Wicaksono, Wahyu Aswin (2019) Rekomendasi Pengembangan Wisata Religi Kabupaten Tuban berdasarkan Siklus Hidup Pariwisata. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08211540000032_Undergraduate Theses.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Kabupaten Tuban sebagai kota wali yang terletak di Provinsi Jawa Timur mempunyai program unggulan salah satunya yaitu pembangunan dan pengembangan Wisata Religi. Zona wisata unggulan yang berfokus di KSPD I, mempunyai potensi daya tarik wisata berupa Makam Sunan Bonang, Masjid Perut Bumi, Makam Brawijaya Pamungkas, Makam Bejagung lor dan Makam Bejagung Kidul. Kondisi menurunnya jumlah wisatawan, kurangnya atraksi wisata, serta adanya kesenjangan jumlah wisatawan terjadi di beberapa destinasi wisata tersebut. Jika kondisi tersebut tetap dibiarkan menurut Butler (1980) berpotensi sebagai salah satu penyebab terjadinya degradasi lingkungan yang dapat menimbulkan masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menyusun rekomendasi pengembangan berdasarkan tipologi siklus hidup pariwisata. Pengembangan destinasi wisata yang sesuai dengan tahapan Siklus Hidup Pariwisata dapat mencegah kondisi dari suatu destinasi wisata mengalami penurunan kualitas pelayanan serta dapat mengoptimalkan ataupun mempertahankan peforma dari kualitas pelayanan destinasi wisata. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, maka beberapa tahapan yang ditempuh dalam penelitian ini. Tahap pertama yaitu mengidentifikasi karakteristik dari kondisi eksisting tiap destinasi wisata religi berdasarkan variabel penelitian yang kemudian dijabarkan dengan menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif. Tahap kedua yaitu mengidentifikasi tipologi Siklus Hidup Pariwisata setiap DTW dengan mengamati dan menganalisa hasil sasaran 1 melalui teknik deskriptif kualitaif. Hasil dari sasaran kedua akan menjadi acuan dari proses sasaran ketiga yang merupakan rekomendasi pengembangan wisata religi. Tahap terakhir adalah menyusun rekomendasi pengembangan sesuai dengan tipologi siklus hidup pariwisata dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif terhadap tiap variabel. Hasil penelitian ini antara lain destinasi Makam Brawijaya Pamungkas masuk dalam tahap Development, dengan rekomendasi pengembangan berfokus pada penyediaan kebutuhan wisatawan dan peningkatan pelayanan wisata agar wisatawan yang berkunjung merasa nyaman berwisata. Selain itu juga terdapat 2 destinasi wisata religi dalam tahap Involvement yaitu destinasi Makam Bejagung Kidul dan Masjid Perut Bumi, dengan rekomendasi pengembangan dengan berfokus pada pengoptimalan pelayanan wisata dan upaya promosi wisata yang bertujuan untuk menarik wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata. Sedangkan 2 destinasi lainnya Makam Sunan Bonang dan Makam Bejagung Lor berada pada tahap Consolidation, dengan rekomendasi pengembangan yang berfokus pada pembangunan daya tarik wisata baru serta merawat tiap Daya Tarik Wisata yang tersedia agar tetap wisatawan kembali tertarik untuk berkunjung. Selain itu pembaruan atau pembangunan daya Tarik baru bisa dilakukan untuk mengatasi wisatawan yang merasa bosan akan Daya Tarik Wisata yang telah tersedia.
====================================================================================================================================
Tuban Regency known as a “Bumi Wali” located in East Java Province has a superior program, one of which is the development of Religious Tourism. The flagship tourism zone which focuses on KSPD I, has the potential for tourist attraction in the form of Makam Sunan Bonang, Masjid Perut Bumi, Makam Brawijaya Pamungkas, Makam Bejagung Lor and Makam Bejagung Kidul. The condition of the decline in the number of tourists, the lack of tourist attractions, and the gap in the number of tourists occurred in several tourist destinations. According to Butler (1980) if the condition is still left, it has the potential as one of the causes of environmental degradation that can cause economic, social and environmental problems. So this study aims to arrange development recommendations based on the tourism area life cycle typology. The development of tourism destinations that are following the stages of the Tourism Area Life Cycle can prevent the conditions of a tourist destination from decreasing the quality of services and can optimize or maintain the performance of the service quality of tourism destinations. To achieve the objectives of the study, several steps were taken in this study. The first step is to identify the characteristics of the existing conditions of each religious tourism destination based on research variables which are described using qualitative descriptive analysis techniques. The second stage is to identify the typology of the Tourism Area Life Cycle of each Tourism Destinations by observing and analyzing, first target results through descriptive qualitative techniques. The results of the second target will be the reference of the third target process which is a recommendation for the development of religious tourism. The last step is to arrange development recommendations following the typology of the tourism area life cycle using a qualitative descriptive analysis of each variable. The results of this study include the Makam Brawijaya Pamungkas destination in the Development stage, with recommendations for development focusing on providing tourist needs and improving tourism services so that tourists who visit feel comfortable traveling. Also, there are 2 religious tourism destinations in the Involvement stage, namely the destination of Makam Bejagung Kidul and the Masjid Perut Bumi, with decommendations for development by focusing on optimizing tourism services and tourism promotion efforts aimed at attracting tourists to visit tourism destinations. While the other two destinations are the Makam Sunan Bonang and Makam Bejagung Lor, which are in the Consolidation stage, with recommendations for development that focus on developing new tourism attractions and caring for every available tourism attraction so that tourists are again interested in visiting. Also, renewal or development of attraction can only be done to overcome tourists who are bored with the available tourist attraction.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Additional Information: | RSPW 711.558 Wic r-1 |
| Uncontrolled Keywords: | Rekomendasi Pengembangan Pariwisata, Siklus Hidup Pariwisata, Wisata Religi |
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G155 Tourism |
| Divisions: | Faculty of Architecture, Design, and Planning > Regional and Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis |
| Depositing User: | Wahyu Aswin Wicaksono |
| Date Deposited: | 11 Apr 2025 08:33 |
| Last Modified: | 11 Apr 2025 08:33 |
| URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/66794 |
Actions (login required)
 |
View Item |