Peran Ketersediaan Informasi Terhadap Kinerja Transportasi Laut Wilayah Kepulauan: Studi Kasus Provinsi Maluku

Kelwulan, Lodewyk Matheos (2019) Peran Ketersediaan Informasi Terhadap Kinerja Transportasi Laut Wilayah Kepulauan: Studi Kasus Provinsi Maluku. Doctoral thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of Disertasi Lodewyk 2019.pdf] Text
Disertasi Lodewyk 2019.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (21MB) | Request a copy

Abstract

Wilayah kepulauan seperti Provinsi Maluku memiliki tantangan transportasi yang
luar biasa. Provinsi ini terdiri dari 559 pulau, sebagian besar adalah pulau-pulau
berukuran kecil kurang dari 100 km2. Pulau-pulau ini secara umum didiami oleh
penduduk dalam jumlah yang terbatas dengan ukuran aktivitas ekonomi yang relatif
kecil. Aktivitas ekonomi yang kecil disebabkan antara lain oleh rendahnya tingkat
layanan transportasi laut. Ukuran tingkat layanan ini diukur dalam tiga ukuran yaitu
dua indeks konektivitas dan sebuah indeks aksesibilitas. Survei yang dilakukan
pada 42 pelabuhan menunjukkan bahwa Ambon dan Tepa merupakan dua
pelabuhan yang mempunyai index konektivitas I tertinggi sebesar 0,69 dan 0,63.
Indeks konektivitas II tertinggi dimiliki pelabuhan Ambon (0,81), Tual (0,76) dan
Saumlaki (0,73). Pelabuhan Ambon, Moa, Tual bersama enam pelabuhan lainnya
mempunyai indeks aksesibilitas tinggi >0,200.
Pendekatan perencanaan transportasi dalam dua dekade terakhir lebih berorientasi
pada pembangunan infrastruktur dan suprastruktur keras, seperti pembangunan
kapal baru dan fasilitas pelabuhan. Kajian lebih lanjut dilakukan pada Pelabuhan
Larat, yang memiliki konektivitas dan aksesibilitas rendah, untuk mengungkap
tantangan transportasi laut dari perspektif penumpang kapal Perintis.
Keterlambatan kapal memberi dampak besar berupa beban biaya tambahan sebesar
dua hingga tiga kali lipat dari harga tiket kapal. Keterlambatan kapal dapat
menyebabkan pembatalan keberangkatan yang dapat mengakibatkan gangguan
perdagangan, berupa pembatalan pengapalan muatan komersial dan kehilangan
pendapatan. Studi ini menunjukkan pula bahwa keterlambatan penyampaian
informasi keterlambatan kedatangan kapal lebih berdampak buruk secara ekonomi
dibanding keterlambatan kapal itu sendiri. Upaya peningkatan ketersediaan
informasi di pelabuhan Larat berupa pemasangan sebuah Base Transceiver Station
(BTS) akan meningkatkan indeks konektivitas sebesar 27,8% lebih tinggi
dibanding dengan investasi yang sama pada kapal atau fasilitas pelabuhan.
Pertumbuhan penggunaan TIK nampaknya tidak bisa dielakkan. Perkembangan edagang sangat pesat dan secara statistik pengguna jasa di luar pulau Jawa
mendapatkan manfaat yang nyata karena penghematan biaya transportasi sebesar
15%. Sekalipun ada tantangan kesenjangan digital, penduduk di kepulauan Maluku
memiliki kemampuan dan kemauan yang tinggi untuk menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Implikasi dari studi ini adalah bahwa perencanaan transportasi laut untuk wilayah terpencil ke depan direkomendasikan untuk lebih
menekankan pada pemanfaatan informasi berupa pengembangan TIK,
dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur dan suprastruktur keras.
================================================================================================
Archipelagic areas such as the Province of Maluku are exposed to
tremendous marine transportation challenges. The province covers 599 islands,
most of them are small in size, with an area less than 100 sq.km. Most of those
small islands a populated by a small number of inhabitants, and they have limited
economic activities. This limited economic activity size is due to a.o. the low level
of transport service. The level of transportation service is measured using three
indexes, namely two connectivity and one accessibility indexes. A survey
conducted at 42 ports shows that Ambon and Tepa possess the highest connectivity
index I, namely 0.69 and 0.63 respectively. Ports with the highest connectivity
index II are Ambon (0.81), Tual (0.76) and Saumlaki (0.73). Whilst Ambon, Moa,
Tual together with six other ports have a high accessibility index over 0.200.
The recorded transport planning approaches in the past two decades have been
oriented towards enhancing hard infrastructure or superstructure, such building of
new ships and port facilities. A deeper investigation is conducted at Port of Larat,
which are of both low connectivity and accessibility indexes, in order to reveal the
challenges of the users of the Perintis service. The delay of ship’s arrival has a big
impact to passenger in form of an additional costs that occur two to three times of
the ship ticket. A delay might cause a cancelation of sea voyage and it means a
cancelation of a commercial cargo shipment, a disruption of a trade, and a loss of
income. This study also reveals that the delay of conveying information on the
delayed arrival of ships causes more severe economic impacts than the delay of the
ship itself. Efforts to increase the availability of information in the port of Larat in
the form of installing a Base Transceiver Station (BTS) will increase the
connectivity index by 27.8% higher than the same investment in ships or port
facilities.
The growth of ICT deployment seems to inevitable. E-commerce grows fast and
statistically shows that users outside Java has received tangible benefit because of
the savings in transportation costs by 15%. Despite the challenges of digital divide,
the inhabitants of Maluku archipelago show high affinity to ICT and higher earnest
and willingness to deploy ICT. The implication of the study is that the marine
transportation planning for remote areas in the future is recommended to emphasize
more on the use of information in form of ICT development, rather than building
hard infrastructure and superstructure.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Additional Information: RDTrL 623.89 Kel p-1 2019
Uncontrolled Keywords: transportasi wilayah kepulauan, konektivitas dan aksesibilitas, ketersediaan informasi, transportation in archipelago region, connectivity and accessibility, information availability.
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE564.A1 Shipping
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC175.2 Sediment transport
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > -(S3) PhD Thesis
Depositing User: Lodewyk Matheos Kelwulan
Date Deposited: 20 May 2022 02:18
Last Modified: 20 May 2022 02:18
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/75420

Actions (login required)

View Item View Item