Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Sidoarjo Pasca Semburan Lumpur Lapindo

-, Alaudin (2016) Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Sidoarjo Pasca Semburan Lumpur Lapindo. Masters thesis, Institut Technology Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4114205006-Master Thesis.pdf]
Preview
Text
4114205006-Master Thesis.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Lumpur Lapindo adalah buangan limbah yang keluar dari PT. Lapindo
Brantas.Inc di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang telah berlangsung selama lebih
dari 9 tahun yang lalu. Dengan volume yang semburan 105 m3/hari dan
membutuhkan waktu untuk berhenti semburan diperkirakan mencapai 8.907 tahun.
Lumpur ini mempengaruhi masyarakat sekitar. Oleh karena itu diperlukan suatu
penelitian untuk mengupayakan masyarakat di pesisir Kecamatan Jabon pasca
semburan lumpur Lapindo.
Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP).
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, FGD, observasi dan
dokumentasi. Dalam memberdayakan masyarakat pesisir Jabon ada tiga pelaku
yang dilibatkan, pemerintahan Sidoarjo, PT Lapindo Brantas Inc, dan masyarakat
pesisir Jabon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkan akibat
semburan lumpur Lapindo didaerah Kecamatan Jabon adalah terjadinya kerusakan
infrastruktur jalan, dan perumahan, hilangnya area pertanian, dan mempengaruhi
perekonomian masyarakat. Dari hasil kuisioner, wawancara dan FGD stakeholder
yang paling berperan dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir Kecamatan
Jabon adalah pihak pemerintah sebesar 65%, pihak industri 27% dan pihak
masyarakat 8%. Solusi yang diinginkan oleh masyarakat pesisir Kecamatan Jabon
adalah diharapkan kepada pihak pemerintah untuk memberi modal dalam membuat
usaha.
========================================================================================================
Lapindo mud flow is sewage coming out of PT. Lapindo Brantas Inc in
Porong, Sidoarjo, East Java, which has lasted for more than nine years ago. With
volume bursts of 105 m3 / day and takes the time to stop bursts estimated at 8907
years. This mud affects the surrounding community. Therefore we need a research
study to seek the coastal communities in the District Jabon post Lapindo mud flow.
The method used is Analytical Hierarchy Process (AHP). Data collected
through questionnaires, interviews, focus group discussions, observation and
documentation. In empower coastal communities Jabon there are three actors
involved, governance Sidoarjo, PT Lapindo Brantas Inc., and coastal communities
Jabon.
The results showed that the impact caused by the Lapindo mud flow area
Jabon subdistrict is damage to road infrastructure, and housing, the loss of
agricultural areas, and affecting the economy. From the results of questionnaires,
interviews and focus group discussions were most responsible stakeholders in the
coastal community empowerment Jabon subdistrict is part of the government by
65%, the industrial 27% and 8% of the community. The preferred solution for
coastal communities Jabon subdistrict is expected that the government to provide
capital to make the effort.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTKe 307.14 Ala u
Uncontrolled Keywords: Lumpur Lapindo, Masyarakat Pesisir Jabon, AHP, FGD.
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36101-(S2) Master Theses
Depositing User: Mr. Tondo Indra Nyata
Date Deposited: 23 Dec 2019 03:10
Last Modified: 30 Apr 2024 05:40
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/72457

Actions (login required)

View Item View Item