Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Mill Air Fuel Ratio Terhadap Fineness Pada Pulverizer Pembangkit Listrik Tenaga Uap 600 MW Di Indonesia

Nugroho, Bintoro Adi (2020) Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Mill Air Fuel Ratio Terhadap Fineness Pada Pulverizer Pembangkit Listrik Tenaga Uap 600 MW Di Indonesia. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Preview	Text 02111750078009 Bintoro Adi.pdf Download (4MB) | Preview
	Text 02111750078009 -Master_Thesis.pdf Download (4MB)

Abstract

Pembangkit listrik tenaga uap di Indonesia dengan kapasitas di atas 600 MW menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Pembangkit listrik tenaga uap ini dirancang menggunakan "coal pulverized front-rear boilers" dan batubara berjenis sub-bituminus yang mengandung karbon sekitar 55% - 86% yang berasal dari Bukit Asam sebagai desainnya. Karena ada keterbatasan pasokan dari Bukit Asam maka akan dipasok juga dengan menggunakan batubara dari Kalimantan Timur seperti batubara Berau. Spesifikasi batubara dari Bukit Asam berbeda dengan yang dari Berau. Ini akan memberikan efek perubahan dalam jumlah pemakaian (feed-rate) batubara yang berbeda dari desain aslinya. Pada kapasitas 500-600 MW (Beban Beban Penuh) laju pemakaian (feed-rate) bertambah sebesar 25,91 T/jam. Penurunan kinerja pulverizer akan menyebabkan tingkat kualitas kehalusan batubara akan kurang dari 70% pada fineness 200 mesh. Ini akan menghasilkan keterlambatan pembakaran batubara yang ditunjukkan oleh parameter metal temperature pada secondary superheater yang meningkat. Pengujian eksperimental ini dilakukan dengan objek pulverizer "C" di unit 6 dari pembangkit listrik tenaga uap ini untuk menentukan hubungan karakteristik pulverizer pada mill air-fuel ratio tertentu. Kualitas fineness pada pulverizer tergantung pada pengaturan variasi mill air-fuel ratio (MAFR) seperti (1.7: 1), (1.8: 1), (1.9: 1), dan variasi bukaan vane classifier seperti 40 %, 45%, 50%, 55%, 60%. Dari penelitian eksperimental ini, diketahui bahwa dalam karakteristik batubara berau, pengaturan pembukaan vane classifier, dan pengaturan MAFR akan mempengaruhi tingkat kualitas fineness pada ukuran 200 mesh. Data eksperimental dapat diamati bahwa pada feeding batubara Berau yang memiliki karakteristik batubara Sub-bituminous dengan kelembaban total 21,42% Wt dan HGI 50, dengan menetapkan MAFR adalah (1.8: 1), dan classifier dibuka 45% untuk pulverizer batubara pada unit 6 akan menghasilkan tingkat kehalusan fineness pada ukuran 200 mesh yang paling tinggi, sehingga performance pembakaran akan optimal dengan total luas permukaan kontak pembakaran sebesar 64,844 cm2 pada setiap 100gr fineness. Dan ditunjukan pada penurunan metal temperature pada secondary superheater pada 564,59 oC di bawah batas operasional.
================================================================================================================================
Steam power plants in Indonesia with capacities above 600 MW use coal as fuel. The steam power plant was designed using "coal pulverized front-rear boilers" and sub-bituminous type coal containing around 55% - 86% carbon originating from Bukit Asam as the design. Due to limited supply from Bukit Asam will also be supplied by using coal from East Kalimantan such as Berau coal. The specifications of coal from Bukit Asam are different from those of Berau. This will have the effect of changing the amount of coal feed-rate that is different from the original design. At a capacity of 500-600 MW (Full Load) the feed rate increases by 25.91 T / hr using Berau coal which will greatly affect the capacity and performance of the pulverizer. Pulverizer performance decline will cause the level of coal fineness quality will be less than 70% at 200 mesh fineness. This will result in a coal-burning delay which is indicated by the increased metal temperature parameter in the secondary superheater. This experimental test was carried out with the "C" pulverizer object in unit 6 of this steam power plant to determine the relationship of the characteristics of the pulverizer at certain mill air-fuel ratios. The quality of the fineness of the pulverizer depends on setting mill air-fuel ratio (MAFR) variations such as (1.7: 1), (1.8: 1), (1.9: 1), and variations in vane classifier openings such as 40%, 45%, 50%, 55%, 60%. From this experimental study, it is known that in the characteristics of berau coal, vane classifier opening arrangement and MAFR regulation will affect the level of fineness quality at 200 mesh size. Experimental data can be observed that in feeding Berau coal which has the characteristics of Sub-bituminous coal with a total humidity of 21.42% Wt and HGI 50, by setting the MAFR (1.8: 1), and the classifier is opened 45% for coal pulverizer in unit 6 will produce fineness at the highest 200 mesh size, so that the performance of combustion will be optimal with a total combustion contact surface area of 64.844 cm2 for every 100gr fineness. And it is shown in the reduction in metal temperature at the secondary superheater at 564.59 oC below the operational limit.

Item Type:	Thesis (Masters)
Additional Information:	RTM 621.183 Nug s-1
Uncontrolled Keywords:	pulverizer, fineness, mill air fuel ratio, classifier, metal temperature, secondary superheater
Subjects:	T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ1225 Milling machines numerically controlled
Divisions:	Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Mechanical Engineering > 21101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	Bintoro Adi Nugroho
Date Deposited:	05 Mar 2025 07:28
Last Modified:	05 Mar 2025 07:28
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/75354

Actions (login required)

View Item