Firmansyah, Yogie restu (2016) Perbandingan Desain IPAL Anaerobic Biofilter Dengan Rotating Biological Contactor Untuk Limbah Cair Tekstil Di Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3312100003-undergraduate theses.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
3312100003-paperpdf.pdf - Accepted Version Download (521kB) | Preview |
Preview |
Text
3312100003-presentationpdf.pdf - Presentation Download (1MB) | Preview |
Abstract
Effluen Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang
ada di Pabrik Tekstil X masih belum memenuhi kriteria yang ada,
terutama untuk masalah warna. Sistem pengolahan IPAL
menggunakan Anaerobic Biofilter memiliki kelebihan menyisihkan
bahan organik yang tinggi, kebutuhan lahan yang relatif tidak
besar, dan biaya operasi yang murah dibandingkan dengan
sistem lumpur aktif yang menggunakan proses aerasi. Rotating
Biological Contactor (RBC) juga memiliki kelebihan yang sama
dengan anaerobic biofilter. Perbandingan antara kedua sistem
tersebut diperlukan untuk mengetahui sistem yang paling efektif
untuk mengolah air limbah di Pabrik Textil X. Pengolahan adsobsi
batok arang kelapa dipilih untuk menghilangkan warna.
Perencanaan ini dilakukan dengan menggunakan
metode yang sistematis dimulai pengumpulan data primer dan
sekunder yang berupa data karakteristik dan debit air limbah, lalu
dilakukan perhitungan Detail Engineering Desan (DED), volume
pekerjaan dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) serta
penggambaran masing-masing unit IPAL, setelah itu dilakukan
pembahasan untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan
dari unit anaerobic Biofilter yang dilengkapi adsorbsi arang batok
kelapa dan Rotating Biological Contactor yang dilengkapi
adsorbsi arang batok kelapa, lalu diambil kesimpulan dan saran
yang relevan dengan tujuan dari perancanaan ini.
.Dari perhitungan DED didapat dimensi untuk masing
masing unit IPAL sebagai berikut Bak ekualisasi (2,6 m x 2,6 m x
2 m), Septic tank (1,75 m x 1,5m x 2,5m), Anaerobic Filter 4
kompartemen (4,5m x 2,5m x 2,5m), , RBC 2 shaft (2,75m x 2,75
m x 1m), Adsorbsi (3,5 mx 6,75m x 0,55m). Biaya investasi
alternative 1 sebesar Rp 700.193.694,29, biaya operasi sebesar
Rp 50.222.462,40, biaya perawatan sebesar Rp 3.495.000,00.
Alternatif 2 biaya investasi sebesar Rp 777.526.655,53, biaya
ii
operasi sebesar Rp Rp 53.012.599,20 , biaya perawatan sebesar
Rp 3.495.000,00. Kelebihan anaerobic filter adalah biaya
investasi yang lebih kecil, kebutuhan lahan yang lebih sedikit
yaitu 45 m2 , biaya operasional dan perawatan yang lebih kecil,
jumlah lumpur yang dihasilkan lebih sedikit., sedangkan
kekurangannya adalah waktu tinggal yang lebih lama dan start up
yang lama. Kelebihan RBC adalah waktu tinggal yang lebih
singkat yaitu 1,5 jam, waktu start up yang lebih singkat, ,
sedangkan kekurangannya memerlukan energi listrik dan biaya
investasi dan operasional yang lebih tinggi. ========== Effluent Wastewater Treatment Plant (WWTP) in Textile
Factory X still does not meet the criteria, especially for color
problems. Anaerobic wastewater treatment system using a
biofilter has set aside excess organic matter, the land requirement
is relatively large, and operating costs are cheap compared to
systems that use activated sludge aeration process. Rotating
Biological Contactor (RBC) also has the same advantages with
anaerobic biofilter. The comparison between the two systems is
needed to determine the most effective system to treat
wastewater in the factory Textil X. Processing adsobsi selected
coconut shell charcoal to remove the color.
This planning is done by using a systematic method
begins collecting primary and secondary data in the form of data
characteristics and wastewater discharge, and then calculated the
Detail Engineering Designn (DED), the volume of work and
Budget Plan and the depiction of each unit of the WWTP, after
which discussions were held to compare the advantages and
disadvantages of anaerobic biofilter unit incorporating charcoal
adsorbs and Rotating Biological Contactor incorporates
adsorption coconut shell charcoal, and then drawn conclusions
and recommendations that are relevant to the purpose of this
planning.
From The calculation of DED obtained dimensions for
each unit of the WWTP as follows equalization tank (2,6 mx 2,6
mx 2 m), Septic tanks (1,75 mx 1,5 mx 2,5 m), Anaerobic Filter 4
compartments ( 4,5m x 2,5m x 2,5m), RBC 2 shaft (2.,5 m x 2,75
mx 1 m), Adsorbsi (3,5mx 6,75m x 0,55m). Alternative investment
cost 1 Rp 700.193.694,29, operating costs amounted to
50,222,462.40, maintenance cost Rp 3,495,000.00. Alternative 2
investment cost of Rp 777.526.655,53, operating costs amounted
to Rp Rp 53,012,599.20, maintenance cost Rp 3,495,000.00.
iv
Excess anaerobic filter is a smaller investment costs, operating
costs and maintenance is smaller, the amount of sludge
produced less., While the disadvantage is longer residence time
and start up time. Excess RBC is a shorter residence time of 1, 5
hours, the start up time is shorter, less land requirement is 15,125
m2, while shortcomings require electrical energy and investment
and operational costs are higher.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSL 628.445 Fir p 3100016067324 |
Uncontrolled Keywords: | Anaerobic Filter, Desain, Rotating Biological Contactor, Tekstil, Anaerobic Filter, Design Rotating Biological Contactor, Tekstile. |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD646 Sewage--Purification |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | - Davi Wah |
Date Deposited: | 18 Nov 2019 07:58 |
Last Modified: | 18 Nov 2019 07:58 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/71768 |
Actions (login required)
View Item |