Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Balita Stunting Diprovinsi Jawa Timur Pada Tahun 2013 Dengan Meto Deregresi Semi Parametrik Spline

Bhiopatricianrp, Rr. Farahsanitaqwiim (2016) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Balita Stunting Diprovinsi Jawa Timur Pada Tahun 2013 Dengan Meto Deregresi Semi Parametrik Spline. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

[thumbnail of 1313030077-Non_Degree.pdf]
Preview
Text
1313030077-Non_Degree.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi yang masih ada balita yang mengalami kasus stunting atau pendek. Kabupaten Bondowoso merupakan kabupaten yang memiliki kejadian balita stunting paling banyak di Jawa Timur dengan presentase sebesar 56,38%. Sedangkan kota Surabaya merupakan kota yang memiliki kejadian stunting paling rendah di Jawa Timur dengan persentase sebesar 22,7%. Pemodelan regresi semiparametrik spline pada kejadian balita stunting dengan variabel-variabel prediktor persentase perempuan kawin usia kurang dari 17 tahun, persentase jumlah penduduk miskin, cakupan akses dan sumber air bersih, persentase rumah tangga kumuh, cakupan imunisasi lengkap, persentase melek huruf wanita usia lebih dari 15 tahun, menghasilkan tiga knot. Berdasarkan model Semiparametrik Spline ini menghasilkan kesimpulan bahwa variabel komponen parametrik tidak signifikan. Tetapi jika dilakukan pemodelan menggunakan regresi nonparametrik spline didapatkan hasil bahwa seluruh variabel signifikan sehingga digunakan sebagai model terbaik. Dari pemodelan didapatkan nilai R2=88.02304% dan telah memenuhi asumsi residual
=============================================================================================
East Java province is a province that is still under five suffering from stunting or short case. Bondowoso is districts that had a greater incidence of stunting infants most in East Java with a percentage of 56.38%. While the city of Surabaya is a city that has the lowest incidence of stunting in East Java with a percentage of 22.7%. Modelling semiparametric regression splines on the incidence of infant stunting the predictor variables percentage of married women aged less than 17 years, the percentage of poor people, coverage access and clean water sources, the percentage of slum households, immunization coverage is complete, the percentage of literate women over the age of 15 years, producing three knots. Based on this spline semiparametric model lead to the conclusion that the variable is not significant parametric components. But if done modeling using nonparametric spline regression showed that all the significant variables that are used as the best model. From modeling obtained R2 = 88.02304%, and in compliance with the residual assumptions

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: RSSt 519.535 Bhi f
Uncontrolled Keywords: Balita Stunting, GCV, Kombinasi Knot, Regresi Nonparametrik Spline, Regresi Semiparametrik Spline
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA278 Cluster Analysis. Multivariate analysis. Correspondence analysis (Statistics)
Divisions: Faculty of Mathematics and Science > Statistics > 49401-(D3) Diploma 3
Depositing User: EKO BUDI RAHARJO
Date Deposited: 26 Jun 2020 03:55
Last Modified: 26 Jun 2020 03:55
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/76228

Actions (login required)

View Item View Item