Arahan Perwilayahan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan Berdasarkan Kesesuaian Lahan Kabupaten Tuban - Zoning Guideline Of Crops Leading Commodity Based On Land Suitability Kabupaten Tuban

Iswi, Aulia (2015) Arahan Perwilayahan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan Berdasarkan Kesesuaian Lahan Kabupaten Tuban - Zoning Guideline Of Crops Leading Commodity Based On Land Suitability Kabupaten Tuban. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3611100036-Undergraduate Thesis.pdf]
Preview
Text
3611100036-Undergraduate Thesis.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[thumbnail of 3611100036-Paper.pdf]
Preview
Text
3611100036-Paper.pdf - Published Version

Download (574kB) | Preview
[thumbnail of 3611100036-Presentation.pdf]
Preview
Text
3611100036-Presentation.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Potensi sumberdaya wilayah dapat dikembangkan melalui
pengembangan komoditas unggulan untuk mencapai pengembangan
wilayah yang ideal. Dalam kondisi aktualnya, komoditas unggulan
dipengaruhi faktor karakteristik lahan. Adanya ketidaksesuaian
karakteristik lahan terhadap komoditas dapat menurunkan produktivitas
tanaman pangan seperti yang terjadi Kabupaten Tuban. sebagai salah
satu lumbung pangan nasional di Jawa Timur, penurunan produksi
akan menyebabkan penurunan suplai bahan pangan nasional. Oleh
karena itu diperlukan upaya pengembangan komoditas unggulan
dengan memperhatikan kesesuaian lahan melalui pengembangan
perwilayahan komoditas unggulan, sehingga mencapai produktivitas
yang lebih baik. Tujuan dari penelitian untuk merumuskan arahan
perwilayahan komoditas unggulan berdasarkan kesesuaian lahan di
Kabupaten Tuban.
Perwilayahan komoditas didapatkan dari hasil analisis komoditas
unggulan dan kesesuaian lahan. Metode analisis yang digunakan untuk
menentukan komoditas unggulan adalah Analisis Location Quotient dan
Shift Share. Kesesuaian komoditas dilihat dari kriteria dengan metode
Overlay. Arahan perwilayahan berfungsi untuk menentukan komoditas
yang paling sesuai pada petak lahan tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 kecamatan yang tidak
sesuai dikembangkan untuk pertanian tanaman pangan. Dari 20
kecamatan, terdapat 15 kecamatan yang layak dikembangkan.
Kecamatan Bancar layak dikembangkan untuk 2 (dua) komoditas
tanaman pangan, yaitu padi dan kacang tanah. Komoditas padi, kacang
tanah, kedelai, dan jagung layak dikembangkan pada 14 kecamatan
lainnya. Untuk mencapai kesesuaian potensial untuk tanaman pangan
diperlukan perbaikan sistem drainase, irigasi, dan pengolahan tanah. Hasil arahan perwilayahan di Kabupaten Tuban merupakan upaya
untuk menciptakan pengembangan wilayah yang ideal.
========================================================================================================================
Regional potential resources can be developed through the
development of leading commodities with the aim of reaching the ideal
regional development. Based on the actual condition in Kabupaten
Tuban, the leading commodity is affected by the land characteristics.
The incompatibility of the leading commodity’s land characteristic had
been causing the crops productivity to decrease constantly, just as
happened in Kabupaten Tuban. Therefore, the zoning guideline of crops
leading commodity based on the land suitability is needed. The
development undertaken by zoning guideline of leading commodity. The
research question is, “How to develop the leading commodities based
on the land suitability.” The goal of this research is to create the zoning
guideline for leading commodities based on land suitability.
The steps to create a zoning guideline are analyzing leading
commodity in each sub district and analyzing land suitability. The result
of both analysis are combined to get the zoning guideline of leading
commodity based on land suitability. The zoning guideline serves to
determine the crops commodity which most appropriate in certain land.
The result of this research shows that there are 5 (five) sub district
which are not suitable for crops commodity development. From 20 sub
districts exist, 15 sub districts are suitable for crops commodity.
Kecamatan Bancar appropriate for two crops commodity, rice and
peanut. Rice, peanut, soybean, and corn are the commodity which is fit
to be developed in 14 other sub districts. In order to reach the most
suitable land, generally most of the sub districts need to improve the
drainage system, irrigation, and cultivation. The most suitable land will
produce the higher productivity of crops commodity. The result of zoning guideline development is an effort to reach the ideal regional
development.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSPW 711.554 Isw a
Uncontrolled Keywords: komoditas unggulan, kesesuaian lahan, arahan perwilayahan, leading commodity, land suitability, zoning guideline
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT166 City Planning--Environmental aspects
Divisions: Faculty of Architecture, Design, and Planning > Regional and Urban Planning
Depositing User: ansi aflacha
Date Deposited: 21 Nov 2019 02:48
Last Modified: 21 Nov 2019 02:48
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/71925

Actions (login required)

View Item View Item