Perencanaan Abutment Jembatan Dan Perbaikan Tanah Dasar Pada Oprit Jembatan Kali Deket Jalan Lingkar Luar Lamongan

Pamungkas, Ananda Putra (2019) Perencanaan Abutment Jembatan Dan Perbaikan Tanah Dasar Pada Oprit Jembatan Kali Deket Jalan Lingkar Luar Lamongan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111540000134_Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
03111540000134_Undergraduate_Thesis.pdf

Download (13MB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk tertinggi ke-4 di dunia, yang mana 50-60% penduduk di Indonesia (Badan Pusat Statistika, 2017) terdapat di Pulau Jawa, Jawa Timur merupakan provinsi terpadat kedua (39.075.300 jiwa) setelah Jawa Barat (47.379.400 jwa). Salah satu pusat industri di Jawa Timur terdapat di Kota Gresik dan Tuban. Diantara dua kota industri tersebut terdapat Kota Lamongan. Oleh Karena itu, Kota Lamongan juga merupakan kota yang memiliki lalu lintas yang padat dikarenakan sering dilalui penduduk dari Kota Gresik ke Kota Tuban atau sebaliknya.
Dalam rangka mengurangi kemacetan yang ditimbulkan oleh perlintasan sebidang, maka pihak Kontraktor PT. MonoHeksa akan merencanakan pembangunan Jembatan Jalan Lingkar Lamongan yang melewati perlintasan sebidang. Jembatan jalan lingkar Lamongan tersebut akan dibuat di atas tanah dasar dominan lempung lunak dengan NSPT 15 sampai dengan kedalaman 26 m. Tanah dasar lunak mempunyai daya dukung yang rendah dan kemampuan pemampatannya tinggi sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan konsolidasi. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif metode perbaikan dan perkuatan tanah dasar agar abutment jembatan dapat menahan beban yang berkerja diatas tanah dasar sehingga tidak terjadi kelongsoran dan perbedaan penurunan konsolidasi. Pada tugas akhir ini akan direncanakan abutment jembatan beserta opritnya miring dan tegak, lalu akan direncanakan perbaikan tanah jembatan menggunakan metode PVD dan micropile. Perbaikan tanah timbunan akan dilakukan menggunakan metode geotextile, geotextile wall, dan freysissol. Setelah itu, akan dilakukan perhitungan biaya material untuk beberapa metode perbaikan tersebut, dan memilih alternatif yang cocok apabila mempertimbangkan biaya material. Dari hasil analisa untuk alternatif 1 yaitu timbunan oprit miring, dengan perbaikan geotextile dan micropile, untuk kebutuhan geotextile timbunan miring adalah 69359,2m2 untuk potongan melintang, 4817,5 m2 untuk potongan memanjang, 20 buah micropile dengan panjang 22888 m, dan PVD sepanjang 252200 m dengan jarak 1 m. Dari hasil analisa untuk alternatif 2 yaitu timbunan oprit tegak, dengan perbaikan geotextile wall,freyssisol dan micropile, untuk kebutuhan geotextile timbunan tegak adalah 32436 m2 untuk potongan melintang, 4817,5 m2 untuk potongan memanjang, micropile dengan panjang 21034 m, freysissol dengan dengan volume 5112 m2 dan PVD sepanjang 106600 m dengan jarak 1 m. Dari kedua analisa timbunan oprit, dipilih timbunan oprit tegak dengan alasan efisiensi biaya.
==============================================================================================================================
Indonesia is the 4th largest population in the world, of which 50-60% of the population in Indonesia (Statistics Indonesia, 2017) is included in Java, East Java is the second most populous province (39,075,300 people) after West Java ( 47,379,400 people ). One of the industrial centers in East Java is located in the City of Gresik and Tuban. Among the two industrial cities including Lamongan City. Therefore, the city of Lamongan is also a city that has heavy traffic which is often passed by residents from the City of Gresik to the City of Tuban or vice versa.
In order to reduce the congestion caused by level crossings, the Contractor PT. MonoHeksa will plan the construction of the Lamongan Ring Road Bridge that passes a level crossing. The Lamongan ring road bridge will be made on dominant subgrade with NSPT 15 up to a height of 26 m. The basic soil has a low carrying capacity and high compression capability so that it can cause high demand. Therefore, an alternative method for repairing and strengthening soil so that bridges can withstand loads that work on the subgrade so that landslides and yield changes cannot be carried out. In this final assignment, a bridge for a sloping bridge and a bridge will be determined, then the bridge for land improvement uses the PVD and micropile methods. Improvement of embankment soil will be carried out using the geotextile, geotextile wall, and freysissol methods. After that, a material cost calculation will be made for some of these repair methods, and choose an alternative that is in accordance with the material costs.
From the results of analysis for alternative 1, it is oprit sloping pile, with repairs to geotextile and micropile, for geotextile needs of sloping heap is 69359,2 m2 for cross section, 4817,5 m2 for cross section, micropile with a length of 22888m , and PVD as long as 252200 m with a distance of 1 m. From the results of analysis for alternative 2, upright oprit stockpiles, with repairs to geotextile wall, freysissol and micropile, for geotextile needs of sloping heap is 32436 m2 for cross section, 6549.97 m2 for cross section, micropile with length 21034m, freysissol with a volume of 5112 m2 and PVD of 106600 m with a distance of 1 m. From the two analyzes of oprit stockpiles, oprit piles were chosen for reasons of cost efficiency.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Abutment, Geotextile Wall, Micropile, Prefabricated Vertical Drain, Freysissol
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA775 Foundations.
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Pamungkas Ananda Putra
Date Deposited: 12 Jul 2024 04:11
Last Modified: 12 Jul 2024 04:11
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/66725

Actions (login required)

View Item View Item