Poetiray, Maria Suzanna G. (2015) Kualitas Akustik Ruang Pada Gedung Gereja Dengan Arsitektur Berventilasi Alami Studi Kasus : Gereja Puh Sarang. Masters thesis, Institut Teknology Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3210204001-Master Thesis.pdf - Published Version Download (13MB) | Preview |
Abstract
Bangunan gereja memerlukan kualitas akustik yang baik sebagai tempat
peribadatan. Gangguan bising sering diakibatkan oleh perambatan bunyi melalui
lubang atau celah. Gereja Puh Sarang yang menjadi peninggalan sejarah
merupakan gereja yang mempunyai area terbuka pada area jemaat. Dengan
kondisi bangunan terbuka tersebut, maka kebisingan yang mengganggu aktifitas
ibadah tidak dapat dihindari.
Metode pengukuran bising akustik pada gereja Puh Sarang merupakan
interpretasi performa akustik didalam ruangan. Gangguan bising dirasakan oleh
jemaat berasal dari aktifitas diluar bangunan. Hasil observasi awal menunjukkan
adanya ketidak sesuaian antara persepsi dengan hasil pengukuran pada objek.
Hasil pengukuran lapangan menunjukkan bahwa kebisingan di dalam lebih besar
dari kebisingan di luar bangunan akibat bising dari luar bangunan masuk kedalam
ruang dan terpantul mengenai elemen bangunan. Berdasarkan permasalahan
tersebut penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kinerja akustik ruang dengan
menggunakan eksperimen dan perhitungan pada variabel yang mempengaruhi.
Untuk mengetahui respon subyektif pengguna, guna menjaga kualitas akustik
ruang, maka dilakukan pengukuran bising akustik dan pembagian kuesioner
kepada jemaat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi
lapangan, permodelan dengan software EASE 4.3 dan perhitungan matematis
guna mendapatkan nilai TL (transmission loss) sebagai tahap metode eksperimen.
Penelitian tentang pengaruh bentuk arsitektur terbuka atau berventilasi
alami telah dilakukan untuk mengetahui kualitas akustik ruang yang dipengaruhi
oleh kebisingan dari luar bangunan. Penelitian akustik tempat peribadatan gereja
memiliki suatu nilai kriteria kebisingan (Noise Criteria / NC) NC-25. Nilai NC
yang dihasilkan di dalam ruang Gereja Puh Sarang adalah NC-57. Nilai NC ini tidak
sesuai dengan Kebisingan yang disarankan untuk bangunan peribadatan. Guna memenuhi
NC yang disarankan terebut maka, diperlukan barrier dengan nilai NR (Noise Reduction)
yang dapat memenuhi nilai-nilai SPL (Sound Pressure Level) pada NC -25. Adapun
pertimbangan utama akan adaptasi bangunan terhadap lingkungan, maka vegetasi sebagai
barier menjadi salah satu pembahasan dalam penelitian. Hasil dari perhitungan terhadap
penggunaan vegetasi sebagai barrier, dipergunakan untuk menjaga kualitas akustik ruang
Gereja Puh Sarang yang ditunjukan dalam bentuk prosentase.
=======================================================================================================
Church requires good acoustic qualities as a place of worship. Noise
distraction often caused by the propagation of sound through holes or crack or
gaps. Gereja Puh Sarang which is became historical heritage has an open area of
the church. With this open building condition, the noise that interferes to all
activities of worship cannot be avoided.
Measurement method of noise at the object is the interpretation of room
acoustic performance. Results of preliminary observations indicate a
discrepancy between perception and measurement results on the object. The
results of field measurements showed that the noise inside is larger from the noise
outside the building. Due noise from outside the building into the space (room)
and reflected about the elements of the building. Based on these problems
research aiming to evaluate the indoor acoustic performance by using experiments
and calculations on variables that affect. To find out the user's subjective
response, in order to maintain the quality of the acoustics, acoustic noise
measurement is carried out and distribution of questionnaires to the Church. The
research method used is observation field method, modeling software with EASE
4.3 and mathematical calculations in order to get the value of TL (transmission
loss) as the method of experimentation.
Research on the influence of the open space architecture or natural
ventilated has been conducted to find out the quality of the room acoustic is
affected by the noise from the outside of the building. Church as a place of
worship has a value of noise criterion (NC) NC-25. The value of the resulting in-
NC inside the object is on NC-57. The value of NC is not in accordance with the
recommended noise for religious buildings. In order to meet the recommended
NC/needed barrier with a value of NR (Noise Reduction) can meet the values of
the SPL (Sound Pressure Level) at the NC-25. With consideration building
adaptation of building to the environment, then the vegetation would be
concentrated of the discussion in the study. The result of the calculation of
vegetation as a barrier, used to maintain the quality of room acoustics of Gereja
Puh Sarang, which is shown with a percentage.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTA 726.5 Poe k |
Uncontrolled Keywords: | Akustik Gereja, Penghawaan Alami, Puh Sarang. |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Architecture, Design, and Planning > Architecture > 23101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Mr. Tondo Indra Nyata |
Date Deposited: | 16 Oct 2019 02:28 |
Last Modified: | 14 May 2024 01:08 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/71201 |
Actions (login required)
View Item |