Analisa persebaran hutan mangrove berdasarkan hidrologi menggunakan data penginderaan jauh (studi kasus: estuari perancak, Bali)

Dara, Kartikasari Afrinda (2015) Analisa persebaran hutan mangrove berdasarkan hidrologi menggunakan data penginderaan jauh (studi kasus: estuari perancak, Bali). Undergraduate thesis, Institut Teknology Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3511100028-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
3511100028-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Salah satu obyek yang bisa diidentifikasi dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh adalah ekosistem mangrove. Letak ekosistem mangrove yang berada pada daerah peralihan darat dan laut memberikan efek perekaman yang khas dan lebih mudah mengiidentifikasi jika dibandingkan obyek vegetasi darat lainnya.
Wilayah perancak memiliki karakteristik yang khas. Sebagai sebuah estuari yang kondisi badan airnya dipengaruhi oleh asupan air asin dari Selat Bali dan air tawar dari sungai yang bermuara didalamnya. Sumber asupan air tawar utama berasal dari 3 sungai utama yaitu Sungai Ijo Gading, Sungai Samblong, dan Sungai Yeh Kuning.
Citra yang digunakan dalam penelitian ini adalah ALOS AVNIR-2 tahun 2007 dan 2011 serta citra satelit Landsat 8 tahun 2015 diharapkan mampu mempermudah dalam mengkaji pemetaan mangrove. Algoritma yang digunakan adalah NDVI, algoritma ini digunakan untuk mendapatkan nilai indeks vegetasi hutan mangrove. Penentuan jenis mangrove dilakukan menggunakan metode transek 10 x 10 m dengan kegiatan menghitung jenis mangrove, mengukur diameter dan tinggi pohon dan mengambil gambar kanopi pohon mangrove. Untuk pengambilan sampel air dilakukan di 13 titik pada saat kondisi air laut pasang.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan luas hutan mangrove di Estuari perancak dari tahun 2007, 2011, dan 2015 berturut-turut sebesar 509300 m², 540700 m², 651200 m². Luas hutan mangrove yang setiap tahun meningkat ini dikarenakan sudah tumbuhnya kesadaran masyarat akan pentingnya hutan mangrove sehingga masyarakat menjaga dan ikut melestarikan hutan mangrove. Sudah tidak banyak ditemukan peralihan hutan mangrove menjadi tambak sehingga hutan mangrove di Estuari Perancak sangat subur.
Pola hidrologi di wilayah Estuari Perancak dari tahun 2007 sampai tahun 2015 mengalami perubahan yang tinggi dengan ditemukannya bentukan sedimen-sedimen baru hasil dari sedimentasi yang ditumbuhi vegetasi mangrove. Hutan mangrove di wilayah Estuari Perancak menyebar secara rata dan jenis mangrove yang mendominasi adalah spesies Rhizophora.
Korelasi hidrologi yang dilihat dari parameter fisik (pH, salinitas, TSS) dan parameter kimia (nitrat) dengan persebaran hutan mangrove (NDVI) didapatkan nilai korelasi berturut-turut adalah 0.4551, 0.7658, 0.7084, dan 0.2902. yang artinya korelasi antara NDVI dengan pH yakni sedang, korelasi antara NDVI dengan salinitas dan nitrat yakni kuat, korelasi antara NDVI dengan TSS sangat rendah. Sehingga parameter yang berhubungan erat dengan NDVI yaitu salinitas dan nitrat.

================================================================================================

One of the objects that can be identified by remote sensing technology is the mangrove ecosystem. Location mangrove ecosystem that is on the transition area of land and sea give effect typical recording and easier identification when compared to other terrestrial vegetation objects.
Perancak region has distinctive characteristics. As a condition estuary water bodies affected by the intake of salty water from Bali Strait and fresh water from a river that flows therein. The main source of fresh water intake comes from three main rivers namely Ijo Gading River, Samblong River, and Yeh Kuning River.
Imagery used in this study is AVNIR ALOS-2 in 2007 and 2011 as well as satellite images Landsat 8 in 2015 is expected to ease in reviewing the mangrove mapping. The algorithm used is NDVI, is used to obtain an index value of mangrove forest vegetation. Determination of mangrove species is done using transect method 10x10m with counting activities mangrove species, measure the diameter and height of trees and taking pictures canopy of mangrove trees. For water sampling conducted at 13 points at the time of high tides condition. Based on the research results, obtained extensive mangrove forests in Perancak Estuary from 2007, 2011, and 2015, respectively amounted to 509 300 m², 540 700 m², 651 200 m². Extensive mangrove forests every year this increase is due to the growing awareness public of the importance of mangrove forests so that people keep and help preserve the mangrove forests. There was not much found the transition of mangrove forests into farms that mangrove forests in Perancak Estuary very fertile.
Hydrologic patterns in the Perancak estuary from 2007 to 2015 experienced a high change with the discovery of new sediments formation of sedimentation results overgrown mangrove vegetation. Mangrove forests in the region Perancak Estuary spread evenly and mangrove species is a species that dominates Rhizophora sp.
Correlation hydrological seen from the physical parameters (pH, salinity, TSS) and chemical parameters (nitrates) with the distribution of mangrove forests (NDVI) obtained correlation values are respectively 0.4551, 0.7658, 0.7084, and 0.2902. which means that the correlation between NDVI with the pH being, the correlation between NDVI with salinity and nitrates that strong, correlation between NDVI with TSS is very low. So that the parameters are closely related to NDVI salinity and nitrates.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSG 621.367 8 Kar a
Uncontrolled Keywords: Mangrove; Penginderaan Jauh; NDVI; Korelasi
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: - Taufiq Rahmanu
Date Deposited: 02 Oct 2019 03:24
Last Modified: 02 Oct 2019 03:24
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/70945

Actions (login required)

View Item View Item