Al Mahbubi, Mirza (2019) Studi Penggunaan Agregat Buatan Berbahan Dasar Fly Ash Pada Agregat Kasar Terhadap Perkerasan Lentur Untuk Pengurangan Penggunaan Agregat Alam. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111750060005-Master_theses.pdf - Accepted Version Download (6MB) | Preview |
Abstract
Kualitas konstruksi perkerasan lentur sangat dipengaruhi oleh komposisi material yang digunakan, meliputi jenis agregat, daya dukung tanah, serta aspal. Pemilihan jenis agregat yang sesuai untuk digunakan pada konstruksi perkerasan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu gradasi, kekuatan, bentuk butir, tekstur permukaan, kelekatan terhadap aspal serta kebersihan dan sifat kimia. Agregat memiliki berbagai macam bentuk dan tekstur diantaranya ialah berbentuk bulat dan kubus. Pada saat sekarang ini, pembangunan insfrastruktur di Indonesia terus meningkatkan jumlah penggunaan agregat alam, sehingga hal ini akan menyebabkan ketersedian bahan baku agregat alam terus menipis. Untuk itu, perlu dilakukan suatu upaya yang dapat menemukan alternatif dari penggunaan agregat alam salah satunya adalah pemanfaatan limbah yang dihasilkan pusat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yaitu fly ash. Fly ash batu bara harus direaksikan dengan larutan kimia sebagai bahan campur agar dapat menjadi material geopolimer, pada penelitian ini Fly ash telah dicampur dengan larutan kimia berupa natrium hidroksida (NaoH) dan sodium silikat (Na2SiO3), sehingga bisa digunakan sebagai agregat pada campuran aspal. Penggunaan agregat buatan divariasikan berdasarkan pembuatannya, yaitu menggunakan pan granulator yang menghasilkan bentuk bulat (AB) dan olahan stone crusher (ABSC). Hasil yang diperoleh semua variasi agregat buatan gradasi rapat dan terbuka telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Stabilitas tertinggi adalah sebesar 2118 kg pada campuran 100% AA gradasi terbuka, dan stabilitas terendah adalah variasi 25% AB 75% ABSC pada gradasi rapat yaitu 1258,13 kg. Campuran gradasi terbuka menghasilkan stabilitas yang lebih besar dari gradasi rapat. Penggunaan variasi agregat buatan stone crusher menurunkan nilai stabilitas, akan tetapi masih tetap melewati spesifikasi yang ditentukan yaitu sebesar 971,6 kg untuk perkerasan lentur oleh federal aviation admistration (FAA). Sementara untuk nilai durabilitas penggunaan gradasi rapat memberikan nilai durabilitas lebih tinggi yaitu 95,69% untuk campuran 100% AA% sedangkan durabilitas terendah dihasilakan variasi 25% AB 75% ABSC gradasi terbuka sebesar 90,02 %. Nilai durabilitas pada setiap campuran agregat buatan telah memenuhi syarat yaitu ≥ 90%.
======================================================================================================
The quality of flexible pavement construction is strongly influenced by the
composition of the material used, including the type of aggregate, bearing capacity,
and asphalt. Selection of the type of aggregate suitable for use in pavement
construction is influenced by several factors, namely gradation, strength, grain
shape, surface texture, attachment to asphalt and cleanliness and chemical
properties. Aggregates have various forms and textures including round and cube
shapes. At present, infrastructure development in Indonesia continues to increase
the amount of natural aggregate use, so this will cause the availability of aggregate.
For this reason, an effort needs to be made to find an alternative to the use of natural
aggregate, one of which is the utilization of waste generated by the steam power
plant (PLTU), namely fly ash. Fly ash coal must be reacted with chemical solutions
as a mixed material so that it can be a geopolymer material, in this study Fly ash
has been mixed with a chemical solution in the form of sodium hydroxide (NaoH)
and sodium silicate (Na2SiO3), so that it can be used as an aggregate in asphalt
mixture. The use of artificial aggregates is varied based on the manufacture, which
is using pan granulator which produces round (AB) and processed stone crusher
(ABSC). The results obtained by all artificial aggregate variations of dense and
open gradations have met the specified specifications. The highest stability is 2118
kg in the 100% AA mixture of open gradation, and the lowest stability is the
variation of 25% AB 75% ABSC on the dense gradation of 1258.13 kg. An open
gradation mixture produces greater stability than the gradation of the meeting. The
use of aggregate variations made by stone crusher reduced the value of stability, but
still passed the specified specifications of 971.6 kg for flexible pavement by the
federal aviation administration (FAA). While for the durability value, dense
gradations gives a higher durability value that is 95.69% for a mixture of 100%
AA% while the lowest durability results in a variation of 25% AB 75% ABSC open
gradation of 90.02%. Durability values in each artificial aggregate mixture meet the
requirements, namely ≥ 90%.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTS 620.136 AlM s-1 3100020084025 |
Uncontrolled Keywords: | agregat buatan, fly ash, geopolimer, marshall, stability |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA441 Aggregates T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA681 Concrete construction T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE175 Road and highway design T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Mirza Al Mahbubi |
Date Deposited: | 07 May 2020 01:21 |
Last Modified: | 07 May 2020 01:21 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/67057 |
Actions (login required)
View Item |