Perdana, Adi Pitra (2020) Faktor Penyebab Masalah Pengadaan Tanah Pada Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan Di Jawa Timur. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
09211650026007-Master_Thesis.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Pengadaan tanah masih menjadi masalah terbesar dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Salah satu percepatan proyek strategis nasional dan memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan adalah proyek ketenagalistrikan. Masalah terbesar pada proyek infrastruktur ketenagalistrikan adalah pembangunan jalur transmisi, karena memerlukan luas tapak tanah dengan skala kecil dan berpencar. Untuk efisiensi dan efektifitas, pengadaan tanah untuk kepentingan umum dengan luas tidak lebih dari 5 (lima) hektar/skala kecil dapat dilakukan langsung oleh instansi yang memerlukan tanah dengan pemilik tanah seperti yang diatur pada Peraturan Presiden Nomor 148 tahun 2015. Namun percepatan proyek melalui instrumen peraturan ini belum berdampak efektif. Realisasi pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Jawa Timur yang belum sesuai dengan rencana menjadi indikatornya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang relevan menjadi penyebab masalah, mengklasifikasikan faktor penyebab masalah dan merumuskan sumber penyebab utama terjadinya masalah pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Variabel dianalisis dengan diagram kartesius mean-standar deviasi untuk mengetahui variabel yang relevan, Exploratory Factor Analysis (EFA) untuk mengklasifikasikan faktor penyebab masalah dan Fault Tree Analysis (FTA) untuk merumuskan sumber penyebab utama masalah dengan instrument kuesioner kepada responden yang pernah terlibat dalam proyek pengadaan tanah. Responden dalam penelitian ini terdiri dari konsultan, pemilik proyek, dan pemerintahan. Dari hasil penelitian, terdapat 4 (empat) faktor bentukan diantaranya Faktor Perencanaan (32% of variance), Faktor Pelaksanaan (19% of variance), Faktor Persiapan (12% of variance), dan Faktor Penyerahan Hasil (6% of variance). Melalui Fault Tree Analysis memperoleh 7 (tujuh) sumber penyebab sebagai basic event yaitu kordinasi antar stakeholder kurang baik, staf tidak kompeten, pemilik tanah kurang dilibatkan, konflik kepemilikan tanah, data inventarisasi tanah yang tidak akurat, sisa tanah tidak dapat dimanfaatkan lagi, perubahan scope of work, dan perbedaan interpretasi regulasi pengadaan tanah.
=================================================================================================================================
Land acquisition is still the biggest problem in accelerating infrastructure development in Indonesia. One of the acceleration of the national strategic project and has a high urgency to be realized is the electricity project. The biggest problem in electricity infrastructure projects is the construction of transmission lines, because the required a small scale and scattered land area. For efficiency and effectiveness, land acquisition for public purposes with an area of no more than 5 (five) hectares/small scale can be done directly by agencies that need land with landowners as stipulated in Presidential Regulation No. 148/2015. However, the acceleration of the project through instruments this regulation has not yet had an effective impact. The realization of land acquisition for electricity infrastructure development in East Java that is not in accordance with the plan is the indicator. The purpose of this study is to find out the relevant factors that are the cause of the problem, classify the factors causing the problem and formulate the main causes of land acquisition problems for electricity infrastructure development. Variables were analyzed with a Cartesian mean-standard deviation diagram to find out relevant variables, Exploratory Factor Analysis (EFA) to classify the factors and Fault Tree Analysis (FTA) to formulate the main causes of problems with questionnaire instruments to respondents who had been involved in land acquisition project. Respondents in this study consisted of consultants, project owners, and government. From the research results, there are 4 (four) formation factors including Planning Factor (32% of variance), Implementation Factor (19% of variance), Preparation Factor (12% of variance), and Result Submission Factor (6% of variance). The result of Fault Tree Analysis are produce 7 (seven) sources of causes as a basic event namely poor coordination between stakeholders, incompetent staff, landowners are not involved, land ownership conflicts, inaccurate of land inventory data, the excess land cannot be utilized, changes scope of work, and differences interpretation of land acquisition regulations.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | RTMT 333.332 Adi f-1 2020 |
Uncontrolled Keywords: | Pengadaan Tanah, Infrastruktur, Ketenagalistrikan, Exploratory Factor Analysis, Fault Tree Analysis |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management |
Divisions: | Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Technology Management > 61101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Adi Pitra Perdana |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 07:59 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 07:59 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/74186 |
Actions (login required)
View Item |