Analisa Pengaruh Penggunaan Sistem Saluran Dengan Runer Berpenampang Tetap Dan Perilakuan Panas (Normalizing Quench Temper) Terhadap Sifat Mekanik Kekerasan Dan Kekuatan Tarik Baja G17crmo9-10 Hasil Pengecoran

Arianto, Supri (2014) Analisa Pengaruh Penggunaan Sistem Saluran Dengan Runer Berpenampang Tetap Dan Perilakuan Panas (Normalizing Quench Temper) Terhadap Sifat Mekanik Kekerasan Dan Kekuatan Tarik Baja G17crmo9-10 Hasil Pengecoran. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2110100061-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
2110100061-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[thumbnail of 2110100061-paper.pdf]
Preview
Text
2110100061-paper.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 2110100061-presentation.pdf]
Preview
Text
2110100061-presentation.pdf - Presentation

Download (3MB) | Preview

Abstract

Baja merupakan material yang banyak digunakan pada dunia industri seperti contohnya pada inlet casing turbin. Proses produksi inlet casing turbin menggunakan pengecoran dengan cetakan pasir. Sering dijumpai kegagalan hasil cor akibat kesalahan proses pengecoran seperti pemilihan sistem saluran yang tidak standar, Seperti halnya penggunaan runner yang berpenampang tetap pada saat melakukan proses pengecoran, yang memungkinkan terjadinya cacat akibat aliran logam tidak seragam saat memasuki rongga cetak. Untuk memperbaiki sifat mekanik benda hasil cor sering pula dilakukan rangkaian perlakuan panas seperti normalizing – quench temper. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan 5 buah plat dari hasil pengecoran. Perbedaan kelima plat tersebut adalah kecepatan alir logam cair ketika memasuki rongga cetak dari masing-masing plat. Sebelum dilakukan pengujian tarik dankekerasan terlebih dahulu dilakukan perlakuan panas pada plat hasil cor tersebut. Perlakuan panas yang dilakukan berupa normalizing dan quench temper. Proses normalizing dilakukan hingga temperatur austenisasi 910 ºC, quenching dilakukan hingga temperatur austenisasi 950ºC, dan proses tempering dilakukan hingga suhu dinaikkan mencapai 720ºC. Proses normalizing dan quenching ditahan pada temperatur austenisasi
ii selama 5,5 jam sementara proses tempering ditahan pada suhu 720ºC selama 5 jam. Langkah selanjutnya kelima material akan mengalami uji tarik, kekerasan dan struktur mikro serta uji liquid penetran. Hasil pengecoran dengan runner berpenampang tetap untuk dimensi benda cor yang berukuran kecil dengan panjang runner 100 cm tidak memberikan perbedaan kecepatan aliran yang signifikan pada plat ke 1, 5, 10, 15 dan 20. Rata-rata kecepatan kelima plat 0,7 m/s. Nilai kekuatan tarik kelima plat relatif sama dan memenuhi rentang standar ASTM 217 WC9 begitu juga dengan nilai kekerasan kelima plat . Sejalan dengan kecepatan aliran kelima plat yang dinyatakan sama. Perlakuan panas Normalizing-Quenching Temper meningkatkan kekuatan tarik rata-rata dari material awal dari 487 Mpa menjadi 602 Mpa. Serta menurunkan kekerasan material awal dari 32,2 HRC menjadi 10,35 HRC. ========== Steel is one kind of material that commonly used in industrial sector, such as inlet casing turbine. Production process for turbine inlet casing used sand casting method. Mostly, the filure of casting product are caused by the fault in casting process such as selection of the gatting system that’s not standard. Just like the using standart runner with fixed section area during the casting process, its may make a defect on the product. To repair the mechanical properties of the casting product, usually used heat treathment method , such as normalizing-quench temper. This research used 5 plate from casting product. The diference between those 5 plate is the flow velocity of liquid metal when it entered mould cavity for each plate. Before the tensile and hardness test is done, first step the plate was treathed by normalizing and quenching-temper. Normalizing process will do with austenizing temperature at 910 C. Quenching process will do with austenizing temperature at 950 C, and the tempering process was heat treathed from ambien temperatur up to 720 C. Normalizing and quenching process have 5,5 hour of holding time. And thaen tempering process have 5 hour of holding time. Next step is tensile test, hardness test,metallography test and non destructive test by liquid penetrant.
iv Based on the research, it can be concluded that casting process use fixed section area of runner, with 100 cm length, can not decrease the flow velocity of molten metal. It’s casued by the dimension of casting product too small. So the decreases of flow velocity from plate 1,5,10,15 and 20 not too different. Average flow velocity of 5 plate is 0,7 m/s. Average tensile strength of 5 plate not too different, the value of average tensile strength include in ASTM 217 WC9 standard. Same with tensile strength value, the hardness value of 5 plate not diferent too. In the other side Normalizing –quench temper process increase the average tensile strength of raw material from 487 Mpa to 602 Mpa. The process also decrease hardness value of raw material from 32,2 HRC to 10,35 HRC.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSM 671.254 Ari a
Uncontrolled Keywords: G17Cr-Mo9-10 steel, Normalizing - Quenching Temper , Micro structure, strength
Subjects: T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy > TN752.I5 Steel--Heat treatment
T Technology > TS Manufactures > TS253 Die-Casting
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: - Davi Wah
Date Deposited: 13 Jun 2019 05:31
Last Modified: 13 Jun 2019 05:31
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/63122

Actions (login required)

View Item View Item