Herrari, Silvana (2015) Perencanaan teknologi sanitasi sebagai upaya bebas air besar sembarangan di Kecamatan Tegal kota Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3311100042-Undergraduate_Thesis.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Kondisi sanitasi di Kota Surabaya belum sesuai dengan
target Pemerintah Indonesia dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, yaitu
akses 100% untuk sanitasi. Pada tahun 2013 Kecamatan
Tegalsari menduduki peringkat ketiga dalam tidak tersedianya
fasilitas tempat buang air besar di Kota Surabaya, yaitu sebanyak
1.530 rumah tangga. Maka dari itu diperlukan perencanaan
teknologi sanitasi yang tepat di Kecamatan Tegalsari sebagai
upaya bebas buang air besar sembarangan (BABS). Tujuan
tugas akhir ini adalah merencanakan teknologi sanitasi dan
menghitung biaya yang dibutuhkan.
Alternatif teknologi yang direncanakan adalah jamban
keluarga, jamban bersama, dan instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) komunal berupa anaerobic baffled reactor (ABR).
Penentuan teknologi berdasarkan hasil wawancara dengan tokoh
masyarakat, pengisian kuesioner oleh masyarakat, dan observasi
lapangan. Setelah pilihan teknologi sanitasi ditentukan, dihitung
detail engineering design (DED).
Pilihan teknologi yang dipilih masyarakat di Kelurahan
Tegalsari dan Wonorejo adalah jamban keluarga, sedangkan di
Kelurahan Dr. Soetomo memilih IPAL. IPAL yang direncanakan
berdimensi p x l x t sebesar 11 m x 2,5 m x 2,5 m. Biaya minimum
yang dibutuhkan sebagai upaya bebas BABS di Kelurahan
Tegalsari adalah sebesar Rp 39.000.000,00 dengan melayani 30
KK; di Kelurahan Wonorejo sebesar Rp 26.000.000,00 dengan
melayani 20 KK; dan di Kelurahan Dr. Soetomo sebesar Rp
265.690.000,00 dengan melayani 107 KK.
====================================================================================================
Condition of sanitation in Surabaya City has not been
appropriate with The Indonesian Government’s target in Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,
which is 100% access for sanitation. In 2013, Tegalsari District is
the third rank of unavailability defecation facilities in Surabaya
City. There are 1.530 household that do not have defecation
facility. Therefore, it is needed planning of sanitation technology
as an efforts towards open defecation free. The purposes of this
final project are to plan sanitation technology and to calculate cost
required.
Alternative technologies which are planned, are individual
toilet, communal toilet, and wastewater treatment plant (WWTP)
with anaerobic baffled reactor (ABR). Determination of technology
is based on interview with community leaders, the questionnaires
by community, and field observation. After the sanitation
technology is chosen, it is calculated the detail engineering
design (DED).
People in Tegalsari Subdistrict and Wonorejo Subdistrict
chose individual toilet, while people in Dr. Soetomo chose
WWTP. WWTP which is planned has dimention l x w x h as 11 m
x 2,5 m x 2,5 m. Minimum cost that is needed as an efforts
towards open defecation free in Tegalsari Subdistrict is Rp
39.000.000,00 with service 30 household; in Wonorejo Subdistrict
is Rp 26.000.000,00 with service 20 household; and in Dr.
Soetomo Subdistrict is Rp 265.690.000,00 with service 107
household.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSL 363.72 Her p |
Uncontrolled Keywords: | BABS; jamban; perencanaan; sanitasi |
Subjects: | H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT166 City Planning--Environmental aspects |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | - Taufiq Rahmanu |
Date Deposited: | 07 Oct 2019 02:59 |
Last Modified: | 07 Oct 2019 02:59 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/71022 |
Actions (login required)
View Item |