
pemerintah membangun floodway yang di desain mengalirkan debit banjir sebesar 640
m3/det melalui Plangwot-Sedayu Lawas. Seiring dengan berjalan waktu, terjadi
perubahan morfologi sungai Bengawan Solo yang tidak mampu lagi menampung debit
yang terjadi.
Upaya untuk mengoptimalisasi aliran ke floodway telah direncanakan
pemerintah yaitu dengan penambahan kapasitas 2500 m3/det. Sehingga pada studi ini,
akan dilakukan rekayasa pemodelan aliran pada percabangan sungai Plangwot-Sedayu
Lawas dengan pencapaian model yang paling optimum.
Metodologi yang digunakan yaitu mensimulasikan aliran dengan pemodelan
numerik 2D. Pada masing-masing model dibuat terlebih dahulu kondisi geometrik dan
kondisi batas berdasarkan simulasi HEC-RAS. Dalam skenario, dipakai tiga konsep
utama yaitu peningkatan kapasitas alir saluran, mengubah pola aliran Bengawan Solo
Lama, dan mempercepat air sampai ke laut. Dari ketiga konsep tersebut muncul tujuh
skenario/model dengan inflow 2500 m3/detik dan 3500 m3/detik.
Berdasarkan hasil simulasi model eksisting, debit yang mengalir ke floodway
adalah sebesar 433,34 m3/detik. Pembagian debit yang sesuai dengan perencanaan
adalah dengan pelebaran dasar floodway menjadi 150 meter, dimana debit yang masuk
ke Plangwot 2427,18 m3/detik dan yang masuk ke Bengawan Solo hanya 1075,20
m3/detik. ========== Bengawan Solo downstream area is a frequent flooding area which is due to
river overflowing in every rainy season. Solved this problem, the government built
Plangwot - Sedayu Lawas floodway. During time, a change in the morphology of the
Solo River cannot accommodate the big discharge.
The government plans to optimize floodway by increasing the capacity to 2500
m3/sec. So this study will make a flow model on branching river to get the best model.
The best model is model that can separate optimal flow to Plangwot-Sedayu Lawas.
The methodology used in this study is to simulate the flow with 2D numerical
modeling. Each model has to have geometric condition and boundary conditions based
on the HEC-RAS simulation. The scenarios use three main concepts. They are to
increase the flow capacity of the channel, to change the flow pattern of Bengawan Solo,
and to accelerate the water reached the sea. Based on the three concepts, there are seven
scenarios or models with discharge inflow 2500 m3/sec and 3500 m3/sec.
Based on the simulation results of existing model, flow discharge 433,34 m3/sec
enters the floodway. Flow distribution is appropriate to planning by widening the
floodway base into 150 meters. Flow discharge 2427,18 m3/sec enters Plangwot, while
the other 1075,20 m3/sec enters Bengawan Solo.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTS 627.4 Pat r |
Uncontrolled Keywords: | Bengawan Solo, floodway, permodelan, Plangwot-Sedayu Lawas, floodway, discharge |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography > GB1399.9 Floods |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | - Davi Wah |
Date Deposited: | 24 Apr 2019 02:46 |
Last Modified: | 24 Apr 2019 02:46 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/62821 |
Actions (login required)
View Item |