Kajian Teknis Pengangkatan Pipa Bawah Laut Di Alur Pelayaran Selat Madura

Anggraini, Nurillah (2015) Kajian Teknis Pengangkatan Pipa Bawah Laut Di Alur Pelayaran Selat Madura. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4311100066-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
4311100066-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of 4311100066-Paper.pdf]
Preview
Text
4311100066-Paper.pdf - Accepted Version

Download (361kB) | Preview
[thumbnail of 4311100066-Presentation.pdf]
Preview
Text
4311100066-Presentation.pdf - Presentation

Download (2MB) | Preview

Abstract

Kodeco Energy Co., Ltd memiliki pipa bawah laut untuk mengalirkan gas hasil pengeboran dari Poleng Processing Platform (PPP) ke stasiun pengumpul Onshore Receiving Facility (ORF) yang terletak di alur pelayaran Selat Madura. Padatnya alur pelayaran di Selat Madura dan akan dilakukannya pengembangan lebar alur dan kedalaman Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengharuskan pipeline PPP-ORF ini diangkat untuk menghindari resiko dan kerusakan pada pipeline. Oleh karena itu analisa pengangkatan pipeline PPP-ORF KP 35 –KP 36 dan KP 42 – KP 46 menjadi inti pembahasan pada tugas akhir ini. Analisa pengangkatan pipa di alur pelayaran Selat Madura ini menggunakan metode Reverse Lay dan Surface Tow. Pengangkatan pipa ini menggunakan barge Alpha DMB 88 dengan arah datang gelombang pada saat pengangkatan di Selat Madura adalah 45o, 90o, dan 135o. Pemodelan barge dan analisa Response Amplitude Operator (RAO) menggunakan software Maxsurf. Sedangkan pemodelan Reverse Lay dan Surface Tow dilakukan dengan software Orcaflex. Code yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah DNV RP E305 On-Bottom Stability Design of Submarine Pipelines dan DNV RP F109. Panjang pipa yang dimodelkan pada metode Reverse Lay adalah 160 meter, sedangkan panjang pipa yang digunakan untuk metode Surface Tow adalah 1000 meter. Hasil pemodelan menunjukkan tegangan maksimum yang terjadi pada pipa dengan metode Reverse Lay adalah sebesar 305.26 mPa dengan arah datang gelombang 135o. sedangkan tegangan maksimum yang terjadi pada pipa dengan metode Surface Tow adalah sebesar 144,53 mPa dengan arah datang gelombang 90o. Pada kedua metode tersebut pipa tidak mengalami overstress karena tidak melebihi batas tegangan yang diijinkan yaitu 0,9 SMYS atau sebesar 322,67 mPa. Dari hasil tegangan maksimum, analisa keselamatan alur pelayaran, kemudahan teknis, dan konsumsi energi, didapatkan metode pengangkatan pipa yang cocok di Selat Madura adalah Reverse Lay. ========== Kodeco Energy Co., Ltd. has pipeline to flow the gasoline product from Poleng Processing Platform (PPP) to Onshore Receiving Facility (ORF) accumulate station located in seabed cruise channel Madura Strait. The denseness of cruise channel in Madura Strait and it will be tone cruise channel enlargement and the depth of Tanjung Perak Harbour Surabaya require this pipeline PPP-ORF must be removed to prevent the risk and defect in pipeline. Therefore the analyze of PPP-ORF KP 35 - KP 36 and KP 42 – KP 46 pipeline removal become the main discuss in this final task. The analyze of pipeline removal in cruise channel Madura Strait used Reverse Lay method and Surface Lay method. This pipeline removal used barge Alpha DMB 88 with arrival wave heading when remove in Madura Strait are 45o, 90o, and 135o. This barge model and Response Amplitude Operator (RAO) analyze used by Maxsurf software. While Reverse Lay and Surface Tow models used by Orcaflex software. The code that used in this final task is DNV RP E305 On-Bottom Stability Design of Submarine Pipelines and DNV RP F109. The length of pipeline model in Reverse Lay method is 160 meters while in Surface Tow method is 1000 meters. The result of models show maximum stress happened in pipe with Reverse Lay method is 305.26 mPa with arrival wave heading 135o. Moreover maximum stress happened in pipe with Surface Tow method is 144,53 mPa with arrival wave heading 90o. Both of that methods do not experience overstress because does not exceed boundary stress that is permitted as 0,9 SMYS or 322,67 mPa. From the maximum stress, safety of cruise channel analyze, easiest technique, and energy consumption, it can be concluded that recommended method for pipeline removal in Madura Strait cruise channel is Reverse Lay.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSke 621.867 2 Ang k 3100015063470
Uncontrolled Keywords: Pengangkatan Pipa Bawah Laut, Selat Madura, Reverse Lay, Surface Tow, Perbandingan Metode, Removal Pipeline, Madura Strait, Reverse Lay, Surface Tow, Comparison Method.
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ930 Pipelines (General). Underwater pipelines.
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: - Davi Wah
Date Deposited: 12 Dec 2019 04:47
Last Modified: 12 Dec 2019 04:47
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/72284

Actions (login required)

View Item View Item