Jayanti, Rita Sri (2019) Pengambilan Keputusan Penghapusan Aset BMN (Barang Milik Negara) Berupa KDO (Kendaraan Dinas Operasional) dan UPR (Unit Peralatan Rutin) dengan Kondisi Rusak Berat (Studi Kasus pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan I Surabaya). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111750077016-Master_Thesis .pdf Download (7MB) | Preview |
Abstract
Perubahan kebijakan pekerjaan konstruksi jalan yang di swastanisasikan menyebabkan UPR menjadi aset yang idle. Pembiaran aset UPR dalam kondisi rusak berat tidak dapat dilakukan perbaikan karena tingginya estimasi biaya perbaikan. Permasalahan yang sama ditemukan pada KDO. Sehingga dari aset BMN berupa KDO dan UPR tersebut kondisinya rusak berat dan idle asset menjadi beban instansi karena membutuhkan tempat penyimpanan dan nilainya semakin turun setiap tahun. Walaupun telah diatur dalam peraturan pemerintah tentang pemindahtangan dan penghapusan aset, namun hal tersebut belum dapat dilaksanakan secara jelas. Selain itu masih terkendala penentuan nilai taksir aset yang akan digunakan dalam penghapusan.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan penghapusan aset BMN dan menentukan besaran nilai taksir aset. Alat analisa data menggunakan studi perbandingan PMK (Peraturan Menteri Keuangan) tentang Pemindahtanganan dan Penghapusan aset pada kondisi eksisting Satker PJN Metropolitan I Surabaya untuk menyusun pola dasar pertimbangan dalam penentuan penghapusan asetnya serta perhitungan nilai taksir aset dengan pendekatan biaya yaitu metode Depreciate Replacement Cost (DRC).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan usulan penghapusan aset terdapat pertimbangan antara aset harus di hapus atau tidak. Pertimbangan tersebut berkaitan dengan indikator kondisi pembentuk aset. Untuk aset BMN berupa KDO, tiga unit sepeda motor dan dua unit mobil dengan tingkat kerusakan berbeda – beda maka didapatkan hasil tiga unit sepeda motor dapat dilakukan penghapusan dan dua unit mobil dilakukan perbaikan. Sedangkan untuk aset UPR, sembilan unit diantaranya dapat dilakukan penghapusan dan tiga unit dapat dilakukan perbaikan. Untuk hasil perhitungan total nilai taksir aset KDO sebesar Rp. 617.400,00 sedangkan total nilai taksir aset UPR sebesar Rp. 55.852.225. Berdasarkan penentuan pertimbangan penghapusan serta hasil perhitungan nilai taksir aset KDO dan UPR tersebut dapat dijadikan usulan penghapusan asetnya.
================================================================================================
The changing of road construction work policy cause the routine equipment unit to be idle asset. The omission of heavily damaged routine equipment unit assets makes the assets cannot be repaired due to the high estimated repairs cost. The same problem founded in vehicles. The idle assets become the burden of the agency because it requires a storage are and its value decreases. Eventhough it has been regulated in government regulations regarding on transfer and disposal, but it cannot be implemented yet. And there is problem in determining the estimated asset value for assets disposal.
The objectives of this research to formulate the government’s assets disposal decision making and to determine its estimated value. The data analysis tool uses a comparison of PMK (Regulation of the Minister of Finance) concerning the Transfer and Disposal of assets in exsisting condition of Satker PJN Metropolitan I Surabaya to form a basis for consideration in determining the disposal of assets and asset valuation calculations using Depreciate Replacement Cost (DRC) method.
The research results show that making a proposal for the disposal of assets there is a consideration that the asset must be disposed or not. These considerations are related to the indicators of the condition of the asset forming. The research results show that among those five vehicles, three motorbikes and two cars having various levels of damage, three motorbikes can be disposed and two cars can be repaired. While the routine equipment unit, among the twelve routine equipment unit, the nine can be disposed and the three can be repaired. For the calculation result the total estimated value of vehicles is Rp. 617,400.00 while the total estimated value of routine equipment unit is Rp. 55,852,225. Based on the determination of disposal consideration and calculation results of the estimated value of vehicles and routine equipment unit can be taken into consideration in the proposed disposal of assets.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTS 658.403 Jay p-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | Asset Management, Assets Disposal, Asset Valuation Value, Depreciate Replacement Cost, Vehicle, Routine Equipment Unit. |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.23 Decision making. Business requirements analysis. T Technology > T Technology (General) > T57.62 Simulation T Technology > T Technology (General) > T58.5 Information technology. IT--Auditing |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Ny Rita Jayanti |
Date Deposited: | 25 May 2022 06:13 |
Last Modified: | 25 May 2022 06:13 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/63064 |
Actions (login required)
View Item |