Nailufar, Mehdia Iffah (2015) Akulturasi Pada Rumah Tinggal Di Permukiman Sekitar Keraton Sumenep, Madura. Masters thesis, Institut Technology Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3213201001-Master Thesis.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Desa Atas Taman, Kelurahan Pejagalan adalah permukiman sekitar keraton
Sumenep yang menjadi salah satu wujud bagaimana sebuah ekspresi budaya
mempengaruhi eksistensi rumah tinggal mereka. Penduduknya merespon nilai
budaya dengan melakukan perubahan pada lingkungan binaan mereka. Mereka
beradaptasi dengan tetap mempertahankan beberapa bagian budaya tersebut dan
merubah sesuai perkembangan jaman. Budaya Cina yang datang mempengaruhi
arsitektur beberapa bangunan penting di Sumenep, salah satunya keraton
Sumenep. Desa Atas Taman yang letaknya bersebelahan dengan keraton ikut
berakulturasi. Di samping itu, desa ini memiliki potensi sebagai wisata sejarah
namun kurang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
karakteristik arsitektur rumah tinggal Madura Sumenep akibat pengaruh akulturasi
arsitektur rumah tinggal Cina dan proses akulturasinya khususnya pada aspek
ruang, bentuk dan ornamennya terkait dengan maknanya.
Penelitian ini menggunakan paradigma naturalistik dengan metode kualitatif
yang dilakukan dengan observasi di kampung Pejagalan dan wawancara pada
pemilik rumah, stake holder yang berkaitan dengan obyek penelitian. Intrepretasi
menjadi strategi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui lebih
dalam proses akulturasi tersebut terjadi.
Hasil dari penelitian ini diidentifikasi karakteristik rumah tinggal di kampung
Pejagalan yang mengalami akulturasi yaitu komposisi tatanan ruang luar yang
memiliki halaman utama seperti courtyard Cina dan Tanean Lanjang, denah
rumah mempunyai sistem open ended plan dan keseimbangan seperti Cina,
bentuk atap, material, pintu, jendela dan ventilasi serta pembatas lahannya
perpaduan antara arsitektur Cina dan Madura. Karakter lainnya yaitu ornamen dan
ukirannya mempunyai gaya yang khas. Baik ruang, bentuk dan ornamen yang
dipakai sebenarnya mempunyai makna, namun seiring waktu makna tersebut
bergeser dan pemilik rumah tinggal lebih mengutamakan fungsi dan keindahan.
Proses akulturasi yang terjadi pada rumah tinggal di kampung Pejagalan karena
adanya budaya lain yang masuk yaitu pengaruh ahli bangunan dari Cina.
Akulturasi yang terjadi tidak terlepas dari budaya yang melekat pada
masyarakatnya dari proses adaptasi dan kebutuhan lainnya seperti kebutuhan
ruang, finansial dan dampak kemoderenan.
=========================================================================================================
Desa Atas Taman, Kelurahan Pejagalan adalah permukiman sekitar keraton
Sumenep yang menjadi salah satu wujud bagaimana sebuah ekspresi budaya
mempengaruhi eksistensi rumah tinggal mereka. Penduduknya merespon nilai
budaya dengan melakukan perubahan pada lingkungan binaan mereka. Mereka
beradaptasi dengan tetap mempertahankan beberapa bagian budaya tersebut dan
merubah sesuai perkembangan jaman. Budaya Cina yang datang mempengaruhi
arsitektur beberapa bangunan penting di Sumenep, salah satunya keraton
Sumenep. Desa Atas Taman yang letaknya bersebelahan dengan keraton ikut
berakulturasi. Di samping itu, desa ini memiliki potensi sebagai wisata sejarah
namun kurang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
karakteristik arsitektur rumah tinggal Madura Sumenep akibat pengaruh akulturasi
arsitektur rumah tinggal Cina dan proses akulturasinya khususnya pada aspek
ruang, bentuk dan ornamennya terkait dengan maknanya.
Penelitian ini menggunakan paradigma naturalistik dengan metode kualitatif
yang dilakukan dengan observasi di kampung Pejagalan dan wawancara pada
pemilik rumah, stake holder yang berkaitan dengan obyek penelitian. Intrepretasi
menjadi strategi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui lebih
dalam proses akulturasi tersebut terjadi.
Hasil dari penelitian ini diidentifikasi karakteristik rumah tinggal di kampung
Pejagalan yang mengalami akulturasi yaitu komposisi tatanan ruang luar yang
memiliki halaman utama seperti courtyard Cina dan Tanean Lanjang, denah
rumah mempunyai sistem open ended plan dan keseimbangan seperti Cina,
bentuk atap, material, pintu, jendela dan ventilasi serta pembatas lahannya
perpaduan antara arsitektur Cina dan Madura. Karakter lainnya yaitu ornamen dan
ukirannya mempunyai gaya yang khas. Baik ruang, bentuk dan ornamen yang
dipakai sebenarnya mempunyai makna, namun seiring waktu makna tersebut
bergeser dan pemilik rumah tinggal lebih mengutamakan fungsi dan keindahan.
Proses akulturasi yang terjadi pada rumah tinggal di kampung Pejagalan karena
adanya budaya lain yang masuk yaitu pengaruh ahli bangunan dari Cina.
Akulturasi yang terjadi tidak terlepas dari budaya yang melekat pada
masyarakatnya dari proses adaptasi dan kebutuhan lainnya seperti kebutuhan
ruang, finansial dan dampak kemoderenan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTA 303.482 Nai a |
Uncontrolled Keywords: | Akulturasi, Cina, Desa Atas Taman, Pejagalan, Permukiman, Rumah Tinggal. |
Subjects: | H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Architechture > 23101-(S2) Master Theses |
Depositing User: | Mr. Tondo Indra Nyata |
Date Deposited: | 11 Oct 2019 07:47 |
Last Modified: | 11 Oct 2019 07:47 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/71119 |
Actions (login required)
View Item |