Sari, Rahma Dewi Kartika (2019) Analisis Unjuk Kerja Audiometri Ruang Terbuka dengan Metode Three-Forced Choice. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
02311540000007-Undergraduate_Theses.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Audiometri merupakan prosedur yang digunakan dalam pengujian kemampuan seseorang untuk mendengarkan bunyi dalam berbagai frekuensi, dan digunakan untuk mengidentifikasi serta mendiagnosis gangguan pendengaran. Saat ini audiometri masih menggunakan prosedur konvesional yang dalam pengujiannya masih menggunakan dua opsi jawaban atau “paradigma ya atau tidak” dengan pengoperasian alat di dalam ruang kedap suara dan dokter spesialis atau audiologis profesional sebagai operator. Akan tetapi, tidak semua tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit memiliki ruang kedap suara dan tenaga medis yang mampu mengoperasikan audiometer konvensional, karena teknik pengoperasiannya yang tergolong rumit. Penelitian ini mengusulkan cara pengujian audiometri baru dengan metode Three-Forced Choice (3AFC) pada perangkat lunak Pychoacoustic yang dilengkapi headphone dengan fitur active noise cancellation agar pengujian dapat dilakukan di ruang terbuka. Metode ini diujikan kepada 25 naracoba berpendengaran normal. Uji validasi dilakukan dengan membandingkan hasil uji audiometri dengan golden standard. Selain itu, penelitian ini juga dibandingkan dengan hasil uji audiometer KUDUwave. Analisis statistika menggunakan uji non parametrik Wilcoxon dengan koreksi Bonferroni menghasilkan bahwa audiometri ruang terbuka 3AFC bekerja kurang optimal karena tingginya selisih mean nilai ambang dengar dari kedua audiometer dan 44% nilai ambang dengar dari uji audiometri ruang terbuka 3AFC memiliki selisih rata-rata absolut ±5 dB. Selain itu hal tersebut juga tampak dari nilai ambang dengar setiap naracoba yang menunjukkan 10 naracoba tidak terbukti memiliki fungsi pendengaran yang normal pada kedua telinga. Sedangkan audiometer yang sama dengan pengoperasian di dalam ruang semi kedap suara menunjukkan bahwa semua naracoba memiliki fungsi pendengaran yang normal dan lebih dari 40% nilai ambang dengar kedua audiometer memiliki selisih ±5 dB. Begitu juga dengan hasil uji yang ditunjukkan audiometer KUDUwave, dimana semua naracoba terbukti memiliki pendengaran yang normal dan 51% nilai ambang dengar yang ditunjukkan KUDUwave memiliki selisih ±5dB dengan yang ditunjukkan audiometer golden standard.
=============================================================================================================================
Audiometry is a procedure used in testing a person's listening ability to sounds at various frequencies and used to identify the hearing loss. Currently, audiometry still uses conventional procedures which in its testing still use two answer options or yes-no paradigm by operating a tool in an anechoic chamber and a specialist or professional audiologist as an operator. However, not all health care facilities have an anechoic chamber and audiologists who are able to operate conventional audiometers due to its operating techniques are quite complex. This study proposes a new audiometric testing method with the Three-Forced Choice method (3AFC) using Pychoacoustic software that is equipped with an active noise cancellation headphone so that testing can be done in an open space. This method was tested on 25 normal-hearing respondents. The validation was done by comparing the results of the audiometric test with the golden standard. In addition, this study was also compared with the results of the KUDUwave audiometer test. Statistical analysis using the Wilcoxon non-parametric test with Bonferroni correction resulted that the open-space 3AFC Audiometry worked less optimally because of the high difference in the mean threshold of both audiometers and 44% of open-space 3AFC audiometry hearing thresholds having absolute mean differences ±5dB. Besides that, it was also seen from the hearing threshold values of each drug that showed 10 respondents not proven to have normal hearing function in both ears. Whereas the audiometer that is the same as operating in a semi-anechoic chamber shows that all respondents have normal hearing and more than 40% of the hearing threshold values of the two audiometers have a difference of ±5dB. Likewise with the test results are shown by the KUDUwave audiometer, where all the respondents proved to have normal hearing and 51% of the hearing threshold values indicated by KUDUwave had a difference of ±5dB with what was shown by the golden standard audiometer.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSF 617.8 Sar a-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | audiometri ruang terbuka, Pychoaocustic, three-forced choice, KUDUwave |
Subjects: | R Medicine > RF Otorhinolaryngology |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Physics Engineering > 30201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | ST RAHMA DEWI KARTIKA SARI - |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 06:05 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 06:05 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/70548 |
Actions (login required)
View Item |