Rahmansyah, Muhammad Shalahuddin (2016) Analisis Pembentukan Biogas dengan Bahan Baku Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dan Kotoran Sapi. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3314201001-master-theses.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma air yang
pertumbuhan dan penyebarannya yang sangat cepat. Pertumbuhan eceng gondok
dipengaruhi oleh kandungan nutrien pada suatu badan air, terutama nitrogen,
fosfat, dan potasium. Eceng gondok juga masuk dalam daftar 100 spesies
penginvasi paling berbahaya, karena kecepatan pertumbuhannya. Solusi yang
dapat dilakukan adalah dengan cara menggunakan eceng gondok sebagai salah
satu substrat pembentukan biogas. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk menentukan komposisi optimum eceng gondok dengan kotoran sapi yang
dapat menghasilkan volume biogas yang maksimum. Membandingkan jumlah gas
yang dihasilkan antara reaktor yang dilakukan pretreatment dengan tanpa
pretreatment. Menentukan pengaruh kadar low solid dan high solid terhadap
biogas yang dihasilkan.
Penelitian ini dilakukan dengan cara menyiapkan reaktor biogas dengan
volume 6 liter. Reaktor yang telah siap sebanyak 24 buah digunakan untuk proses
anaerob pembuatan biogas. Biogas yang terbentuk dihitung volume yang
dihasilkan setiap harinya. Biogas yang terbentuk diuji di laboratorium untuk
memastikan berapa persen kandungan biogas yang dihasilkan. Analisis kandungan
volatil solid yang dilakukan setiap enam hari sekali untuk mengetahui seberapa
banyak bahan organik yang terdegradasi. Variabel yang digunakan pada penelitian
ini yaitu perbandingan komposisi 90:10; 70:30; 50:50, Pengaruh pretreatment
pada Eceng gondok yang digunakan, dan pengaruh total solid 10% dan 30%.
Pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1) Komposisi
optimum campuran eceng gondok dengan kotoran sapi pada total solid 10% yaitu
pada perbandingan 90:10dan pada total solid 30% yaitu pada perbandingan
70:30. 2) Berdasarkan data yang diperoleh, perlakuan pretreatment tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap gas yang dihasilkan. Berdasarkan
perhitungan statistik reaktor dengan perlakuan pretreatment pada perbandingan
komposisi 50:50 merupakan komposisi perlakuan terbaik, dan reaktor tanpa
perlakuan pretreatment pada perbandingan komposisi 90:10 merupakan komposisi
perlakuan terbaik. 3) Berdasarkan data statistik yang diperoleh, bahwa reaktor
dengan total solid 10% pada perbandingan komposisi 70:30 merupakan perlakuan
terbaik, dan reaktor dengan total solid 30% pada perbandingan komposisi 70:30
merupakan perlakuan terbaik.
===========================================================
Water hyacinth (Eichhornia crassipes) is an aquatic weed that grows and
spread very quickly. The growth of water hyacinth is influenced by the nutrients
in the water, especially nitrogen, phosphate and potassium. Water hyacinth is also
included in the list of 100 species of most dangerous, because the speed of its
growth. Solutions that can be done is by using water hyacinth as one substrate
biogas formation. This research was conducted with the aim to determine the
optimum composition of water hyacinth with cow dung to produce biogas which
is the maximum volume. Comparing the amount of gas produced between
pretreatment reactors and without pretreatment. Determine the effect of low solid
and high solid against the biogas produced.
The research was done by setting up a biogas reactor with a volume of 6
liters. Twenty four reactor were prepared for anaerobic biogas production. Biogas
volume was measured each day. Biogas is formed laboratory tested to ascertain
what percentage of the content of the biogas produced. Analysis of volatile solid
content is done every six days to find out how much organic material is degraded.
Variables used in this research that the composition ratio of 90:10; 70:30; 50:50,
The effect of pretreatment on the hyacinth is used, and the Influence of Total
Solid 10% and 30%.
In this study we can conclude that: 1) The optimum composition of the
mixture of water hyacinth with cow dung on the total solid 10%, at a ratio of
90:10 And the total solid 30%, at a ratio of 70:30. 2) Based on the data obtained,
the pretreatment did not significantly affect the gas produced. Based on statistical
calculations with the pretreatment reactor at a composition ratio of 50:50 is the
best treatment composition, and reactor without pretreatment at a composition
ratio of 90:10 is the best treatment composition. 3) Based on statistical data
obtained, that the reactor with a solid 10% in the total composition ratio of 70:30
is the best treatment, and solid reactors with a total of 30% in a composition ratio
of 70:30 is the best treatment.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTL 665.776 Rah a |
Uncontrolled Keywords: | biogas, eceng gondok, kotoran sapi, total solid |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP359 Biogas |
Divisions: | Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Environmental Engineering > 25101-(S2) Master Theses |
Depositing User: | EKO BUDI RAHARJO |
Date Deposited: | 25 Nov 2019 03:51 |
Last Modified: | 25 Nov 2019 03:51 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/72013 |
Actions (login required)
View Item |