Putri, Anggit Lestari (2019) Studi Willingness To Pay Pengguna Kereta Api, Travel Dan Bus Yang Akan Berpindah Menggunakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sebagai Bahan Pertimbangan Tarif. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111750060012-Master_Thesis.pdf Download (23MB) | Preview |
Abstract
Jakarta sebagai ibu kota negara memiliki aktivitas yang sangat tinggi dari sisi perkembangan bisnis, industri, dan juga pembangunan. Bandung sebagai ibukota provinsi paling dekat dari Jakarta memiliki aktivitas yang cukup tinggi dari sisi bisnis dan pariwisata. Kota Bandung dan Jakarta telah tersambung oleh ruas tol Cipularang sejak tahun 2005. Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Saat ini peningkatan volume kendaraan pada dua kota tersebut telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut disertai dengan peningkatan volume kendaraan yang melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya. Pembangunan jalan tol Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) menyebabkan jalan menjadi lebih terbebani dan membawa dampak negatif bila tanpa meningkatkan kinerja pelayanan moda lainnya.
Kereta cepat menjadi pilihan pemerintah sebagai bentuk modernisasi transportasi massal di Indonesia dalam membangun konektivitas antar kota dan pembangunan kawasan. Secara umum pengguna transportasi umum dengan moda yang ada saat ini akan beralih menggunakan kereta cepat apabila biaya menggunakan jasa kereta ini lebih efisien dibanding moda lain, sehingga diperlukan studi atau penelitian tentang willingness to pay (WTP). Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penyebaran kuisoner dan wawancara dengan teknik stated preference. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa skenario analisis regresi logistik biner untuk menganalisa perpindahan moda dari pengguna shuttle travel ke kereta cepat Jakarta-Bandung. Probabilitas pengguna Shuttle Travel, Kereta Api Argo Parahyangan dan Bus Primajasa yang bersedia berpindah menggunakan moda transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung sangat dipengaruhi variabel: pendapatan, waktu tempuh, biaya, frekuensi keberangkatan, serta aksesibilitas antar moda. Probabilitas tertinggi untuk kesediaan menggunakan kereta cepat ini adalah pada skenario harga tiket Rp 240.000 dengan waktu tempuh 60 menit. Sebesar 55,55% pengguna Shuttle Travel, 63,67% pengguna Kereta Api Argo Parahyangan dan 88,99% pengguna Bus Primajasa bersedia menggunakan kereta cepat dengan skenario tersebut.
================================================================================================
Jakarta as the capital city of Indonesia has a very high activity in terms of business, industry and development. Bandung as the provincial capital closest to Jakarta has a fairly high activity in terms of business and tourism. Bandung and Jakarta have been connected by the Cipularang toll road since 2005. Based on data from data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), currently vehicle volume both in Bandung and Jakarta has grown rapidly. This is followed by an increasing volume of vehicles traveling from Jakarta to Bandung and vice versa. Construction of the Cipularang toll road (Cikampek-Purwakarta-Padalarang) has caused the road to become more burdened and give negative impact without the increasing of other modes services performance.
High Speed Train becoming one of the government's choice as a form of mass transportation modernization in Indonesia in building inter-city connectivity and regional development. In general, public transportation users with existing modes will move to High Speed Train if the travel cost and service are more efficient than other modes, so that studies or research on willingness to pay (WTP) are needed. The method used in this study included questionnaire distribution, interviews and stated preference techniques. In this study several scenarios for binary logistic regression analysis were conducted to analyze modal transfer from shuttle travel users to the Jakarta-Bandung High Speed Train.
The probability of Shuttle Travel, Argo Parahyangan Train and Primajasa Bus users who are willing to move using the Jakarta-Bandung High Speed Train is strongly influenced by variables: income, travel time, cost, Headway, and accessibility between modes. The highest probability for willingness to move this High Speed Ttrain is in the scenario of a ticket price of Rp 240,000 with a travel time of 60 minutes. As much as 55.55% of Shuttle Travel users, 63.67% of users of Railroad Argo Parahyangan and 88.99% of Primajasa Bus users are willing to use the fast train with this scenario.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTS 388.049 Put s-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | High Speed Train, Stated Preference, Willingnes to Pay, Logistic Regression |
Subjects: | Q Science > QA Mathematics > QA278.2 Regression Analysis. Logistic regression T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Anggit Lestari Putri |
Date Deposited: | 10 Jun 2022 03:01 |
Last Modified: | 10 Jun 2022 03:01 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/63073 |
Actions (login required)
View Item |