Saputra M., Intanius Jeka (2019) Perencanaan Geometrik Dan Perkerasan Jalan Tol Medan-Binjai Seksi I Menggunakan Perkerasan Kaku. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111540000060-Undergraduate_Theses.pdf Download (7MB) | Preview |
Abstract
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan wilayah yang cukup luas dan penduduk yang cukup padat. Berbagai kegiatan ekonomi di kabupaten-kabupaten maupun kota-kota di provinsi Sumatera Utara menyebabkan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara meningkat. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi diiringi dengan meningkatnya pergerakan/perjalanan atau mobilitas manusia, barang dan jasa sehingga akan menyebabkan bertambahnya kebutuhan jumlah kendaraan. Jalan Medan-Binjai merupakan jalan arteri primer yang menghubungkan kota Medan dan kota Binjai hingga bahkan penghubung antara provinsi Sumatera Barat dengan provinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD). Seiring dengan meningkatnya kebutuhan kendaraan, diperkirakan volume lalu lintas yang melintasi jalan tersebut akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dalam kondisi saat ini, sering terjadi kemacetan akibat banyaknya volume kendaraan lalu lintas yang melewati jalan tersebut sedangkan kapasitas jalan yang terbatas. Dengan kondisi tersebut, berakibat semakin besar waktu yang ditempuh untuk sampai ke tujuan serta keamanan dan kenyamanan pengendara kurang terjamin. Jalan Tol Medan-Binjai dibangun untuk mengatasi volume lalu lintas yang semakin meningkat setiap tahunnya. Jalan Tol Medan-Binjai juga merupakan program dari pemerintah untuk mengatasi kemacetan pada jalan arteri utama Medan-Binjai. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan tentang perencanaan Jalan Tol Medan-Binjai seksi I yang menghubungkan Tanjung Mulia dengan Helvetia Metodologi perencanaan jalan tol ini meliputi Perencanaan Geometrik Jalan berdasarkan Peraturan Bina Marga No.007/BM/2009, Perencanaan Tebal Perkerasan menggunakan Perhitungan Manual Desain Perkerasan Jalan dan Perencanaan marka dan rambu lalu lintas berdasarkan Peraturan Menteri No. 13 tahun 2014 dan No.34 tahun 2014. Harapannya perencanaan ini menghasilkan perencanaan geometrik dan perkerasan yang baik dan efektif.
Hasil perencanaan jalan tol ini didapatkan panjang jalan tol 4,78 km dengan 3 PI dan 12 PVI, tebal lapisan perkerasan dengan beton 285 mm dan dilapisi dengan aspal setebal 50 mm, serta fasilitas rambu dan marka.
===============================================================================================================================
North Sumatra is one of the provinces in Indonesia with a fairly large area and a fairly dense population. Various economic activities in the districts and cities in the province of North Sumatra have caused economic growth in North Sumatra to increase. Increased economic growth is accompanied by increased movement / travel or human mobility, goods and services that will lead to increased demand for the number of vehicles. Medan-Binjai street is the primary arterial road that connects the city of Medan and the city of Binjai to even the liaison between the province of West Sumatra and the province of Nangro Aceh Darussalam (NAD). Along with the increasing demand for vehicles, it is estimated that the traffic volume that crosses the road will increase from year to year. In current conditions, there is often congestion due to the large volume of traffic vehicles passing through the road while the road capacity is limited. With these conditions, the greater the time taken to get to the destination and the safety and comfort of motorists is less guaranteed. Medan-Binjai Toll Road is built to deal with the increasing volume of traffic every year. Medan-Binjai Toll Road is also a program from the government to overcome congestion on the main arterial road in Medan-Binjai. In this discussion, we will explain about the planning of the section I Medan-Binjai toll road that connects Tanjung Mulia with Helvetia. The Toll Road Planning Methodology includes Road Geometric Planning based on Bina Marga Regulation No.007 / BM / 2009, Planning Pavement Thickness using Calculation of Road Pavement Design Manuals and Marking Planning and traffic signs based on Ministerial Regulation No. 13 of 2014 and No. 34 of 2014. Hopefully this plan will produce good and effective geometric and pavement planning. The results of the toll road planning obtained a toll road length of 4.78 km with 3 PI and 12 PVI, thick pavement with 285 mm concrete and coated with 50 mm thick asphalt, as well as signs and marking facilities.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jalan Bebas Hambatan, Geometrik Jalan, Perkerasan Jalan, Marka Jalan, Rambu Lalu Lintas. |
Subjects: | T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Intanius Jeka Saputra M |
Date Deposited: | 12 Jul 2024 07:10 |
Last Modified: | 12 Jul 2024 07:10 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/66776 |
Actions (login required)
View Item |