Lintangrino, Manggar Cahyo (2016) Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca Pada Sektor Pertanian Dan Peternakan Di Kota Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3312100071-undergraduate theses.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
331210071-persentationpdf.pdf - Presentation Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3312100071-paperpdf.pdf - Published Version Download (381kB) | Preview |
Abstract
Dalam membantu penurunan Gas Rumah Kaca (GRK)
global, setiap kota di Indonesia wajib untuk membuat Rencana
Aksi Nasional Penurunan Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) dalam
rencana pembangunan daerahnya. Pemerintah menargetkan
penurunan GRK sebesar 0,008 gigaton pada tahun 2020 untuk
sektor pertanian. Sektor pertanian yang terdiri dari pertanian dan
peternakan sendiri menghasilkan gas rumah kaca berupa CO2,
CH4, dan N2O. Menurut penelitian sektor pertanian menyumbang
10- 12% dari total gas rumah kaca antropogenik , yang terdiri gas
N2O dan CH4, Sedangkan, sektor peternakan menyumbang
sekitar 18 %-51% gas rumah kaca antropogenik, yang sebagian
besar terdiri dari gas CH4. Meskipun, menghasilkan GRK yang
sedikit dibandingkan sektor energi, GRK yang dihasilkan sektor
pertanian memiliki potensi pemanasan global lebih besar 23
hingga 296 kalinya.
Kota surabaya memiliki potensi GRK yang cukup besar
karena memiliki populasi ternak sebesar 36.696 ekor ternak dan
ditambah dengan populasi ternak yang datang dari luar kota
untuk memenuhi kebutuhan daging di Surabaya. Lahan pertanian
Kota Surabaya sebesar 1777,941 Ha, sehingga diperlukan
inventarisasi emisi untuk mengetahui beban GRK dari sektor
tersebut. Inventarisasi merupakan langkah awal untuk
menentukan kebijakan selanjutnya dalam mengendalikan kualitas
udara. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian
lapangan mengenai Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca pada
Sektor Pertanian dan Peternakan di Kota Surabaya.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan beban emisi
GRK dan pemetaannya pada sebuah peta dasar Kota Surabaya.
ii
Metode perhitungan yang digunakan pada penelitian ini adalah
IPCC Guidelines 2006, dimana data yang dibutuhkan adalah data
aktivitas kegiatan dan faktor emisi. Data aktivitas kegiatan berasal
dari data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan
menggunakan metode kuesioner seputar peternakan dan
pertanian. Faktor emisi didapatkan dari literatur-literatur, dalam
hal ini adalah IPCC Guidelines 2006. Beban emisi yang telah
dihitung dari masing-masing lahan pertanian maupun peternakan
kemudian disajikan dengan menggunakan sistem informasi
geospasial,yaitu pemetaan beban emisi pada setiap kecamatan
menggunakan peta dasar.
Didapatkan beban emisi Kota Surabaya dari sektor
peternakan sebesar 89,92 Gg Ton CO2-Eq/tahun, dan sektor
pertanian sebesar 6,1 Gg Ton CO2-Eq/tahun. Total beban emisi
GRK Kota Surabaya adalah sebesar 93 Gg Ton CO2-Eq/tahun.
Kecamatan Semampir menyumbang emisi paling besar pada
sektor peternakan yaitu 63,5 Ton CO2-Eq/tahun, dan pada sektor
pertanian Kecamatan Pakal menyumbang emisi paling besar
yaitu 1,4 Gg Ton CO2/tahun. ========== In order to reduce global green house gasses, every city
in Indonesia must have Rencana Aksi Nasional Penurunan Gas
Rumah Kaca (RAN-GRK) in their development plan. Goverment
plans to reduce about 0,008 gigaton per 2020 for agricultural
sector which consist of farming and live stock that emits CO2,
CH4 and N2O. According to last research, farming is contributing
18% - 51% of anteropogenic green house gasses (mainly CH4).
Even though farming emits less emission than energi, it has
bigger global warming potential of about 23 – 296 times than
energy.
Surabaya City has big potential to emit GHG due to high
numbers of live stock (36.696) and 1777,941 Ha farming land.
Because of that, emission inventory is needed to understand the
GHG produced from this sector. Emission inventory is the first
stsep to create policy to control ambient air quality. Based on that
fact, this research about “Emission Inventory of Green House Gas
from Farming and Live Stock Sector in Surabaya City” is done.
The purpose of this research is to determined the GHG
produced from farming and live stock sector and then a mapping
is produced in base map of Surabaya City. Methods used in this
research is IPCC Guidelines 2006, where the data needed is
activity data (obtained with questionnaire and default emission
factor from IPCC Guidelines 2006) and then the data is informed
iv
with gis method,which is mapping of ghg emission in every
residence using base map.
From the calculation is found that Surabaya City emit
89,92 Gg Ton CO2-eq/year from livestock sector and 6,1 Gg
CO2-Eq/year from agriculture sector. The total burden of GHG
emissions amounted Surabaya is 93 Gg Ton CO2-eq/year Total of
Semampir residence is the biggest contributor with 63,5 Ton CO2
Eq/year from livestock sector and Pakal resisdence is the biggest
contributor with 1,4 Gg Ton CO2/year from farming sector.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSL 711.522 4 Lin o 2016 3100016066468 |
Uncontrolled Keywords: | Faktor Emisi, Gas Rumah Kaca, Inventarisasi Emisi, Pertanian, Peternakan, Faktor Emisi, Gas Rumah Kaca, Inventarisasi Emisi, Pertanian, Peternakan |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | - Davi Wah |
Date Deposited: | 28 Oct 2019 03:23 |
Last Modified: | 28 Oct 2019 03:23 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/71310 |
Actions (login required)
View Item |