PRASIWI, RIZKI AMALIA (2014) ANALISIS PERILAKU FPSO (FLOATING PRODUCTION STORAGE AND OFFLOADING) TERHADAP INTERNAL TURRET MOORING SYSTEM BERBASIS SIMULASI TIME DOMAIN. In: Tugas Akhir.
Text
4310100027-Paper.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (429kB) | Request a copy |
|
Text
4310100027-Presentation.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
FPSO (Floating Storage Production and Offloading) merupakan salah satu
struktur terapung yang dapat digunakan sebagai tempat produksi, storasi/
penyimpanan maupun offloading minyak dan gas bumi lepas pantai. Oleh sebab
itu, FPSO memiliki peranan penting dalam eksplorasi ladang minyak di perairan
dalam. Pada tempatnya beroperasi, FPSO akan dikenai beban lingkungan yang
dapat menyebabkan ia berperilaku dinamis. Untuk mengurangi gerakan dan
menjaga supaya FPSO tetap berada pada tempatnya beroperasi, maka dibutuhkan
suatu sistem tambat. Dalam Tugas Akhir ini, dilakukan analisis perilaku gerak
FPSO pada saat terapung bebas maupun tertambat dengan internal turret mooring
dalam 6 derajat kebebasan. FPSO beroperasi di Teluk Meksiko dengan kedalaman
perairan 1865 m. Tugas Akhir ini juga menganalisis nilai tension maksimum pada
tali tambat yang diprediksi berdasarkan simulasi time-domain untuk kondisi ULS
(all lines intact) dan ALS (one line damaged). Dari hasil analisis perilaku gerak,
FPSO diilustrasikan dalam 3 kondisi muatan (muatan penuh, muatan 25% dan
muatan ballast). Dari ketiga muatan tersebut, dalam kondisi terapung bebas
maupun tertambat didapatkan hasil bahwa kondisi muatan ballast lah yang
memiliki gerakan paling besar. Pada kondisi terapung bebas kondisi muatan
ballast dihasilkan RAO surge tertinggi sebesar 0.918 m/m (pada arah 0o), RAO
sway tertinggi sebesar 0.962 m/m (pada arah 90o), RAO heave tertinggi sebesar
2.771 m/m (pada arah 45o), RAO roll tertinggi sebesar 7.78 deg/m (pada arah
90o), RAO pitch tertinggi sebesar 1.007 deg/m (pada arah 180o) dan RAO yaw
tertinggi sebesar 0.415 deg/m (pada arah 45o). Apabila hasil RAO kondisi
terapung bebas tersebut dibandingkan secara prosentase terhadap hasil RAO
kondisi tertambat maka selisihnya adalah untuk surge sebesar -4.9%, sway sebesar
0.21%, heave sebesar 56.08%, roll sebesar 82.43%, pitch sebesar 49.65% dan yaw
sebesar 40%. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan tali tambat untuk FPSO
dalam analisis ini cukup signifikan pengaruhnya terhadap perilaku gerak. Untuk
analisis tension dilakukan simulasi perhitungan time-domain selama 3jam. Pada
kondisi ULS, SF yang diijinkan oleh API RP 2SK 2nd edition dapat dipenuhi
dengan tension maksimum terjadi pada line 3 pada arah 45o, yakni sebesar
263632.6 N untuk fibre rope dan 640504.75 N untuk chain. Dan untuk kondisi
ALS juga memenuhi SF yang diijinkan oleh API RP 2SK 2nd edition yakni
dengan satu tali tambat diputus (line 2) menghasilkan tension maksimum yang
terjadi pada line 3, yakni sebesar 255159.344 N untuk fibre rope dan 633727.75 N
untuk chain.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | FPSO, internal turret mooring, RAO, tension, simulasi time-domain |
Subjects: | V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering |
Depositing User: | Users 13 not found. |
Date Deposited: | 25 Oct 2016 07:17 |
Last Modified: | 25 Oct 2016 08:03 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/739 |
Actions (login required)
View Item |