Suroto, Rizqi Surya Saputra (2016) Penentuan Interval Waktu Pemeliharaan Pencegahan Berdasarkan Metode Alokasi Dan Optimasi Keandalan Pada Peralatan Sub Unit Penggilingan Akhir 1 (Studi Kasus:PT. Semen Indonesia (Persero) TBK). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2112100040-Undergraduate-Thesis.pdf - Accepted Version Download (3MB) | Preview |
Abstract
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. adalah perusahaan
pembuat semen yang berproduksi dengan proses kontinu. Setiap
industri yang beroperasi secara kontinu harus memelihara
peralatan-peralatan produksinya secara efektif untuk menghindari
biaya perbaikan yang tinggi akibat kegagalan peralatan. Terdapat
lima unit dalam pembuatan semen, yaitu Unit Persiapan Bahan,
Unit Pengolahan Bahan, Unit Pembakaran dan Pendinginan, Unit
Penggilingan Akhir dan Unit Pengisian dan Pengantongan
Semen. Pada Unit Penggilingan Akhir, terdapat enam sub unit,
yaitu Sub Unit Penggilingan Akhir 1, Sub Unit Penggilingan
Akhir 2, Sub Unit Penggilingan Akhir 3, Sub Unit Penggilingan
Akhir 4, Sub Unit Penggilingan Akhir 5, dan Sub Unit
Penggilingan Akhir 6. Sub Unit Penggilingan Akhir 1 mempunyai
frekuensi kegagalan dan waktu downtime peralatan yang paling
tinggi. Oleh karena itu, diperlukan metode pemeliharaan
pencegahan yang lebih efektif dan efisien untuk Sub Unit
Penggilingan Akhir 1. Interval waktu pemeliharaan pencegahan
yang dapat memenuhi target keandalan menjadi kebutuhan untuk
memperoleh jadwal pemeliharaan pencegahan yang efektif dan
efisien.
==================================================================================================================
Penentuan interval waktu pemeliharaan pencegahan
untuk peralatan-peralatan di Sub Unit Penggilingan Akhir 1
dilakukan dengan menggunakan metode alokasi dan optimasi
keandalan, dan dilaksanakan dalam empat tahap. Tahap pertama
adalah penentuan sub-sub unit yang kritikal. Tahap kedua adalah
penilaian keandalan, yang meliputi penentuan dan uji distribusi
data, penentuan fungsi keandalan (R(t)) dan penentuan mean time
between failure (MTBF). Tahap ketiga adalah penentuan interval
waktu pemeliharaan pencegahan, yang meliputi penentuan indeks
kelayakan dengan metode analytical hierarchy process (AHP),
penentuan keandalan optimal, dan penentuan interval waktu
pemeliharaan pencegahan. Tahap keempat adalah penentuan laju
biaya total pemeliharaan pencegahan. Selain itu, dilakukan juga
failure mode and effect analysis (FMEA) untuk peralatanperalatan di Sub Unit Penggilingan Akhir 1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa total laju biaya
pemeliharaan pencegahan terendah didapatkan ketika
menggunakan target keandalan Sub Unit Penggilingan Akhir 1
sebesar 0,9, yaitu sebesar Rp285.514.966,00. Sub-sub-sub unit
541FN8 memiliki interval waktu pemeliharaan pencegahan
peralatan yang terpendek, yaitu sebesar 7,8 hari dan yang
terpanjang dimiliki oleh sub-sub-sub unit 541AS5, yaitu sebesar
26,6 hari dengan target keandalan sistem yang sama. Kegagalan
utama pada Sub Unit Penggilingan Akhir 1 disebabkan oleh
561BE1, 541FN7, 541BM1, 521BC3, 512BE1, 541BC2,
521BE1, 541BE3, 541BC3, 512BC6 dan 541AS5
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSM 620.004 52 Sur p |
Uncontrolled Keywords: | Alokasi keandalan, Optimasi kendalan interval waktu pemeliharaan pencegahan, AHP, Indeks kelayakan, FMEA |
Subjects: | T Technology > TS Manufactures > TS174 Maintainability (Engineering) . Reliability (Engineering) |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | ansi aflacha |
Date Deposited: | 28 Jul 2020 04:24 |
Last Modified: | 28 Jul 2020 04:24 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/76586 |
Actions (login required)
View Item |