Rania, Shalva (2020) Pengaruh Likuifaksi Pada Perencanaan Pondasi Dalam Untuk Dermaga Penumpang (Studi Kasus Pelabuhan Benoa, Marina, Bali). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111640000054-undergraduate_thesis.pdf Download (11MB) | Preview |
Abstract
Likuifaksi merupakan fenomena ketika tanah kehilangan kekuatan dan kekakuannya akibat goncangan yang terjadi pada saat terjadinya gempa bumi. Likuifaksi hanya terjadi pada jenis tanah pasir lepas yang jenuh atau tersaturasi. Bencana likuifaksi menimbulkan dampak yang besar, baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Sebagaimana diketahui wilayah Indonesia berada pada kawasan yang paling sering mengalami gempa. Hal tersebut tentunya tidak menutup kemungkinan akan terjadi likuifaksi pada wilayah Indonesia. Salah satu wilayah Indonesia yang terindikasi terjadi Likuifaksi adalah Pulau Bali lebih tepatnya pada kawasan pelabuhan Benoa, Marina, Bali. Hal itu dikarenakan pada wilayah tersebut memiliki nilai N-SPT kurang dari 30 dengan jenis tanah dominan very loose to medium sand sedalam 20 meter. Selain itu daerah Benoa, Marina Bali merupakan daerah rawan gempa yang sangat tinggi dengan kekuatan gempa 0,4-0,5 PGA dan dikelilingi Megarthrust Sumba dengan kekuatan sebesar 7,8 SR. Berdasarkan data tersebut potensi likuifaksi memungkinkan terjadi pada wilayah Benoa, Marina, BalI, Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan infrastruktur yang meperhatikan faktor yang diakibatkan likuifaksi terutama pada saat perencanaan pondasi, karena pada umumnya perencanaan pondasi di Indonesia tidak memperhatikan faktor likuifaksi. Tugas Akhir ini membahas perhitungan potensi lapisan tanah yang berpotensi likuifaksi, menentukan bagaimana perilaku pondasi apabila terjadi likuifaksi dan bagaimana pengaruh gempa terhadap potensi likuifaksi.
Dalam perencanaan pondasi pada wilayah Benoa, Marina, Bali pertama, dilakukan analisa data tanah untuk menentukan jenis dan parameter tanah sebagai langkah awal dalam pengerjaan. Kemudian, analisa potensi likuifaksi untuk mengetahui lapisan tanah yang berpotensi likuifaksi. Analisa potensi likuifaksi ini menggunakan 4 metode. Metode tersebut diantaranya, metode seed, metode JRA, Metode Tokimatsu-Yoshimi, metode seed dan metode Idriss. Setelah itu permodelan struktur bangunan atas yang merupakan sebuah dermaga penumpang menggunkan progam bantu SAP 2000 hal ini dilakukan untuk mengetahui reaksi-reaksi yang akan digunakan dalam perencanaan pondasi, tentunya dengan perencanaan pembebanan mulai dari beban operasional dermaga, bollard, fender dan gempa. Pada perencanaan pondasi untuk dermaga Benoa, Marina, Bali yang memperhatikan faktor likuifaksi dan menganalisa perilaku momen pondasi akibat adanya pengaruh likuifaksi . Dari hasil analisis potensi likuifaksi wilayah Benoa, Bali teridentifikasi potensi likuifaksi lebih dari kedalaman 14 meter, baik berdasarkan data N-SPT dan CPT dengan kekuatan gempa bervariasi antara 6-9 SR. Potensi likuifaksi tersebut mempengaruhi kedalaman pondasi yang akan dipasang dimana selisih kedalaman pondasi dengan memperhatikan likuifaksi dan yang tidak memperhatikan potensi likuifaksi adalah ±1-2 m. Sehingga dibutuhkan pondasi sedalam ±28 m dengan diameter pondasi 1016 mm. Selain itu, dari hasil analisis potensi likuifaksi dengan beberapa metode dapat ditarik kesimpulan bahwa metode seed menunjukkan probabilitas kemungkinan terjadi likuifaksi lebih tinggi dibandingkan metode lainnya. Pada tugas akhir ini juga didapatkan bahwa magnitude gempa mempengaruhi nilai CRR , dimana semakin besar kekuatan gempanya semakin kecil nilai CRR yang dihasilkan
Kata Kunci : Gempa, Likuifaksi, Dermaga, Pondasi
===============================================================================================================================
Liquefaction is a phenomenon when the soil loses its strength and rigidity due to shocks during the earthquake. The liquefaction occurs only in saturated loose sand.. The liquefaction disaster has a great impact, both in terms of human life and infrastructure damage. Therefore, it takes effort to reduce the impact such as infrastructure planning that pays attention to factors caused by the liquefaction in the Indonesia region. As we know Indonesia is a country that has the most earthquake. It certainly does not eliminate the possibility of liquefaction in the territory of Indonesia. One of Indonesia's areas indicated by the Liquefaction is the island of Bali, more precisely in the port area of Benoa, Marina, Bali. This is because the area has a value of N-SPT of less than 30 with the dominant soil type very loose to medium sand as deep as 20 meters. Besides, the port of Benoa, Marina is an earthquake-prone area is very high. It has a 0.4-0.5 PGA earthquake strength and surrounded by Megarthrust Sumba with a force of 7.8 SR. The data shows the potential of liquefaction will also occur in the area of Benoa, Marina, Bali. Therefore, it takes infrastructure planning that pays attention to factors caused by liquefaction especially during foundation planning, because in general, the foundation planning in Indonesia is hardly paying attention to the liquid factor.
In the foundation planning of Benoa, Marina, Bali, analysis of soil data to determine the type and parameters of land is the initial step in the work. Then, analysis of the liquefaction potential to know the layer of potentially liquefied soil. Analysis of this potential liquefaction using 4 methods, such methods include Seed method, JRA method, Tokimatsu-Yoshimi method, method of seed and Idriss method. After that, the modeling of the upper building structure which is a passenger dock using the program SAP 2000 to know the reactions that will be used in the foundation planning, certainly with the planning of loading from operational loads of docks, bollard, fender, and earthquakes. Last, planning foundation for Benoa Pier, Marina, Bali that considers the liquefaction factor and analyzes the behavior of the foundation's moment due to the influence of Liquefaction.
From the analysis of the liquefaction potential of the Benoa region, Bali identified a liquefaction potential of more than 14 meters depth, both based on N-SPT and CPT data with earthquake strength varying between 6-9 SR. The potential of the liquefaction affects the depth of the foundation to be installed where the difference in depth of the foundation by taking into account the liquefaction and which does not pay attention to the potential liquefaction is ± 1-2 m. So that the required foundation as deep as ± 28 m with a diameter of 1016 mm foundation. In addition, from the results of analysis of liquefaction potential with several methods it can be concluded that the seed method shows that the probability of liquefaction is higher than other methods. In this thesis also found that earthquake magnitude affects the CRR value, where the greater the earthquake strength the smaller the resulting CRR value
Keywords: earthquake, liquiaction, Pier, Foundation
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : Gempa, Likuifaksi, Dermaga, Pondasi |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA455.S6 Soil (Materials of engineering and construction) |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Shalva Rania |
Date Deposited: | 15 Jul 2024 06:46 |
Last Modified: | 15 Jul 2024 06:46 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/73800 |
Actions (login required)
View Item |