Annisa, Rahmdina (2020) Kombinasi Mikroba dan Pozzolan Untuk Self – Healing Beton. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text (ACCESS CLOSED BY AUTHOR)
03111750020019-Master_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Perbaikan retak mikro pada struktur yang bersentuhan dengan air dan tanah, sangat sulit dilakukan dan membutuhkan biaya yang besar. Solusi permasalahan ini biasanya dilakukan dengan injeksi. Akan tetapi, metode ini dirasa kurang efisien. Metode self-healing pada beton dikembangkan untuk mengatasi permasalahan ini. Metode ini mengandalkan material yang terkandung di dalam beton. Campuran untuk pembuatan agregat buatan kasar dan halus berbasis pasta geopolimer dan pasta OPC-fly ash yang di dalamnya dicampur mikroba. Campuran agregat buatan dimanfaatkan sebagai agregat halus dan kasar pada campuran beton normal 25 Mpa dan beton dengan campuran semen OPC 65%, bentonite 5%, slag 30%. Metode curing yang digunakan adalah moist curing. Retak ditetesi dengan nutrisi yang akan membantu mengaktifkan bakteri yang ada di dalam beton. Mekanisme dan efektifitas penyembuhan retak pada campuran beton tersebut diamati selama 100 hari, ditambahkan pengujian dari segi biologis dan kimiawi dari material penutup retak yang terbentuk. Dari penelitian ini diketahui pengaruh penambahan campuran material tersebut terhadap efektifitas self-healing. Efektifitas ditinjau dari kedalaman, luasan, dan pengujian mekanik pasca healing. Hasil menunjukkan penambahan mikroba dan pozzolan dapat meningkatkan kemampuan healing retak beton dengan ratio healing 70 – 100%. Namun material penutup celah hanya mampu mengembalikan kekuatan tarik sebesar 1%. Hal ini dikarenakan material penutup celah tidak memiliki cukup kekuatan untuk merekatkan antar matriks beton.
=================================================================================================================================
Micro crack sealing on burried structure is a tough job. Using injection is a common solution. however, this method is considered inefficient. Self healing concrete was developed to resolve this problem. This method relies the materials within concrete. The composition of fine and coarse artificial aggregates used geopolymer and OPC paste with microba inside. These aggregates was utilized as part of two concrete mix designs. The first is a 25 MPa normal concrete and the last is a concrete that consist of 65% of OPC, 5% of bentonite and 30% of slag. The curing method was moist curing. The nutrients were dripped into the crack to activate the bacteria inside. The crack healing activity in concrete was observed in 100 days and biological and chemical tests were performed simultaneously. These observation discovered the effect of adding microbes and pozzolan to healing capability. The capability was measured from depth, area and mechanical test of post-healing. The result indicated that adding microbes and pozzolan increases crack healing capability within healing ratio of 70-100%. However, crack sealing materials capable to restore only 1% of the tensile strength due to the lack of its strength to glue the concrete matrix.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTS 620.136 Rah k-1 2020 |
Uncontrolled Keywords: | agregat buatan, fly ash, artificial aggregate, self-healing concrete, microbial, micro crack, bentonite, ground granulated blast furnace slag |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Annisa Rahmadina |
Date Deposited: | 28 Oct 2024 03:27 |
Last Modified: | 07 Nov 2024 06:08 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/74140 |
Actions (login required)
View Item |