Pemodelan Numerik Profil 2D Scouring Pada Pipa Bawah Laut Dengan Variasi Jarak Clearance Terhadap Dasar Laut

Budiarti, Liestia (2016) Pemodelan Numerik Profil 2D Scouring Pada Pipa Bawah Laut Dengan Variasi Jarak Clearance Terhadap Dasar Laut. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4312100039-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
4312100039-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penggunaan pipa bawah laut sebagai salah satu alternatif moda
transportasi untuk mendistribusikan hasil eksplorasi minyak dan gas bumi dari
laut lepas menuju darat dirasa lebih efektif dibandingkan dengan model
transportasi terapung sejenis kapal tanker karena pada kondisi cuaca ekstrim
sekalipun pipeline masih bisa beroperasi tanpa terjadi kendala. Namun, ada
beberapa permasalahan yang diakibatkan oleh keberadaan jalur transmisi pipa
bawa laut. Ketika pipa diletakkan di dasar laut yang mudah tererosi,
keberadaannya akan mempengaruhi pola dan karakteristik aliran fluida di
sekitarnya. Seiring dengan waktu, fluida akan menggerus lapisan tanah sehingga
terbentuklah formasi lubang yang disebut lubang scour. Penggerusan (scouring)
akan mempengaruhi stabilitas pipa. Scouring merupakan tahap awal yang akan
berujung pada kegagalan struktur. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai
bagaimana menghitung kedalaman dan lebar lubang scour dengan pendekatan
matematis. Dengan bantuan bahasa pemrograman Compact Visual Fortran akan
dihitung laju propagasi scouring sehingga menghasilkan sketsa profil 2D
scouring. Gap antara pipa dan dasar laut akan divariasikan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh jarak pipa terhadap kedalaman scouring yang dihasilkan.
Sebagai studi kasus, digunakan data pipa gas transmisi SSWJ jalur
Labuhan Maringgai-Muara Bekasi yang dioperasikan oleh PT. PGN. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa ada indikasi keterkaitan antara kedalaman
perairan serta gap/clearance yang telah divariasikan dengan kedalaman dan lebar
scouring yang dihasilkan. Semakin dalam suatu perairan, maka kedalaman dan
lebar scouring yang dihasilkan akan semakin kecil dan sebaliknya. Kedalaman
maupun lebar lubang scour merupakan dampak dari berubahnya kecepatan orbital
gelombang sehingga mempengaruhi nilai Keulegan-Carpenter Number dan
kecepatan efektif antara arus dengan kecepatan orbital gelombang. Selain itu,
analisa terhadap perilaku scouring akibat variasi jarak clearance pipa terhadap
seabed menunjukkan bahwa semakin besar gap yang terjadi, maka lubang scour
akan semakin mengecil. Dalam hal ini kedalaman scouring yang terbesar adalah
pada saat pipa meletak pada seabed (E=0).
=====================================================================================================
The use of subsea pipelines as an alternative mode of transportation to
distribute the products of oil and gas exploration from offshore to onshore, or the
opposite, is more effective compared to tankers as model of floating
transportation. Besides, pipeline can operate even in the extreme weather.
However, there are some problems caused by the presence of the transmission of
submarine pipeline. When a pipe laid on the erodible seabed, its presence will
affect the pattern and characteristics of the vicinity fluid flow. As time passed by,
the fluid will erode the soil layer, forming a hole formations called scour hole.
Scouring will affect the stability of the pipeline. It was the initial stage that will
lead to structural failure. In this final project will be discussed on how to calculate
the depth and width of the scour hole with a mathematical approach. The
calculation of scour depth and scour width are programmed with the help of
Compact Visual Fortran and result 2D profile of scour hole. The clearance
between pipe and seabed is varied in order to know the influence of gap to the
scour depth.
As a case study will be used the data transmission gas pipeline SSWJ
Labuhan path Maringgai-Muara Bekasi operated by PT PGN. The results obtained
show that there is indications of links between the water depth and the
gap/clearance which has varied through depth and width of the scour hole occured. Increasingly the deeper of water depth, the smaller depth and width scour
hole. The results of depth and width of scour hole are the impact on the changing
of wave orbital velocity, so it will influence to the valueof Keulegan-Carpenter
Number and effective velocity between steady current and wave orbital velocity.
Besides that, behavior analysis of scouring with the variation of pipe
gap/clearance and seabed indicate that the bigger gap, the shallower the depth of
scour resulting. The deepest scour depth is occurred at the moment of laying pipe
on the seabed (E=0).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSKe 621.867 2 Bud p
Uncontrolled Keywords: Scouring, Pipa bawah laut, Profil 2D, Pemodelan numerik
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ930 Pipelines (General). Underwater pipelines.
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: ansi aflacha
Date Deposited: 22 Apr 2020 04:02
Last Modified: 22 Apr 2020 20:41
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/75879

Actions (login required)

View Item View Item