Hardhika, Ivandi Prasetya (2019) Analisis Kesesuaian Status Hak Atas Tanah Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2012-2032 dan Zona Nilai Tanah Kota Tarakan. Other thesis, Instiitut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03311540000086_Undergraduate_Thesis.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kebutuhan akan tanah meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan lain yang berkaitan dengan tanah. Tanah tidak saja sebagai tempat bermukim, tempat untuk bertani tetapi juga dipakai sebagai jaminan mendapatkan pinjaman di bank, untuk keperluan jual beli, sewa menyewa. Dengan begitu, Tanah mempunyai arti penting dalam kehidupan dan penghidupan manusia, bahkan dapat dikatakan setiap saat manusia berhubungan dengan tanah. Penguasaan tanah dapat dibagi menjadi dua aspek yaitu aspek yuridis dan aspek fisik. Penguasaan tanah secara yuridis dilandasi oleh suatu hak yang dilindungi oleh hukum dan umumnya memberikan kewenangan kepada pemegang hak untuk menguasai tanah tersebut secara fisik. Sehingga dibutuhkan rencana tata ruang wilayah guna menjaga keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah dan antar sektor, serta keharmonisan antar lingkungan alam dengan lingkungan buatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk melakukan jual beli tanah harus tau harga pasar tanah/ Zona Nilai Tanah (ZNT) dan lokasi tanah agar dapat menentukan harga yang cocok untuk tanah tersebut sehingga kesepakatan antara penjual dan pembeli ketika terjadi jual beli property dengan kriteria pembeli dan penjual berkehendak melakukan transaksi, artinya tidak ada paksaan terhadap penjual atau pembeli untuk melakukan transaksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa status hak atas tanah yang sesuai berdasarkan tingkat kesesuaian tutupan lahan RTRW pada tahun 2012-2032 sebesar 607,157 Ha (71,863%) hak milik, 78,086 Ha (97,859%) hak guna bangunan, 121,748 Ha (100%) hak pakai, 0,175 Ha (100%) hak wakaf, juga ditemukan status hak atas tanah yang tidak sesuai sebesar 237,729 Ha (28,137%) hak milik, 1,709 Ha (2,141%) hak guna bangunan. Harga tanah yang terendah Rp 10.000 berada di kawasan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan dekat kawasan hutan sert akses menuju pusat kota jauh dengan status hak milik. Harga tanah yang tertinggi Rp 10.027.000 berada di kawasan permukiman serta kawasan perdagangan dan jasa dengan status hak milik dan hak guna bangunan, lokasi tanah berada di pusat kota dan dekat dengan bandara.
=================================================================================================================================
The need for land increases in line with the increase in population and increasing other needs related to land. The land is not only a place to live, a place to farm but also used as collateral to get a loan at the bank, to buy and sell, renting a lease. That way, the land has an important meaning in human life and livelihood, it can even be said that at any time humans are related to land. Land tenure can be divided into two aspects, namely juridical aspects and physical aspects. Juridical land tenure is based on a right protected by law and generally gives authority to the right-holders to control the land physically. So that a regional spatial plan is needed to maintain the balance and harmony of developments between regions and between sectors, and the harmony between the natural environment and the artificial environment to improve the welfare of the community. To buy and sell land, you should know the land market price / Land Value Zone (ZNT) and land location so you can determine the right price for the land, so that the buyer and seller will make a transaction, meaning there is no compulsion to the seller or buyer to make a transaction. The results showed that the status of land rights according to the land cover level of the RTRW in 2012-2032 was 607,157 Ha (71,863%) ownership rights, 78,086 Ha (97,859%) building rights, 121,748 Ha (100%) use rights, 0.175 Ha (100%) of waqf rights, also found the status of land rights that are not suitable for 237,729 Ha (28,137%) ownership rights, 1,709 Ha (2,141%) building use rights. The lowest land price of Rp. 10,000 is in the TPA (Final Disposal) area and near the forest area as well as access to the remote city center with property rights status. The highest land price is Rp. 10,027,000 in residential areas, as well as trade and service areas with the status of ownership rights and building rights, the location of the land, is in the city center and close to the airport.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSG 621.367 8 Pra a-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | Hak Guna Bangunan, Hak Milik, Hak Pakai, Status Hak Atas Tanah, Zona Nilai Tanah (ZNT), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Building Use Rights, Property Rights, Use Rights, Land Rights Status, Land Value Zone (ZNT), Regional Spatial Planning (RTRW) |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Ivandi Hardhika Prasetya |
Date Deposited: | 08 Jan 2024 08:22 |
Last Modified: | 08 Jan 2024 08:22 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/64330 |
Actions (login required)
View Item |