Pengembangan Skor Berbahaya Dengan Metode AHP pada Pembuangan Air Ballast untuk Kapal yang akan Diinspeksi

Wimaeki, Matthew Gervase (2019) Pengembangan Skor Berbahaya Dengan Metode AHP pada Pembuangan Air Ballast untuk Kapal yang akan Diinspeksi. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04211541000029-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
04211541000029-Undergraduate_Theses.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

5 November 2015, Indonesia menjadi negara terbaru yang meratifikasi Ballast Water Management Convention (BWMC). Indonesia telah mengalami masalah air ballast di Teluk Lampung pada 2012. Setiap tahun, kunjungan kapal terus meningkat, terutama kapal dengan rute internasional. Akibatnya, kemungkinan air balas yang dibuang akan meningkat. Artinya, lingkungan di sekitar pelabuhan Tanjung Perak bisa rusak. Sistem penilaian untuk debit air ballast harus dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko air ballast yang dikeluarkan dari kapal asing yang datang ke pelabuhan Tanjung Perak. Ada banyak kriteria untuk pengambilan keputusan dalam proses pembuatan sistem penilaian. Karena itu, Proses Hirarki Analitik digunakan sebagai metode untuk menentukan setiap bobot Kriteria dan Sub Kriteria. Karena AHP adalah metode yang alih-alih menentukan keputusan yang "benar", AHP membantu pengambil keputusan menemukan yang paling sesuai dengan tujuan dan pemahaman mereka tentang pr. Menggunakan metode AHP untuk membuat skor untuk setiap kriteria dan sub kriteria. Untuk studi ini 4 kriteria utama dipilih, yaitu Pelabuhan Asal, Bendera Kapal, Klasifikasi, dan Age of Ships. Untuk Kriteria utama, faktor bobot terbesar adalah Pelabuhan Asal, diikuti oleh Klasifikasi, Usia Kapal, dan Bendera Kapal ==============================================================================================================================
November 5th, 2015, Indonesia became the latest country to ratify the Ballast Water Management Convention (BWMC). Indonesia had experienced ballast water problems in Teluk Lampung in 2012. Each year, ship visits continue to increase, especially ships with international routes. Consequently, the probability of discarded ballast water will increase. It means, the environmental around Tanjung Perak port may be damaged. A scoring system for ballast water discharge should be done to know the risk level of ballast water discharged from the foreign vessel which come to the port of Tanjung Perak. There are a lot of criteria for decision making in the progress of making the scoring system. Because of that, Analytical Hierarchy Process are use as the method to determine each weight of the Criteria and Sub Criteria. Because AHP are a method that rather than prescribing a "correct" decision, the AHP helps decision makers find one that best suits their goal and their understanding of the pr Using the AHP method to create the scores for each criteria and sub criteria. For the main Criteria the biggest weight factor is Origin Port, followed by Classification, Age of Ship, and flag States. For this study 4 main criteria are picked, which are Origin Port, Flag State,

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: analytical hierarchy process, ballast water, dangerous score
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T174.5 Technology--Risk assessment.
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM1 Ballast (Ships)
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Wimaeki Matthew Gervase
Date Deposited: 02 Jul 2024 05:38
Last Modified: 02 Jul 2024 05:38
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/68975

Actions (login required)

View Item View Item