Leli, Nur (2016) Kinerja Angkutan Dan Konektivitas Pelayaran Rakyat: Studi Kasus Pelabuhan Rakyat Kalimas. Undergraduate thesis, Institut Technology Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
4412100005-Undergraduate Thesis.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Kondisi globalisasi ekonomi menuntut semua insan pelaku bisnis harus mampu
mengantisipasi perkembangan yang ada bila ingin mempertahankan keberadaan di dunia
bisnisnya. Rendahnya kinerja pelabuhan dan kinerja angkutan berpengaruh pada tingkat
konektivitas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peran dan dampak kinerja
angkutan pelra terhadap konektivitas dan profitabilitas pemilik kapal. Studi ini menganalisis
tentang kinerja pelabuhan, konektivitas dan aksesibilitas antar pelabuhan, serta profitabilitas
pemilik kapal. Analisis sensitivitas menjelaskan indikator kinerja angkutan pelra yang
meliputi produktivitas bongkar muat (Ton/Jam/Gang), kecepatan kapal saat berlayar (Knot),
dan ongkos angkut barang (Rp/Ton/Trip) terhadap konektivitas dan profitabilitas. Sampel
yang digunakan dalam penelitian diambil berdasarkan jarak dan ada tidaknya kapal pesaing
non-pelra, yaitu Pelabuhan Ambon (Jarak jauh dengan pesaing non-pelra), Bima (Jarak dekat
dengan pesaing non-pelra), Reo (Jarak jauh tanpa pesaing non-pelra), dan Samuda (Jarak
dekat tanpa pesaing non-pelra) dengan Kalimas sebagai pelabuhan countepart. Hasil analisis
yaitu, konektivitas Kalimas dengan Pelabuhan Ambon akan terputus jika produktivitas
bongkar muat di Kalimas kurang dari 0,8 Ton/Jam/Gang, kecepatan kapal kurang dari 1,5
Knot saat meninggalkan Kalimas dan 1,7 Knot saat menuju Kalimas, dan jika ongkos angkut
kurang dari Rp 389.344 /Ton/Trip. Konektivitas Kalimas dengan Pelabuhan Bima akan
terputus jika produktivitas bongkar muat di Kalimas kurang dari 1,2 Ton/Jam/Gang,
kecepatan kapal kurang dari 0,6 Knot saat meninggalkan Kalimas dan 0,7 Knot saat menuju
Kalimas, dan jika ongkos angkut kurang dari Rp 330.784 /Ton/Trip. Konektivitas Kalimas
v
dengan Pelabuhan Reo akan terputus jika produktivitas bongkar muat di Kalimas kurang
dari 1,8 Ton/Jam/Gang, kecepatan kapal kurang dari 1,3 Knot saat meninggalkan Kalimas
dan 1,4 Knot saat menuju Kalimas, dan jika ongkos angkut kurang dari Rp 308.833
/Ton/Trip. konektivitas Kalimas dengan Pelabuhan Samuda akan terputus jika produktivitas
bongkar muat di Kalimas kurang dari 1,2 Ton/Jam/Gang, kecepatan kapal kuang dari 0,7
Knot saat meninggalkan Kalimas dan 0,8 Knot saat menuju Kalimas, dan jika ongkos angkut
kurang dari Rp 331.408 /Ton/Trip. Peran dan dampak dari peningkatan kinerja angkutan
pelayaran rakyat adalah ketika profitabilitas naik, maka konektivitas juga akan naik, bagi
pemilik barang akan lebih tertarik menggunakan jasa pelayanan kapal pelra dan bagi
pelabuhan tujuan akan tetap terkoneksi dengan Kalimas.
======================================================================================================
The condition of economic globalization requires all aspects in business world to prepare for
it in order to maintain its exixtence. Port with good performance is important to ensure the
sustainability of port and its connectivity. The purpose of this study is to analyze the role and
impact of traditional shipping performance with the connectivity and profitability of
traditional shipping. Objects researched in this study are about port performance, port
connectivity, accessibility index and profitability ship owner. Sensitivity analysis is made to
represent port performance indicator, including cargo handling (Ton/Gang/Hour), ship speed
(knots), freight rate (Rp/Ton/Trip). Few ports were studied as a sample based on distance and
the existence of non-pelra competitor, thus are Port of Ambon (Long distance with
competitors non-pelra), Bima (Short distance with competitors non-pelra), Reo (Long distance
without competitors non-pelra), and Samuda (Short distance without competitors non-pelra)
with Kalimas as counterpart port. As the result, Kalimas connectivity with Port of Ambon will
be disconnected if Kalimas productivity is under 0.8 Ton/Gang/Hour, ship speed is under 1.5
knots when departs and 1.7 knots when arrives Kalimas, freight rate is under Rp 389,344
/Ton/Trip. Kalimas connectivity with Port of Bima will be disconnected if Kalimas
productivity is under 1.2 Ton/Gang/Hour, ship speed is under 0.6 knots when departs and 0.7
knots when arrives Kalimas, freight rate is under Rp 330,784 /ton/trip. Kalimas connectivity
with Port of Reo will be disconnected if Kalimas productivity is under 1.8 Ton/Gang/Hour,
ship speed is under 1.3 knots when departs and 1.4 knots when arrives Kalimas, freight rate is
under Rp 308,833 /ton/trip. Kalimas connectivity with Port of Samuda will be disconnected
vii
if Kalimas productivity is under 1.2 Ton/Gang/Hour, ship speed is under 0.7 knots when
departs and 0.8 knots when arrives Kalimas, freight rate is under Rp 331,408 /ton/trip. The
role and impact of traditional shipping performance affect the profitability of ship owner, its
also increasing the connectivity, and cargo owner will prefer to use traditional shipping
service.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSKe 627.2 Lel k |
Uncontrolled Keywords: | Aksesibilitas, kinerja pelayaran rakyat, konektivitas, profitabilitas |
Subjects: | V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mr. Tondo Indra Nyata |
Date Deposited: | 26 Dec 2019 04:32 |
Last Modified: | 26 Dec 2019 04:32 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/72474 |
Actions (login required)
View Item |