Penentuan Zonasi Potensi Pertambangan Kerikil Berpasir Alami (Sirtu) Berbasis Fuzzy AHP dan GIS Dengan Membandingkan Metode SAW, MOORA dan COPRAS

Ajrina, Adiba Sabilla (2019) Penentuan Zonasi Potensi Pertambangan Kerikil Berpasir Alami (Sirtu) Berbasis Fuzzy AHP dan GIS Dengan Membandingkan Metode SAW, MOORA dan COPRAS. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 09211750054006-Master_Thesis.pdf]
Preview
Text
09211750054006-Master_Thesis.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Pembangunan infrastruktur semakin meningkat untuk memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan. Hal ini mempengaruhi kebutuhan bahan bangunan, salah satunya adalah Kerikil Berpasir Alami (Sirtu). Kabupaten Kediri adalah salah satu kabupaten yang memproduksi Kerikil Berpasir Alami (Sirtu) terbesar di Provinsi Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh keberadaan beberapa sungai yang merupakan daerah resedimentasi aliran lava dari Gunung Kelud. Saat ini sudah ada beberapa aktivitas penambangan di Kabupaten Kediri yang dilakukan di beberapa titik potensial Kerikil Berpasir Alami (Sirtu). Penelitian ini bertujuan untuk memetakan wilayah area penambangan yang dinilai mungkin menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) dan Pengambilan Keputusan Multi Kriteria (MCDM) menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW), Metode Multi Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA) dan Metode Complex Proportional Assessment (COPRAS). Dasar pembobotan yang digunakan didasarkan juga pada metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP). GIS digunakan untuk menyajikan informasi zonasi menjadi visual dan lebih mudah dipahami. Sementara MCDM digunakan untuk menentukan kriteria signifikansi dan pembobotan. Kriteria didasarkan pada definisi Pertambangan dan Eksplorasi dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009. Kriteria yang digunakan dikelompokkan menjadi 3 kategori. Pertama, faktor alam terdiri dari morfologi, litologi, hidrologi, vegetasi dan alam liar. Kedua, faktor lingkungan termasuk jarak yang aman dari jalan utama, jarak pemukiman dan kepadatan penduduk. Ketiga, faktor estetika terdiri dari unsur alam dan lokasi wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga urutan zona potensi dengan metode SAW, MOORA dan COPRAS, metode yang paling sesuai adalah metode COPRAS dengan nilai akurasi agregasi 19/19. Urutan Kecamatan di Kabupaten Kediri dengan potensi paling sesuai untuk kegiatan pertambangan Kerikil Berpasir Alami (Sirtu) adalah sebagai berikut: Kras, Banyakan, Papar, Tarokan, Purwoasri, Mojo, Pare, Ngadiluwih, Kukung, Kandatel, Gampengrejo, Semen, Grogol, Plosoklaten, Ngancar, Puncu, Wates, Kepung, Kandangan.
==================================================================================================================================
Infrastructure development is increasing in order to fulfill the principle of sustainable development. This has influenced the need for building materials, one of which is Natural Sandy Gravel (Sirtu). Kediri Regency is one of the districts that produces the largest Natural Sandy Gravel (Sirtu) in East Java Province. This is due to the existence of several rivers which is the area of material flow resedimentation from Mount Kelud. Currently there are already some mining activities in Kediri Regency conducted at several potential points of Natural Sandy Gravel (Sirtu). This research aims to map the region of mining areas assessed as probably the usage of Geographic Information System (GIS) and Multi Criteria Decision Making (MCDM) using Simple Additive Weighting Method (SAW), Multi Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis Method (MOORA) and Complex Proportional Assessment Method (COPRAS). The weighting basis used is based on the Fuzzy Analytical Hierarchy Process (F-AHP) method. GIS is used for data integration so that the determination of zoning is visual and easier to understand. Criteria are based on the definition of Mining and Exploration in UU Republik Indonesia 4/2009. The criteria used are grouped into 3 categories. First, natural factors consist of morphology, lithology, hydrology, vegetation and wild nature. Second, environmental factors including distance from the main road, distance from settlement area and population density. Third, aesthetic factors consist of natural elements and tourist locations. The results showed that from the three methods used which are SAW, MOORA and COPRAS methods, the most suitable method was the COPRAS method with 19/19 aggregation values. The order of sub-districts in Kediri Regency with the most suitable potential for Natural Sandy Gravel (Sirtu) is as follows: Kras, Bulan, Papar, Tarokan, Purwoasri, Mojo, Pare, Ngadiluwih, Kukung, Kandatel, Gampengrejo, Semen, Grogol, Plosoklaten, Ngancar, Puncu, Wates, Kepung, Kandangan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTMT 622 Ajr p-1 2020
Uncontrolled Keywords: COPRAS, Fuzzy AHP, MCDM, MOORA, SAW, SIG, zona potensial tambang
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T58.62 Decision support systems
Divisions: Faculty of Business and Management Technology > Management Technology > 61101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Adiba Sabilla Ajrina
Date Deposited: 04 Dec 2024 07:44
Last Modified: 04 Dec 2024 07:44
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/67016

Actions (login required)

View Item View Item