Analisis Kondisi Eksisting Dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Pdam Kota Kediri

Restiningsih, . (2016) Analisis Kondisi Eksisting Dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Pdam Kota Kediri. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3312100009-undergraduate-theses.pdf]
Preview
Text
3312100009-undergraduate-theses.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

PDAM Kota Kediri masih memiliki tingkat persen
pelayanan yang rendah yaitu sebesar 29,99% dan tingkat
kehilangan air yang cukup tinggi yaitu sebesar 52,35% pada
tahun 2014. Selain itu, jaringan distribusi tidak berupa sistem
zona (loop) dan tidak dilengkapi dengan meter air sehingga sulit
untuk dideteksi lokasi kebocoran. Kondisi lapangan menunjukkan
bahwa di beberapa unit produksi tidak ada pembubuhan
desinfektan.
Diperlukan penataan jaringan induk terlebih dahulu yang
kemudian diikuti dengan pembagian wilayah pelayanan kedalam
zona atau blok-blok pelayanan untuk memudahkan dalam
menganalisis sistem distribusi. Analisis dilakukan dengan
menggunakan program EPANET 2.0. Aspek yang akan dianalisis
antara lain pressure, velocity dan unit headloss untuk mengetahui
apakah masih memungkinkan untuk pengembangan 10 tahun
kedepan. Pengembangan yang dilakukan meliputi peningkatan
persen pelayanan dan pengembangan daerah baru. Jaringan
distribusi yang tidak efektif selanjutnya dilakukan modifikasi. Perlu
dilakukan analisis terhadap dosis chlor yang seharusnya
dibubuhkan oleh PDAM Kota Kediri.
Wilayah timur Sungai Brantas dibagi kedalam 21 zona
pelayanan sedangkan wilayah barat 19 zona pelayanan. Jaringan
yang seharusnya diterapkan oleh PDAM Kota Kediri yaitu
jaringan yang berupa blok pelayanan yang disertai dengan meter
distribusi untuk meminimalisir tingkat kehilangan air. Hasil analisis
menunjukkan bahwa jaringan distribusi PDAM Kota Kediri masih
memungkinkan untuk dilakukan pengembangan dengan
peningkatan persen pelayanan 0,5% setiap tahunnya.
Pengembangan dibagi kedalam dua tahap dimana peningkatkan
persen pelayanan dilakukan selama dua tahap dan
ii
pengembangan daerah pelayanan baru dilakukan pada tahap
kedua. Pengembangan daerah pelayanan baru meliputi 5
Kelurahan dengan membentuk sistem baru berupa loop.
Kelurahan tersebut antara lain Blabak, Bawang, Ketami,
Tempurejo dan Ngletih. Modifikasi yang direncanakan adalah
berupa paralel pipa dan penyambungan antar sistem loop. Hasil
analisis terhadap dosis chlor menunjukkan bahwa dosis minimum
yang harus diberikan adalah sebesar 4,74 mg/L dengan sisa
chlor dititik terjauh adalah 0,3 mg/L, dimana analisis tidak
memperhatikan faktor kehilangan air.
==========================================================
Kediri PDAM’s service level is still low, that is 29,99% and
the water losses in distribution system is quite high, it reached
52,35% in 2014. Other than that, the distribution system does not
use loop system and is not equipped with water meters. This
causes the detection of water losses difficult.
To make the water distribution analysis easier, set up the
main pipe, followed by mapping the service area into zones or
blocks must be done first. The analysis will do by using EPANET
2.0 program. Aspects that will be analyze are pressure, velocity,
and unit headloss to understand the ability of the water
distribution system if it is developed over 10 years later.
Distribution system is developed by increasing percent level of
service and developing new areas. Distribution network which not
effective will be modified. Needed analyzing of the dose of
chlorine that should be added by PDAM Kediri.
The eastern region of the Bantas River was devided into
21 of service zones while the western region were 19. The
distribution network that should be applied by Kediri PDAM is the
network in the form of service blocks equipped with water meters
to minimalize water losses. The result of analysis showed that
Kediri PDAM could still increase their service level to 0.5% per
year. The development is devided into two stages, increasing
percent level of service was done over two stage and developing
of new areas were on the second stage. Service area
development will touch 5 subdistricts, which are Blabak, Bawang,
Ketami, Tempurejo, and Ngletih with a new loop system that will
be applied. Analysis of the chlorine dose showed that a minimum
dose should be added by Kediri PDAM in each production unit is
4.74 mg/L with chlorine residual at furthest point is 0,3 mg/L, the
analysis excluded the assumption of water losses level.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSL 628.144 Res a-1
Uncontrolled Keywords: Chlor, Jaringan Distribusi, Kehilangan Air, Pengembangan, Zonasi.
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD481 Water distribution systems
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited: 23 Oct 2019 08:39
Last Modified: 23 Oct 2019 08:39
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/71370

Actions (login required)

View Item View Item